Langsung ke konten utama

Ini Dia! Fungsi Sensor yang Hadir di Smartphone

Ketika kita membaca atau menonton review smartphone yang ada di Internet, tidak jarang kita menjumpai reviewer yang bersangkutan membahas fitur sensor yang hadir di dalam spesifikasi smartphone yang mereka bahas tersebut. 

Sensor di smartphone sendiri sendiri ada banyak. Biasanya mulai dari sensor untuk mendeteksi hal-hal sekitar kita, sampai ke sensor wajah, suara, sentuhan dan lainnya.


Tak hanya itu, sensor juga merupakan pelengkap dari sistem smartphone yang terdiri dari software dan hardware yang saling mendukung satu sama lain sehingga Anda dapat berkegiatan lebih banyak menggunakan smartphone tersebut.

Meski ada banyak, tetapi bagi sebagian orang, fungsi dari sensor-sensor yang hadir di smartphone ini belum cukup familiar.


Padahal, kehadiran sensor tersebut cukup penting dan dibutuhkan oleh banyak aplikasi dan juga game yang hadir di dalam smartphone. 

Nah, untuk lebih jelasnya, mari kita ulas beberapa sensor yang biasanya ada pada smartphone beserta dengan fungsinya masing-masing.

Sensor Cahaya

Sensor ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Atau bahkan belum? Pernahkah Anda mengubah peraturan kecerahan layar secara otomatis? 

Nah, pengaturan ini bisa digunakan jika smartphone Anda memiliki sensor cahaya. Fungsi dari sensor cahaya ini adalah mengubah mode cahaya layar secara otomatis dengan menyesuaikannya dengan lingkungan tempat Anda berpijak. 

Misalnya pada cahaya yang minim, layar smartphone Anda akan secara otomatis meredup.

Sensor Suara

Sensor suara digunakan ketika kita menerima atau memanggil melalui panggilan telepon. Sesnor ini berfungsi menangkap suara dan membaca kadar suara area disekitar smartphone. Contoh penggunaannya, ketika suara disekitar kita bising maka smartphone yang sebelumnya sudah diatur secara otomatis akan memperkuat atau merendahkan speaker smarthphone secara otomatis.

Sensor Tekanan

Tidak semua smartphone memiliki fitur sensor tekanan, hanya beberapa di antaranya saja yang dilengkapi fitur ini. Sensor tekanan atau dapat juga disebut Pressure Sensor ini fungsinya untuk membaca perangkat yang berada dalam rendaman air atau tidak. 

Fitur ini biasanya hadir di smartphone yang memiliki spesifikasi anti air seperti IP68. Beberapa smartphone yang memiliki sensor ini adalah Samsung Galaxy S Series, Galaxy Note Series dan Galaxy A52S.

Sensor Sidik Jari

Sensor ini menjadi salah satu hal yang wajib di smartphone zaman now. Fungsi dari sensor ini adalah untuk membaca sidik jari penggunanya. 

Sidik jari ini digunakan untuk keperluan keamanan. Letak dari sesnsor sidik jari ini ada di belakang bodi smartphone, dipinggir, menyatu dengan layar utama dan pada tombol 'home'.

Sensor Pengenalan Wajah

Sensor yang digunakan untuk keamanan adalah sensor pengenalan wajah. Sensor ini hadir di banyak smartphone zaman sekarang. 

Fungsi dari sensor ini adalah untuk mengenali wajah penggunanya, biasanya saat membuka smartphone sebagai pengganti pembuka dengan sidikmjari atau kunci pola.

Sensor Termometer

Sama seperti termometer konvensional, sensor termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu. Bedanya, sensor termometer konvensional mengukur suhu tubuh penggunanya, sedangkan untuk sensor termometer di smartphone digunakan untuk mendeteksi panas karena penggunaan perangkat yang berlebihan. 

