Langsung ke konten utama

Vivo V20 SE, Kelebihan dan Kekurangannya

Sebagai salah satu produsen utama di pasar smartphone Indonesia, Vivo selalu mengeluarkan produk terbaru yang cukup mengagumkan. Contohnya seperti di lini produk barunya pada seri Vivo V yang sengaja dibuat berbeda dibanding biasanya.

Ya, Vivo V20 kini dibuat dengan varian yang lebih ringan bernama vivo V20 SE. Sebagai gambaran, antara Vivo V20 dengan Vivo V20 SE sendiri perbandingannya tidak terpaut jauh, dan harganya pun hanya berbeda satu juta.



Produk Vivo yang ini juga cukup berdaya saing tinggi dengan harga sekitar 4 jutaan. Dan inilah beberapa kelebihan serta kekurangan Vivo V20 SE, agar Anda bisa memahami lebih lanjut sebelum memilih untuk menggunakannya. Apa saja?



Pertama-tama, tentunya kita akan membahas kelebihan Vivo V20 SE

Baterai Awet
Vivo V20 SE menyediakan kapasitas baterai yang cukup standar. Kapasitas baterai yang tepatnya 4.100mAh di mana sedikit lebih besar dibanding versi regulernya yang hanya berkapasitas 4000mAh.



Walau produk ini tidak menyediakan kapasitas besar seperti 5000mAh misalnya, namun baterainya terbilang cukup awet, karena mampu bertahan dengan durasi lama hanya dengan satu kali pengisian ulang.

Apalagi, untuk urusan pengisian ulang, ia juga terbantu dengan penggunaan panel layar yang sangat menghemat daya baterai serta bantuan dari mode power saving yang mampu menjaga ketahanan baterai.

Layar OLED
Layar OLED pada Vivo V20 SE ini cenderung lebih cerah dibandingkan dengan IPS LCD. Dan layar ini tidak banyak memakan baterai karena dengan kemampuannya menampilkan warna yang benar-benar hitam.

Ukuran layar OLED yang terdapat pada Vivo seri terbaru ini yaitu sebesar 6,64 inci dengan resolusi Full HD plus. Yang berarti, Vivo memberikan rasio perbandingan layar yang cukup besar yaitu sebesar 90,2%.

Tak hanya itu, layar Vivo V20 SE ini juga memiliki rentang warna yang cukup banyak yaitu 16 juta dengan kelengkapan saturasi hingga 103%. Sama seperti gawai yang menggunakan OLED lainnya, produk ini juga mampu menerapkan fingerprint sensor atau biasa dikenal dengan sensor sidik jari yang tertancap di layar. Fitur ini tentu saja dapat memberikan keamanan ponsel dan pengalaman natural saat membukanya.

Fast Charging
Tidak hanya memiliki ketahanan baterai yang cukup lama, rupanya bagi Anda yang ingin jadi pengguna vivo V20 SE, Anda juga dimanjakan dengan kemampuan fast charging 33W yang mampu mengisi penuh daya baterai dalam waktu kurang dari satu jam.
 
Body Tipis dan Ringan
Produk terbaru vivo ini memiliki body yang tipis yakini hanya setebal 7.83mm, dengan bobotnya yang hanya 171 gram. Ini adalah ukuran yang ringan untuk ponsel dengan harga menengah dengan fasilitas fitur yang cukup banyak.



Baca juga:

 
Pilihan Warna Menarik
Vivo V20 SE ini memiliki corak atau aksen warna yang simple dan kalem. Terdapat dua pilihan warna yang dapat Anda pilih pada produk vivo ini yaitu warna hitam dan biru.
 
Nah, kalau tadi kelebihan Vivo V20 SE, menurut kami inilah kekurangan Vivo V20 SE

Chipset Kurang Powerful
Perangkat CPU pada Vivo V20 SE ini sebenarnya juga bisa dibuat untuk bermain game yang berat, namun performanya cukup tertinggal dengan pesaing lain yang memiliki harga serupa. Pasalnya, chipset yang dipakai hanyalah Qualcomm Snapdragon 665.



Layar Waterdrop Notch
Produk Vivo yang satu ini tidak menghadirkan desain yang up to date, sehingga produk ini bukanlah yang terbaik apabila Anda ingin tampil lebih kekinian. Alasan utamanya adalah, layar pada smartphone Vivo yang satu ini hanya menyajikan desain tetesan air yang sudah tidak lagi menjadi tren atau populer pada smartphone terbaru.
 
