التخطي إلى المحتوى الرئيسي

Unboxing Poco X3 NFC. Camera Test

Xiaomi akan segera merilis smartphone terbarunya yakni Poco M3 dalam waktu dekat. Smartphone yang digadang-gadang sebagai entry level killer ini akan mendarat di pasaran Indonesia tanggal 21 Januari mendatang.

Meski tentunya kami belum mencoba produk yang satu ini, akan tetapi kali ini kita berhasil mendapatkan kakaknya yakni Poco X3 NFC. Ya, smartphone yang satu ini merupakan smartphone “mainstream killer” yang berhasil merusak pasar smartphone kelas menengah.


Ya, smartphone ini sangat menarik karena saking banyaknya peminat, ia sempat ghoib sampai akhirnya kembali tersedia di pasaran. Kami sendiri akhirnya berhasil mendapatkan unit produk ini di Tokopedia di harga Rp3,3 jutaan.



Poco X3 NFC menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 732G octa core berkecepatan hingga 2,3GHz. Layarnya 6,67 inci resolusi FullHD+ dengan dot display. Ia punya lubang untuk kamera depan resolusi 20 megapixel di bagian dalam layar.

Adapun kamera utamanya menggunakan konfigurasi quad camera dengan resolusi utama sebesar 64 megapixel.


Dari sisi baterai, smartphone ini punya kapasitas 5.160mAh dengan dukungan fast charging 33 watt. Adapun unit yang kita dapatkan di TokoPedia kali ini berwarna Cobalt Blue dengan RAM sebesar 8GB dan storage 128GB. 

Pada boks kecil berwarna kuning bertulisan Poco, Anda akan menemukan SIM ejector, panduan pengguna, kartu garansi dan juga softcase berbahan plastik yang cukup tebal.

Untuk unitnya sendiri, dibungkus lagi dengan plastik kemasan yang juga menjelaskan spesifikasi utama dari smartphone yang bersangkutan.

Di bagian belakang, bisa kita lihat konfigurasi empat kamera yang digunakan serta tulisan Poco yang berkilau jika terkena pancaran cahaya.


Untuk pengisian ulang, kita akan mendapatkan charger yang mampu mengisi daya hingga 11 volt 3 ampere atau maksimal sekitar 33 watt. Untuk kabelnya sendiri, ia menggunakan konektor USB Type-C.

Dari sisi desain, kesan pertama yang kami dapat saat mengupas platik pembungkus smartphone ini adalah, wow. Coba lihat logo Poco saat di bawah pancaran cahaya. Keren ya.

Kita lihat di sisi kanan, terdapat tombol power yang juga berfungsi sebagai fingerprint sensor, serta tombol volume. Di bagian atas, ada lubang microphone. Di sisi kiri, hanya ada slot SIM tray dan di bagian bawah, terdapat audio jack USB Type-C port microphone dan speaker output.

Dari sisi software, Poco X3 NFC ini menggunakan antarmuka MiUI 12 berbasis Android 10. O ya. Poco X3 NFC ini menggunakan dual SIM jenis hybrid. Artinya, pengguna harus memilih antara memasang dua kartu SIM atau satu kartu SIM dan satu microSD.

Tetapi mengingat storage berkapasitas lega yang mencapai 128GB, tampaknya microSD tidaklah terlalu mendesak.

Saat instalasi, Anda bisa mengatur opsi Personalized ads. Kalau Anda nyalakan, iklan-iklan yang muncul di smartphone ini akan berdasarkan dengan preferensi dan kesukaan Anda.

Akan tetapi kalau Anda matikan, iklan yang muncul di smartphone akan lebih bervariasi nantinya.

Kalau proses instalasi sudah selesai, kita akan mendapati beberapa aplikasi yang sudah disediakan oleh Xiaomi di smartphone ini. Artinya, kita tidak perlu repot-repot mendownload dari Google Play. Cukup banyak aplikasinya. Tetapi kalau Anda tidak suka, atau menganggapnya bloatware, ya tinggal uninstall saja.

Sama seperti smartphone Xiaomi pada umumnya, Poco X3 NFC juga mendukung infra red blaster yang bisa membuat smartphone ini berfungsi sebagai remote control untuk perangkat elektronik. Mulai dari TV, AC, kipas angin, set top box dan lain-lain.

Baca juga:


Oke, sekarang mari kita lihat fitur kameranya.

Ternyata, fungsinya lengkap. Tersedia fitur Pro untuk pemotretan yang lebih advanced dengan pengaturan yang sangat luas, termasuk untuk kamera macro, wide dan ultra wide.

Perekaman videonya pun cukup hebat, mulai dari resolusi HD 30fps, FullHD 60fps bahkan sampai 4K 30fps. Fitur portrait, untuk efek bokeh juga sudah tersedia. Dan di bagian More, ada masih lebih banyak lagi opsi pemotretan. Mulai dari Night mode, memotret dengan resolusi terbaik yakni 64MP Ultra HD, Panorama, slow motion, time lapse dan lain-lain.
Ada juga mode vlog, yang sangat cocok dimanfaatkan oleh pengguna di segmen yang dituju smartphone ini.

Penasaran seperti apa hasil foto-foto Poco X3 NFC, silakan simak beberapa hasil foto yang sempat kami abadikan.








Dari sisi kamera, tampaknya Poco X3 NFC ini menawarkan kemampuan foto yang menjanjikan. Baik foto-foto in-door ataupun outdoor, hasil jepretan kamera utamanya cukup mumpuni meskipun menggunakan setting auto saja.


