Langsung ke konten utama

Alasan Ilmiah Mengapa Uranus Berputar Pada Sisi Matahari

Planet Uranus ditemukan oleh astronom William Herschel pada tahun 1781 setelah sebelumnya planet tersebut dikira sebuah komet atau bintang. Dua tahun kemudian, objek itu diterima secara universal sebagai planet baru, sebagian karena pengamatan astronom Johann Elert Bode. 

Sebagai informasi, Uranus terkenal sebagai planet terdingin di Tata Surya. Meskipun planet Neptunus jaraknya lebih jauh dari Matahari dibanding Uranus, tapi Uranuslah yang mendapat julukan planet terdingin. Suhu permukaan planet Uranus ada di -197,2 derajat Celcius yang dapat turun hingga -226 derajat Celcius.


Uranus juga disinyalir memiliki hujan berlian di planetnya. Dan sebenarnya, planet ini juga memiliki cincin seperti planet Saturnus namun keberadaannya terlihat samar. Cincin planet Uranus terdiri dari partikel-partikel yang sangat gelap dan ukurannya bervariasi dari mikrometer hingga sepersekian meter. Oleh karena itu cincin Uranus hampir tidak terlihat saat diamati.



Uniknya, Uranus mengorbit Matahari pada sisinya padahal semua planet di Tata surya berputar pada porosnya, dengan kemiringan yang mirip dengan Matahari. Kalaupun ada kemiringan yang berbeda satu sama lain, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.


Sedangkan Uranus memiliki kemiringan aksial 99 derajat yang berbeda jauh dari planet lain. Dengan kata lain, planet ini berputar pada sisinya. Semua planet terlihat sedikit seperti gasing berputar saat mengelilingi Matahari, tetapi Uranus lebih terlihat seperti bola yang menggelinding dalam pola melingkar.

Namun apa alasan ilmiah dari keunikan Uranus ini? 

Sebuah penelitian dari Sorbonne Université, University of Maryland College Park, University of Pisa dan Université Côte d'Azur mengembangkan teori untuk menjelaskan kemiringan aneh Uranus dan putaran yang berlawanan dari planet lain. 

Kelompok tersebut telah menerbitkan makalah yang menjelaskan pekerjaan mereka di server pracetak arXiv dan sedang menunggu hasil peer review sebelum diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.

Di antara planet-planet di tata surya kita, Uranus paling menonjol karena dua alasan. Yang pertama adalah sudut kemiringan ganjilnya 99° dari bidang orbitnya yang jauh lebih curam daripada planet lain. Selain itu, Uranus berputar searah jarum jam, berbeda dari kebanyakan planet lain di tata surya.

Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan luar angkasa telah mengajukan teori untuk menjelaskan karakteristik unik Uranus. Beberapa orang berpendapat, misalnya, bahwa kemiringan itu disebabkan oleh tabrakan dengan benda besar lainnya; yang lain mengatakan itu bisa saja dipengaruhi oleh sekelompok benda yang lebih kecil. 

Kedua skenario sulit untuk didukung karena tidak adanya bukti dari badan-badan tersebut. Dalam upaya baru ini, para peneliti telah menemukan teori baru mereka menyarankan bahwa sudut kemiringan yang unik disebabkan oleh migrasi orbital bulan-bulannya yang berjumlah 27.

Penggambaran migrasi orbital bulan

Beberapa tahun yang lalu, anggota tim memperhatikan bahwa kemiringan Jupiter meningkat karena migrasi orbital  bulan-bulannya. Perhitungan matematika memprediksi bahwa kemiringannya akan berubah secara dramatis selama beberapa miliar tahun ke depan. 

Dan ketika mereka melihat Saturnus, mereka menemukan hasil yang serupa, sebagian besar karena migrasi bulan terbesarnya, Titan. Hal itu mendorong para peneliti untuk melihat Uranus dan sudut kemiringannya yang unik.


Baca juga:


Untuk mengetahui apakah migrasi bulan bisa berada di belakang sudut kemiringan yang besar, para peneliti membuat simulasi komputer yang menunjukkan berbagai migrasi bulan, memvariasikan ukuran dan kecepatan bulan. 

Mereka menemukan bahwa bulan dengan hanya setengah massa Bumi yang mengelilinginya dapat menaikkan sudut kemiringan Uranus hingga mendekati 90° selama jutaan tahun. Tetapi mereka juga menemukan bahwa bulan-bulan yang sekarang mengelilingi Uranus tidak memiliki massa yang cukup untuk membuat kemiringan seperti itu.


Meski demikian, simulasi mereka juga menunjukkan bahwa jika bulan besar mendorong kemiringan Uranus hingga 80°, hal-hal akan menjadi tidak stabil dan bulan akan menabrak planet Uranus, menurut temuan para peneliti, dapat menjelaskan jumlah kemiringan dan juga putaran berlawanan planet.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Terasa Premium? Polytron Luxia i3 Jawabannya!

Mencari laptop yang terjangkau namun tetap memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk bekerja, belajar, atau sekadar penggunaan harian, laptop dengan harga sekitar 5 jutaan bisa menjadi pilihan tepat. Di kisaran harga ini, Anda masih dapat menemukan laptop dengan performa memadai, desain yang menarik, dan fitur modern. Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Bisa Dipertimbangkan Di bawah ini merupakan rekomendasi laptop 5 jutaan yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan spesifikasi dan keunggulannya: 1. Polytron Luxia i3 (PL 14M3I3A G82H) Polytron Luxia i3 merupakan laptop yang menawarkan kombinasi desain premium dan performa yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Laptop ini dibekali prosesor Intel® Core™ i3-1215U yang mampu menangani multitasking ringan hingga menengah secara lancar.  Layar 14 inci WUXGA dengan rasio 16:10 dan panel IPS menghadirkan sudut pandang luas serta warna yang akurat, meningkatkan produk...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Ayaneo Next II Akan Hadir dengan Layar 3:2 dan 165Hz

Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504. Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel. Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.  Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama. Tidak hany...