Nah, gimana guys. Di atas kami sudah menjabarkan kelebihan serta kekurangan Vivo V20 SE versi kami. Mudah-mudahan bisa Anda jadikan bahan pertimbangan saat Anda akan menjatuhkan pilihan pada smartphone Vivo V20 SE.

Postingan Populer

Review Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406). Laptop Tipis Laptop AI

Segera setelah Intel merilis prosesor terbaru mereka yakni Intel® Core™ Ultra Series 2, Asus segera menghadirkan laptop tipis andalan terbaru mereka yakni Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406) ke pasaran Indonesia. Dipasarkan di harga Rp26.999.000, laptop AI ini hadir dengan NPU bertenaga hingga 47 TOPs dan juga software AI khusus dari Asus. Seperti laptop AI dari Asus Zenbook sebelumnya, pada laptop tipis ini juga tersedia tombol Copilot yang memungkinkan akses cepat ke fitur-fitur AI di Windows 11, mempercepat berbagai tugas yang akan dilakukan oleh penggunanya.  Selain itu, desain system-on-chip (SoC) membantu motherboard menjadi 27% lebih kecil, mendukung efisiensi pendinginan dan performa stabil. Dilengkapi RAM hingga 32GB dan SSD PCIe 4.0, laptop ini cocok untuk menjalankan aplikasi modern dan meningkatkan potensi AI. Berikut ini ulasan kami untuk laptop tipis Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406). Desain Asus Zenbook S 14 OLED UX5406 memiliki desain yang sangat elegan dan modern. Dengan...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Apple Desak Pengguna Ganti ke MacBook Baru

Apple semakin agresif dalam menyingkirkan sisa-sisa Mac berbasis Intel. Dalam pembaruan macOS 26 yang diberi kode Tahoe, hanya empat model Intel Mac yang masih akan didukung. Sisanya, secara praktis, resmi masuk daftar usang. Daftar dukungan macOS 26 hanya mencakup sebagian kecil perangkat Intel keluaran 2019 dan 2020. MacBook Air berbasis Intel dan Mac mini sudah sepenuhnya dicoret. Para pengguna yang masih menggunakan MacBook Pro 15 inci, MacBook Pro 13 inci dengan dua port Thunderbolt, atau iMac 2019 (baik versi 4K maupun 5K) juga akan segera kehilangan dukungan penuh sistem operasi. Meski Apple belum secara resmi mengumumkan akhir era Intel, langkah ini memberi sinyal kuat: transisi menuju Apple Silicon hampir selesai. Praktis, Apple menginginkan lini Intel "menghilang secara perlahan" dari ekosistem mereka. Strategi pemangkasan dukungan Intel ini bukan hal baru. Dibandingkan masa transisi dari PowerPC dulu, Apple kini jauh lebih cepat dalam mencoret Intel Mac dari daftar...

Qualcomm Snapdragon 8 Elite 3 Siap Guncang Pasar dengan Chip 2nm

Qualcomm bersiap mengubah peta persaingan chipset flagship lewat strategi baru di Snapdragon 8 Elite 3. Berbeda dari generasi sebelumnya, Elite 3 akan hadir dalam dua varian berbeda, namun keduanya sama-sama diproduksi menggunakan proses fabrikasi 2 nm dari TSMC. Langkah ini menandai upaya Qualcomm memperluas jangkauan produknya, menawarkan performa tinggi dengan pilihan harga yang lebih fleksibel untuk berbagai segmen pasar. Keputusan membagi Elite 3 menjadi dua tier membuka peluang bagi para OEM. Produsen smartphone bisa memilih varian premium untuk model flagship, atau memilih opsi lebih terjangkau untuk lini mid-range tanpa harus mengorbankan teknologi mutakhir. Strategi ini dinilai sangat relevan, terutama di tengah persaingan ketat dan tekanan harga yang dihadapi banyak produsen ponsel. Meski menggunakan teknologi 2 nm yang sama, biaya produksi chipset ini dipastikan lebih mahal. Bocoran harga menunjukkan adanya lonjakan signifikan, yang berpotensi mendorong kenaikan harga smartp...

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...