Langsung ke konten utama

Acer Aspire Vero National Geographic: Laptop Bahan Daur Ulang

Laptop edisi spesial atau berbentuk kolaborasi sepertinya jarang ada di Indonesia. Tetapi kali ini Acer menghadirkan sebuah kolaborasi spesial bersama National Geographic dengan menghadirkan laptop yang disebut Acer Aspire Vero National Geographic Edition. 

Masih menggunakan DNA dari Vero, yang mana produksi laptop ini menggunakan bahan-bahan daur ulang. Sebagai informasi, produksi dari laptop ini bahkan berhasil mengurangi emisi CO2 sebanyak 21% jika dibandingkan dengan produk serupa. 

Tentunya ada lebih banyak hal menarik yang kami temukan di laptop ini. Menjawab rasa penasaran Anda, berikut ini review laptop Acer Aspire Vero National Geographic edition. 


Desain 
Dari dus kemasan yang dimilikinya saja, di sini laptop sudah menunjukkan kesan unik dan spesial. Terdapat logo milik National Geographic berupa kotak berwarna kuning di bagian permukaan kemasan.

Ketika dibuka, Anda akan langsung disambut dengan sebuah miniatur khusus yang dibuat langsung oleh tim National Geographic. Semakin menarik karena dus ini ternyata dibuat menggunakan plastik post consumer recycled (PCR). 

Seluruh bagian dus dibuat dengan memanfaatkan 85% kertas daur ulang. Sementara di bagian dalam terdapat selongsong yang dibentuk dengan menggunakan 100% material plastik daur ulang. Tersemat berbagai sekat untuk menyimpan charger dan lain sebagainya. 

Acer Aspire Vero National Geographic hadir dengan warna abu-abu. Terdapat corak seperti bercak berwarna kuning yang ternyata merupakan tanda bahwa laptop ini dibuat tanpa melibatkan penggunaan cat. 

Komponen bodinya juga diciptakan dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Seperti sasis yang 30%-nya dibuat menggunakan plastik PCR. 

Material yang sama juga digunakan pada tombol keyboard dengan penggunaan sebanyak 50%. Membuat laptop ini jadi perangkat elektronik yang dibuat dengan konsep ramah lingkungan.

Dimensinya sendiri tergolong ringkas, di mana ketebalan bodinya hanya 17,9 mm saja dan beratnya yang berada di kisaran 1,8 kg. Salah satu kemudahan yang ditawarkan laptop ini, sehingga Anda bisa mengajaknya bermobilitas dengan lebih mudah. 

Masuk ke bagian interiornya, tersemat logo National Geographic di sisi kanan laptop yang memperkuat citra kolaborasi ini. Kemudian di tombol spasi tersemat tagline “For Planet Earth” yang menjadi pertanda bahwa laptop ini dibuat dengan tujuan menjaga kelestarian bumi. 



Tentunya beragam port sudah tersedia dan siap untuk langsung digunakan. Sejumlah port yang tersedia mulai dari port HDMI 2.0, port USB Type-C 3.2 Gen 1, port USB 2.0, RJ-45, dan jack audio 3,5 mm.

Layar dan Keyboard 
Acer Aspire Vero National Geographic edition mengusung layar berukuran 15,6 inci beresolusi Full HD, menyajikan gambar dengan kualitas jernih dan detail yang tinggi. Tingkat kecerahan di bagian layarnya bisa mencapai 300 nits. 

Layarnya juga didukung fitur color gamut 65% sRGB. Fitur ini membuat layar bisa menampilkan warna dengan akurasi lebih tinggi, bahkan mendekati warna aslinya. 

Di bagian keyboard, Anda akan menemukan sedikit “kejanggalan”. Apabila Anda teliti lebih seksama, tombol R dan E tercetak terbalik seperti ada kesalahan produksi. Tetapi hal tersebut memang disengaja dan memiliki sebuah arti berupa “REduce, REuse dan REcycle”, sesuai dengan konsep dari laptop ini.

Kualitas keyboardnya lumayan bagus dan cukup empuk ketika digunakan untuk mengetik. Salah satu yang kami suka adalah keyboardnya sudah dilengkapi dengan backlit yang memudahkannya diakses di tempat gelap. 


Performa 
Acer Aspire Vero National Geographic ditenagai prosesor generasi ke-11 dari Intel. Prosesor tersebut adalah Intel® Core™ i5-1155G7 yang memiliki 4 core dan 8 threads, serta kecepatan yang mencapai 4.5 GHz. 

Kartu grafisnya mengandalkan Intel® Iris® Xe. Dalam laptop ini terbenam RAM DDR4 dengan kapasitas 8 GB. Memori internalnya menggunakan SSD dengan kapasitas 512 GB dan dapat di upgrade hingga 2 TB. 

Memungkinkan Anda bisa lebih leluasa meningkatkan ruang penyimpanan jika kurang untuk kebutuhan Anda. Berbagai aktivitas kami lakukan di laptop ini dan dapat dijalankan tanpa kendala. Mulai dari aktivitas ringan seperti browsing dan menggunakan office, hingga meeting online serta streaming film.

Selain desain dan konsep ramah lingkungan yang dibawanya, performa dari laptop ini juga bisa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kesimpulan 
Secara keseluruhan, Acer Aspire Vero National Geographic ini menawarkan banyak hal yang menarik. Mulai dari penggunaan material daur ulang yang ramah lingkungan, desain ringkas dan performa yang bisa diandalkan. 

Kelebihan lain yang belum kami sebutkan adalah, Aspire Vero National Geographic datang dengan status pre-installed Windows dan bonus aplikasi Office Home and Student senilai Rp 1,7 jutaan. 

Dengan semua yang dimiliki Acer Aspire Vero National Geographic edition, Anda bisa langsung mendapatkan laptop edisi spesial ini dengan menggelontorkan uang sebesar Rp 10 jutaan saja.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...

Apple iPhone 17 Pro Dirumorkan Pakai Vapor Chamber. Panas?

Apple dikabarkan tengah mempersiapkan peningkatan besar dalam sistem pendinginan untuk lini iPhone 17 Pro yang akan datang. Berdasarkan bocoran dari tipster Majin Bu, iPhone 17 Pro dan Pro Max kemungkinan akan mengusung sistem pendingin vapor chamber, teknologi yang sudah lama digunakan pada ponsel flagship Android mulai dari Asus ROG Phone 1 keluaran tahun 2018 sampai Samsung Galaxy S25 Ultra, namun belum pernah hadir di iPhone. Majin Bu membagikan gambar yang diduga menunjukkan pelat tembaga, bagian penting dari sistem pendingin vapor chamber. Meski masih dalam tahap pengujian, kehadiran teknologi ini bertujuan untuk mengatasi isu panas berlebih yang sering dialami pengguna saat menjalankan aplikasi berat seperti bermain game atau merekam video 4K. Selama ini, iPhone mengandalkan desain pendinginan pasif dengan mendisipasi panas lewat bodi logam dan kaca. Pendekatan ini memang cukup efektif untuk penggunaan biasa, namun pengguna sering menemukan peringatan suhu tinggi saat menggunaka...