Langsung ke konten utama

Asus ExpertBook B5, Laptop Bisnis Layar OLED

Asus secara resmi memperkenalkan seri laptop commercial bisnis terbaru mereka yakni ExpertBook B5. Seri laptop bisnis terbaru tersebut mengusung desain ultra-portable dan dirancang sebagai perangkat andalan para profesional bisnis.

Selain dibalut dalam bodi dengan bobot yang sangat ringan, yaitu hanya 1 kilogram, ExpertBook B5 juga telah dilengkapi layar berteknologi ASUS OLED. Ia hadir dalam dua model form-factor yaitu clamshell atau laptop biasa, dan convertible atau laptop lipat 2-in-1.


Menurut Jimmy Lin, Regional Director ASUS South East Asia, saat ini dunia bisnis yang semakin dinamis mengharuskan para pebisnis untuk dapat beradaptasi serta bergerak dengan cepat. Nah, Asus ExpertBook B5 dirancang untuk memenuhi segala ekspektasi dari kebutuhan dunia bisnis tersebut.



Portabilitas dan kenyamanan penggunaan merupakan prioritas utama di seri laptop ExpertBook B5. Untuk itu laptop ini dibekali dengan daya tahan baterai panjang, yaitu hingga 14 jam, serta berbagai fitur canggih lainnya yang membuat aktivitas di luar ruangan semakin efisien.


Beberapa fitur tersebut di antaranya adalah dukungan RAID untuk SSD, dibekali NumberPad 2.0 untuk akses mudah ke tombol numpad, hingga dilengkapi teknologi AI noise cancellation agar penggunanya dapat berkomunikasi dengan mudah dan nyaman, kapan pun dan di mana pun.

Seri laptop ExpertBook B5 dibekali dengan fitur keamanan terkini. Selain dibekali chip TPM 2.0 untuk menjamin integrasi dan keamanan data yang disimpan di dalam laptop, seri laptop ExpertBook B5 juga hadir dengan sistem keamanan biometrik yang mengandalkan sensor pembaca sidik jari (fingerprint) yang telah terintegrasi dengan fitur Windows Hello.

Mobilitas Tanpa Batas
Seri laptop ExpertBook B5 memiliki desain yang berfokus pada mobilitas. Untuk itulah, seri laptop ini tidak hanya tampil dengan bodi yang sekadar ringkas serta ringan, tetapi juga sangat tangguh.

Bagian belakang layar serta bawah bodi seri laptop ExpertBook B5 dibuat menggunakan bahan magnesium-aluminium alloy. Metarial premium tersebut membuat bobot seri laptop ExpertBook B5 dapat dipangkas secara keseluruhan hingga berada di angka 1 kilogram saja.

Tidak hanya sekadar membuat bobot menjadi lebih ringan, bahan magnesium-aluminium alloy yang digunakan di ExpertBook B5 juga membuat seri laptop tersebut sangat tanggguh. Ketangguhannya bahkan diakui melalui sertifikasi lolos pengujian ekstrem berstandar militer AS (MIL-STD 810H).

ExpertBook B5 hadir dalam dua varian form-factor, yaitu clamshell (B5302CEA) dengan layar yang dapat dibuka hingga 180⁰ dan convertible dengan layar yang dapat diputar 360⁰ (B5302FEA). ExpertBook B5 merupakan seri laptop yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi.

Kenyamanan Penggunaan
Seri laptop ExpertBook B5 sendiri ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core dengan memori DDR4 3200Mhz berkapasitas hingga 48GB. Sementara itu, penyimpanannya mengandalkan PCIe SSD berkapasitas hingga 2TB yang dapat dikonfigurasikan secara RAID untuk meningkatkan performanya.

Keseluruhan hardware modern tersebut tidak hanya membuat seri laptop ExpertBook B5 dapat diandalkan untuk kebutuhan komputasi kelas bisnis, tetapi juga dapat menunjang kebutuhan multitasking dengan sangat baik.


Baca juga:


ExpertBook B5 juga tevalidasi sebagai laptop Intel EVO Platform. Dengan demikian seri laptop ExpertBook B5 tidak hanya memiliki spesifikasi premium di atas kertas saja, tetapi juga telah dipastikan dapat tampil dengan performa gesit meski tidak terhubung ke sumber listrik, memiliki baterai yang sangat panjang, serta sangat responsif untuk berbagai aktivitas.

Seri laptop ExpertBook B5 merupakan salah satu jajaran laptop bisnis ASUS pertama yang dibekali layar Asus OLED. Teknologi layar tersebut menggabungkan keunggulan panel OLED yang dilengkapi dengan beragam fitur, teknologi serta inovasi sehingga menghasilkan layar yang mampu menampilkan visual dengan warna yang sangat kaya, akurat, dan tidak merusak kesehatan mata.


Setiap laptop yang menggunakan layar Asus OLED telah dijamin mampu menghasilkan kualitas visual dengan warna yang sangat kaya dan akurat. Tidak tanggung-tanggung, Asus OLED memiliki color gamut 100% DCI-P3 dan telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display.

Asus OLED juga dibekali fitur bernama Eye Care. Fitur tersebut memungkinkan spektrum cahaya biru yang berbahaya untuk mata dikurangi secara drastis tanpa mengorbankan kualitas visual. Inovasi tersebut membuat layar dapat mengurangi paparan radiasi sinar biru yang berbahaya untuk kesehatan mata.

Di Indonesia, Asus ExpertBook B5 dipasarkan di harga mulai dari Rp21 juta. Berikut ini video cuplikan peluncuran Asus ExpertBook B5 OLED:

Informasi lebih lanjut tentang laptop ASUS ExpertBook series dan solusi ASUS Business lainnya, silakan kunjungi www.asusbusiness.id.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...