Langsung ke konten utama

Situs Pencarian Yandex Masukan Kode Mata-mata ke Aplikasi?

Yandex merupakan search engine atau mesin pencarian internet yang berasal dari Rusia. Secara teknis, cara pemakaiannya mirip dengan mesin pencari terkemuka dunia buatan Amerika Serikat, yakni Google. 

Sama seperti Google, produk teknologi dari Yandex juga beragam. Mulai dari aplikasi navigasi, eCommerce, periklanan online dan lainnya, semua ada di Yandex.


Namun demikian, baru-baru ini tersiar kabar bahwa perusahaan internet terbesar Rusia ini diduga menyematkan kode ke dalam aplikasi yang ditemukan di perangkat seluler. Kode tersebut memungkinkan informasi tentang jutaan pengguna dikirim ke server yang berlokasi di negara asalnya.



Sebagai informasi, perangkat lunak yang dibuat oleh Yandex memungkinkan developer untuk membuat aplikasi yang menjalankan perangkat lunaknya di iOS Apple dan Android Google. Kedua sistem operasi ini merupakan sistem operasi yang menjalankan sebagian besar smartphone di dunia.


Pakar keamanan mengatakan bahwa "metadata" yang diselipkan oleh Yandex ini dapat diakses oleh Kremlin dan digunakan untuk melacak orang melalui ponsel mereka.

Peneliti Zach Edwards, peneliti dari Me2B sebuah organisasi nirlaba yang pertama kali menemukan kode khusus Yandex tersebut. Penelusuran tersebut merupakan bagian dari kampanye audit aplikasi Me2B Alliance.

Dalam penelitan tersebut, empat ahli independen menjalankan tes dan dibantu oleh Financial Times untuk memverifikasi temuannya.

Saat dikonfirmasi, Yandex telah mengakui bahwa perangkat lunaknya mengumpulkan informasi perangkat, jaringan, dan alamat IP yang disimpan baik di Finlandia maupun di Rusia. Meski demikian, pihak Yandex menyebutkan bahwa data ini tidak dipersonalisasi dan sangat terbatas penggunaannya.


Baca juga:


Pihak Yandex menambahkan, meskipun secara teoritis itu mungkin dilakukan, dalam praktiknya sangat sulit untuk mengidentifikasi pengguna hanya berdasarkan informasi yang dikumpulkan. "Yandex jelas tidak dapat melakukan ini," sebut juru bicara Yandex.


Selain itu, Yandex menambahkan, pihaknya juga mengikuti proses internal sangat ketat ketika berurusan dengan pemerintah. "Setiap ada permintaan yang gagal mematuhi semua persyaratan prosedural dan hukum yang relevan, pasti ditolak."

Jadi, tidak perlu khawatir guys. Toh kalaupun Yandex menyimpan seluruh data pribadi kita, memangnya apa yang dilakukan oleh Google, Facebook, Microsoft dan kawan-kawan?

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...

Apple iPhone 17 Pro Dirumorkan Pakai Vapor Chamber. Panas?

Apple dikabarkan tengah mempersiapkan peningkatan besar dalam sistem pendinginan untuk lini iPhone 17 Pro yang akan datang. Berdasarkan bocoran dari tipster Majin Bu, iPhone 17 Pro dan Pro Max kemungkinan akan mengusung sistem pendingin vapor chamber, teknologi yang sudah lama digunakan pada ponsel flagship Android mulai dari Asus ROG Phone 1 keluaran tahun 2018 sampai Samsung Galaxy S25 Ultra, namun belum pernah hadir di iPhone. Majin Bu membagikan gambar yang diduga menunjukkan pelat tembaga, bagian penting dari sistem pendingin vapor chamber. Meski masih dalam tahap pengujian, kehadiran teknologi ini bertujuan untuk mengatasi isu panas berlebih yang sering dialami pengguna saat menjalankan aplikasi berat seperti bermain game atau merekam video 4K. Selama ini, iPhone mengandalkan desain pendinginan pasif dengan mendisipasi panas lewat bodi logam dan kaca. Pendekatan ini memang cukup efektif untuk penggunaan biasa, namun pengguna sering menemukan peringatan suhu tinggi saat menggunaka...