Langsung ke konten utama

4 Langkah Mudah Menghitung Biaya Tagihan Listrik Rumah Tangga

Nyaris semua peralatan dalam rumah beroperasi menggunakan listrik. Terutama pada saat diberlakukan kerja remote akibat kebijakan PPKM yang diberlakukan pemerintah.

Salah satu bentuk kebijakan PPKM adalah kegiatan masyarakat dilakukan secara online seperti kuliah, sekolah, bekerja, hingga membayar tagihan listrik. Traveloka dapat membantu membayar tagihan listrik rumah dikala Anda sedang bepergian ke luar kota.

Walau urusan pembayaran listrik sudah terbantu dengan Traveloka, namun tidak ada salahnya untuk tahu cara menghitungnya biaya listrik bulanan. Tujuannya agar Anda tahu bagaimana pengaturan keuangan untuk bayar listrik rumah tangga.

Pixabay

Cara Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga
Sejak diberlakukannya kebijakan kerja dari rumah, biaya listrik mengalami peningkatan dari biasanya. Pada awal tahun 2020 saja misalnya, konsumsi listrik mengalami kenaikan yang berdampak naiknya tagihan listrik sebesar 20 persen.

Kenaikan tarif listrik bisa jadi masalah apabila dibiarkan begitu saja. Terutama dengan kehidupan sekarang yang tidak bisa lepas dari listrik.

Sesungguhnya, kenaikan harga listrik dapat Anda antisipasi selama tahu cara menghitung biaya listrik rumah tangga. Berikut ini cara menghitung biaya listrik rumah tangga yang mudah.

1.    Kenali Kategori atau Golongan Listrik Rumah Anda
Pertama, kenali dan ketahui golongan listrik rumah yang Anda tempati. Pasalnya, tarif listrik rumah tangga terbagi dalam tiga golongan yaitu RT kecil, menengah, dan besar.

Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 28 tahun 2016 tentang tarif tenaga listrik, berikut tiga golongan listrik rumah tangga.

●    Golongan kecil, yaitu rumah dengan tegangan listrik 450V sampai 900V
●    Golongan menengah, yaitu rumah dengan tegangan listrik 3.500V sampai 5.500V
●    Golongan besar, yaitu rumah dengan tegangan listrik 6.600V ke atas.

Selain itu, perbedaan batas daya dapat mempengaruhi golongan tarif dasar listrik. Sebagai contoh, jika rumah dengan tegangan listrik 900V, maka Anda harus membayar tagihan listrik 1.352 per kWH. Sedangkan dengan 1.300 V sampai 5.600V, tarif tagihan listriknya sebesar Rp 1.467,28 per kWH.

Namun, yang terpenting adalah cari tahu biaya tarif listrik terbaru dari pemerintah. Sebab, itulah harga yang berlaku bagi saat ini. Ada kemungkinan bisa berubah kedepannya.

Setelah kamu tahu berapa tarif tagihan listrik rumah, Anda bisa memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan.

2.    Ketahui Peralatan Elektronik dan Catat Daya Listrik yang Dihasilkan
Setelah mengenali jenis golongan listrik rumah tangga yang berlaku, perhatikan peralatan elektronik yang ada di rumah Anda. Dan jangan lupa catat berapa konsumsi daya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap alat.

Anggaplah rumah Anda memiliki peralatan elektronik sebagai berikut:

  • Mesin cuci dengan daya listrik 350 Watt
  • Kulkas dengan daya listrik 350 Watt
  • Setrika dengan daya listrik 300 Watt
  • TV dengan daya listrik 80 Watt
  • AC dengan daya listrik 800 Watt
  • Vacuum Cleaner dengan daya listrik  500 Watt
  • Lampu dengan daya listrik 25 Watt (10 buah)

Jika tidak tahu berapa daya listrik yang ada di dalam rumah, Anda bisa melihat dalam kemasan atau cari di internet.

