Langsung ke konten utama

Spesifikasi dan Harga Sony Xperia Pro

Sony akan segera mengeluarkan smartphone high-end terbaru miliknya yakni Sony Xperia Pro. Untuk model ini, Sony menargetkan perangkatnya pada pengguna profesional.

Secara spesifik, pemilik smartphone ini akan menggunakan input HDMI untuk mengubah ponsel menjadi monitor, serta kamera eksternal dan konektivitas 5G-nya untuk mengunggah atau streaming langsung dengan cepat.


Smartphone ini disebut-sebut akan didukung oleh prosesor Qualcomm SM8250 atau Snapdragon 865 yang kencang dan berjalan pada sistem operasi Android 10. Layarnya hadir dengan OLED 6,5 inci yang bisa menampilkan 1 miliar warna, mendukung HDR BT.2020 pada layar dengan resolusi 1644 x 3840 piksel.

Smartphone ini dikemas dengan RAM 12GB dengan penyimpanan internal 512GB. Sony Xperia Pro juga hadir dengan quad-camera di sisi belakang yang terdiri dari kamera utama 12MP (wide), 12MP (telephoto), 12MP (ultrawide) dan 0.3MP (depth). Adapun di bagian depan terdapat kamera tunggal, 8MP wide.


Smartphone ini memiliki fitur penunjang kamera yang mencakup penguncian fokus obyek berdasarkan gerakan (PDAF) dan mata (Eye-AF), Auto Exposure (AE), serta penjepretan hingga 20fps dengan fitur Autofocus. 

Xperia Pro menggunakan teknologi pencitraan yang sama dengan Xperia 1 II. Menurut Sony, ponsel tersebut dikembangkan dengan bantuan dari para insinyur kamera Alpha yang merupakan kamera unggulan dari Sony.  

Untuk baterainya, Sony Xperia Pro diisi dengan baterai Li-Po 4.000mAh yang bersifat non-removable yang dapat mengisi cepat perangkat sampai dengan 21W dan pengiriman daya dengan USB. 

Sony Xperia Pro hadir dalam satu warna yakni hitam. Smartphone ini memiliki fitur NFC, USB Type-C 3.1; USB On-The-Go, micro HDMI, GPS dengan A-GPS, GLONASS, dan Bluetooth 5.1.

Baca juga:

 

Untuk sensor, smartphone tersebut memiliki input sidik jari (dipasang di samping), akselerometer, giro, jarak, barometer, kompas dan spektrum warna.

Dengan spesifikasi yang wah, Sony Experia Pro akan dibandrol dengan harga Rp35 Juta. Dengan harga tersebut, pembeli akan mendapatkan RAM sebesar 12GB dengan penyimpanan internal 512GB yang dapat diperluas hingga 1TB dengan kartu microSD.


Untuk lebih lengkapnya, simak spesifikasinya pada tabel berikut:

Spesifikasi Sony Xperia Pro   
Sistem Operasi    Android 10   
Chipset    Qualcomm SM8250 Snapdragon 865
7nm   
   
CPU   
Octa Core
1x2.84 GHz Kryo 585 & 3x2.42 GHz Kryo 585 &   4x1.8 GHz Kryo 585   
GPU    Adreno 650   
RAM    12 GB   
Internal Storage    512 GB
Tipe UFS storage 3.X   
Kamera Depan    8 MP
1080p-30fps
Tipe 5-axis gyro-EIS
Aparture f/2.5   
Kamera Belakang    12 MP, f/1.7, 24mm (wide), 1/1.7", 1.8µm, Dual   Pixel PDAF, OIS
12 MP, f/2.4, 70mm (telephoto), 1/3.4", 1.0µm, PDAF, 3x optical zoom, OIS
12 MP, f/2.2, 124˚, 16mm (ultrawide), 1/2.55", Dual Pixel PDAF
0.3 MP, TOF 3D, (depth)
Eye Tracking
HDR
Zeiss Optic
Type 5-Axis gyro EIS   
Baterai    Kapasitas : 4000 mAh
Tipe : Li-Polymer
Fast Charging 21 W
Non-removable
USB Power Delivery  
Layar    Ukuran : 6,5”
Tipe : OLED,   1B color, HDR BT.2020
Rasio : 21:9
Resolusi 1644x3840px
Corning Gorila Glass 6   
Warna    Black   
Material    Gorilla Glass 6 dan Aluminum frame
IP65/IP68 dust and water Resistant   
Berat    225.1 Gram   
Lainnya    Hybrid Dual SIM terdiri dari Nano-SIM dan dual stand-by   



Bagaimana guys? Dengan spesifikasi tersebut? Apakah menurut Anda smartphone yang satu ini worth it dan recommended?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama Rémi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...