Konfigurasi empat kamera yang tersedia di belakang menawarkan hasil foto dengan depth effect atau bokeh yang sangat bagus. Untuk fotografi di malam hari pun bagus. Demikian pula hasil jepretan foto selfie.

Oke, nantikan kesimpulan seperti apa kelebihan dan kekurangan Xiaomi Poco X3 NFC setelah kami coba menggunakan smartphone ini dalam beberapa waktu ke depan.

المشاركات الشائعة

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

OpenAI Siapkan Chip AI OpenAI Bareng Broadcom, Produksi Mulai 2026

OpenAI bersiap masuk ke bisnis manufaktur chip mulai tahun depan. Langkah ini diambil demi mengurangi ketergantungan pada Nvidia yang selama ini mendominasi pasar GPU dengan harga tinggi. Menurut laporan Financial Times, perusahaan di balik ChatGPT ini bekerja sama dengan Broadcom untuk merancang prosesor AI khusus yang diperkirakan mulai dikirim pada 2026. Proyek ini ternyata sudah berjalan sejak tahun lalu, namun jadwal produksi massalnya baru jelas setelah Broadcom CEO, Hock Tan, memberi bocoran kepada investor. Ia menyebut adanya pelanggan misterius yang memesan chip senilai $10 miliar, dengan permintaan “substantial” mulai tahun depan. Sumber industri kemudian mengonfirmasi bahwa klien tersebut adalah OpenAI. Broadcom sendiri bukan pemain baru di dunia chip custom. Sebelumnya, mereka pernah membantu Google mengembangkan tensor processing unit (TPU). Rekam jejak ini membuat investor langsung bereaksi positif: saham Broadcom naik 4,5% dalam perdagangan after-hours setelah pengumuman...

Orang Asia Paling Tergantung pada AI di Tempat Kerja

Sebuah studi terbaru dari Loopex Digital menegaskan bahwa Asia kini menjadi episentrum ketergantungan pada kecerdasan buatan (AI) di dunia kerja. Dari sepuluh negara teratas dengan skor tertinggi, tujuh di antaranya berasal dari Asia, dipimpin oleh Singapura, China, India, dan Indonesia. Singapura menempati posisi pertama dengan skor 99, menjadikannya negara paling “AI-addicted” di dunia kerja. Sekitar 74 persen pekerja menggunakan AI secara mandiri, sementara 14 persen lainnya mengandalkan sistem yang disediakan perusahaan. Dengan lebih dari 1,4 juta pencarian AI per 100 ribu penduduk, minat terhadap teknologi ini jelas luar biasa tinggi. China berada di posisi kedua dengan skor 92. Sebanyak 60 persen pekerja memilih menggunakan AI mandiri, sementara sepertiga lainnya memakai sistem yang dipaksakan perusahaan. India menempati posisi ketiga (skor 89) dengan 66 persen penggunaan AI independen dan 26 persen berbasis perusahaan. Indonesia menyusul dekat dengan skor 88, mencatat 70 persen ...

Kelebihan Sekaligus Kekurangan Apple iPhone 17

Apple akhirnya merombak desain iPhone setelah bertahun-tahun, dan hasilnya adalah iPhone Air: ponsel 5,6 mm yang lebih tipis daripada logika di baliknya. Dibanderol mulai $999, perangkat ini tampil gagah dengan sasis titanium, layar OLED 6,5 inci, chip A19 Pro, serta kamera tunggal 48MP.  Namun ironisnya, daya tarik utamanya bukan teknologi, melainkan seberapa kecil kemungkinan ponsel ini bertahan dari dudukan sofa. Apple menekankan betapa rumitnya rekayasa di balik ketipisan ini. Sayangnya, fanbase setianya justru memberikan tepuk tangan paling pelan dalam sejarah peluncuran iPhone. Bahkan The Wall Street Journal yang biasanya penuh puja-puji pun kecewa: tak ada lensa ultra-wide, tak ada telefoto, dan baterai “slim fit” yang tampaknya lebih butuh MagSafe ketimbang bisa diandalkan seharian. Satu pengguna di X merumuskannya singkat: “Indah tapi tak masuk akal.” Sebuah kalimat yang mungkin lebih cocok jadi tagline resmi ketimbang jargon Apple. Menurut analis Counterpoint, ini semua h...

SSD Samsung 9100 PRO 8TB Resmi Dirilis: Kecepatan 14.800MB/s

Samsung resmi membuka pre-order untuk lini SSD 9100 PRO dan 9100 PRO dengan Heatsink, yang menawarkan kapasitas hingga 8TB. Produk ini hadir dengan kecepatan transfer sekuensial hingga 14.800MB/s baca dan 13.400MB/s tulis, serta performa IOPS mencapai 2,2 juta baca dan 2,6 juta tulis, menjadikannya salah satu SSD tercepat di pasaran. SSD terbaru ini menggunakan controller 5nm dengan efisiensi daya yang diklaim 49 persen lebih baik dibanding pendahulunya. Varian 8TB dilengkapi 8GB LPDDR4 cache, sementara penggunaan V-NAND TLC buatan Samsung menjanjikan kinerja stabil jangka panjang. Untuk daya tahannya, SSD ini menawarkan endurance 4.800 TBW dan garansi 5 tahun. Menurut Jim Kiczek, VP Memory Product Marketing Samsung Electronics America, SSD 9100 PRO hadir menjawab kebutuhan pengguna dengan beban kerja berat maupun gamer kelas atas. Dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, SSD ini memungkinkan editing video, rendering, hingga bermain game dengan loading nyaris instan. Samsung memban...