3.    Menghitung Estimasi Penggunaan Konsumsi Listrik
Estimasi konsumsi listrik dihitung berdasarkan pemakaian barang elektronik dalam sehari. Berikut adalah contoh membuat perhitungan estimasi konsumsi listrik rumah tangga.

  • Mesin cuci berdaya 350 Watt digunakan satu jam dalam sehari, sehingga 350 Watt x 1 = 350 Watt
  • Kulkas berdaya 350 Watt digunakan seharian penuh (24 jam), maka 350 Watt x 24 = 8.400 Watt
  • Setrika berdaya 300 Watt digunakan satu jam dalam sehari, sehingga 300 Watt x 1 = 300 Watt
  • TV berdaya 80 Watt digunakan lima jam sehari, sehingga 80 Watt x 5 = 400 Watt
  • AC berdaya 800 Watt digunakan sepuluh jam sehari, maka 800 Watt x 10 = 8000 Watt
  • Vacuum Cleaner berdaya 500 Watt digunakan satu jam sehari, maka 500 Watt x 1 = 500 Watt
  • Sepuluh lampu berdaya 25 Watt menyala selama 12 jam sehari, maka 10 x 25 Watt x 12 = 3000 Watt.

Anda bisa membuat estimasi konsumsi listrik dengan aplikasi perhitungan maupun membuat di Microsoft Excel. Sesuaikan dengan jumlah barang elektronik di rumah Anda beserta durasinya. Jika jarang digunakan, buatlah perhitungan rata-ratanya saja.

4.    Menghitung Keseluruhan Biaya Listrik Rumah Tangga
Terakhir, Anda memasukan semua data estimasi konsumsi listrik rumah tangga dalam kalkulasi. Anda bisa menghitung semuanya lewat aplikasi pencatatan data seperti Microsoft Excel.

Berdasarkan contoh yang sudah dibuat, total estimasi konsumsi listrik dalam sehari sebesar 20.950 Watt atau 20,95 kWh. Angka tersebut dapat Anda gunakan untuk menghitung estimasi biaya listrik rumah tangga.

Dengan tarif dasar listrik sebesar Rp 1.352 per kWh.
maka
20,95 kWh x Rp 1.352 per kWh = Rp 28,324
Jika Anda ingin tahu berapa biaya tarif listrik selama satu bulan (30 hari).
maka
Rp 28,324 x 30 = Rp 849.724.

Ini bukanlah perhitungan mutlak, namun Anda bisa menggunakan ini untuk membuat perencanaan anggaran biaya listrik. Semua kembali lagi kepada penggunaan listrik di rumah Anda.

Anda bisa membayar tagihan listrik dengan mudah dengan Traveloka Pay Later, bahkan jika Anda sedang di luar kota sekalipun.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Ayaneo Next II Akan Hadir dengan Layar 3:2 dan 165Hz

Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504. Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel. Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.  Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama. Tidak hany...

Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Terasa Premium? Polytron Luxia i3 Jawabannya!

Mencari laptop yang terjangkau namun tetap memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk bekerja, belajar, atau sekadar penggunaan harian, laptop dengan harga sekitar 5 jutaan bisa menjadi pilihan tepat. Di kisaran harga ini, Anda masih dapat menemukan laptop dengan performa memadai, desain yang menarik, dan fitur modern. Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Bisa Dipertimbangkan Di bawah ini merupakan rekomendasi laptop 5 jutaan yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan spesifikasi dan keunggulannya: 1. Polytron Luxia i3 (PL 14M3I3A G82H) Polytron Luxia i3 merupakan laptop yang menawarkan kombinasi desain premium dan performa yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Laptop ini dibekali prosesor Intel® Core™ i3-1215U yang mampu menangani multitasking ringan hingga menengah secara lancar.  Layar 14 inci WUXGA dengan rasio 16:10 dan panel IPS menghadirkan sudut pandang luas serta warna yang akurat, meningkatkan produk...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...