Jika suatu perangkat terlalu panas, maka sistem yang hadir dalam smartphone akan mati jika tidak cepat-cepat diistirahatkan. Selain suhu smartphone, ternyata sensor ini juga digunakan untuk mengukur suhu lingkungan disekitar smartphone.

Sensor Barometer

Ketika kamu menggunakan GPS pada smartphone yang Anda gunakan, keakuratan tempat pada peta yang dibaca ini ditentukan oleh barometer yang hadir dalam perangkat tersebut. 

Fungsi dari sensor Barometer ini adalah mengukur tekanan atmosfer dan menentukan ukuran tinggi perangkat di atas permukaan laut sehingga sposes navigasi dalam smartphone Anda lebih akurat.


Baca juga:


Sensor Akselerometer

Sensor satu ini penting bagi smartphone, fungsi dari sensor akselerometer mampu membaca dan mendeteksi gerakan pada smartphone. Sensor ini sangat penting untuk mengatur posisi tampilan layar horizontal dan juga vertikal. Ketika kamu bermain game yang mengharuskan pengguna untuk belok arah kiri dan kanan, sensor ini ikut andil didalamnya.

Sensor Gyroscope

Fungsi dari sensor gyroscope ini adalah untuk menentukan perubahan gerakan terutama jika smartphone bergerak secara memutar atau berotasi 360 derajat. 

Sensor ini bekerja dengan saling melengkapi dengan sensor Akselerometer. Ketika Akselerometer tidak akurat dalam membaca pergerakan yang dihasilkan, maka sensor Gyroscope ini akan membaca gerakan rotasinya.

Sensor Magnetometer

Seperti namanya, sensor ini bekerja seperti magnet, sungsinya untuk mengukur medan magnet serta untuk menunjukan arah kutub utara Bumi. Tentunya ini sangat berguna ketika Anda menggunakan navigasi pada smartphone Anda.

Sensor Proximity

Pernahkah kamu melihat kedipan cahaya LED pada smartphone Anda? Sensor Proximility bekerja dengan memantulkan cahaya ke objek paling dekat dengan pengguna.


Contoh penggunaan sensor ini adalah ketika menelepon dan telinga kita didekatkan dengan smartphone, sensor akan secara otomatis mematikan layar smartphone sehingga baterai yang digunakan dapat bertahan lebih lama tanpa perlu di charge ulang.

Nah, begitulah beberapa fungsi beserta penjelasan apa saja sensor yang hadir di smartphone Anda. Dengan berjalanannya waktu dan teknologi yang terus berkembang, tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan akan ada sensor-sensor lainnya yang akan lahir pada smartphone.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

Apple Desak Pengguna Ganti ke MacBook Baru

Apple semakin agresif dalam menyingkirkan sisa-sisa Mac berbasis Intel. Dalam pembaruan macOS 26 yang diberi kode Tahoe, hanya empat model Intel Mac yang masih akan didukung. Sisanya, secara praktis, resmi masuk daftar usang. Daftar dukungan macOS 26 hanya mencakup sebagian kecil perangkat Intel keluaran 2019 dan 2020. MacBook Air berbasis Intel dan Mac mini sudah sepenuhnya dicoret. Para pengguna yang masih menggunakan MacBook Pro 15 inci, MacBook Pro 13 inci dengan dua port Thunderbolt, atau iMac 2019 (baik versi 4K maupun 5K) juga akan segera kehilangan dukungan penuh sistem operasi. Meski Apple belum secara resmi mengumumkan akhir era Intel, langkah ini memberi sinyal kuat: transisi menuju Apple Silicon hampir selesai. Praktis, Apple menginginkan lini Intel "menghilang secara perlahan" dari ekosistem mereka. Strategi pemangkasan dukungan Intel ini bukan hal baru. Dibandingkan masa transisi dari PowerPC dulu, Apple kini jauh lebih cepat dalam mencoret Intel Mac dari daftar...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...