Langsung ke konten utama

Jadikah TikTok Diblokir di Amerika Serikat?

Kabar tentang aplikasi video pendek Tiktok di Amerika Serikat tidak hentinya diberitakan. Ketika Tiktok sedang dalam masa puncak popularitasnya, tiba-tiba president Donald Trump mengatakan akan memblokir aplikasi tersebut. 

Alasan utamanya adalah terkait pelanggaran privasi pengguna.



Jadwalnya, TikTok akan dilarang di seluruh Amerika Serikat dan dihapus dari Playstore dan App Store pada Minggu tengah malam, 20 September lalu. Tetapi menurut New York Times, hakim federal memutuskan menunda pemblokiran Tiktok kepada pemerintahan Trump. Kenapa begitu?

Hakim federal menyatakan, larangan atau pemblokiran TikTok tersebut akan membuat aplikasi video pendek dihapus dari toko aplikasi online. Di satu sisi, pemblokiran akan menyulitkan pengguna baru untuk mengunduhnya di perangkat seluler mereka. 



Akan tetapi di sisi lain, kebijakan itu juga akan membuat TikTok tidak mungkin untuk melakukan pembaruan dan perbaikan bug ke aplikasinya melalui toko aplikasi. 

Tak hanya itu, pembatasan tersebut akan merusak pengalaman penggunanya, serta kemampuannya untuk mengembangkan basis pengguna di AS.

Perintah pembatalan blokir dikeluarkan hanya sembilan hari setelah pemerintah AS mengumumkan rencana untuk melarang TikTok dari toko aplikasi. 

Sebelumnya, pemerintah AS telah menetapkan tenggat waktu agar operasi TikTok di negara tersebut diakuisisi oleh perusahaan yang berbasis di AS. Tujuannya tentunya adalah untuk mengatasi masalah privasi data para pengguna.



Baca juga:


Bagaimana perintah ini terjadi? 

Menurut hakim Carl Nichols dari Pengadilan Distrik, Distrik Columbia, tim pengacara TikTok mengemukakan dalam sidang bahwa mereka memiliki update aplikasi tepat sebelum keputusan dijatuhkan. Dan di tengah pandemi, keputusan tersebut 'akan mengganggu hak pengguna baru untuk berbagi pandangan mereka.' 

Saat ini, Oracle bersama dengan Walmart dijadwalkan untuk berinvestasi pada operasi TikTok Global. Perusahaan ini akan dipisahkan dari pengembang ByteDance dan akan mencakup operasi TikTok di AS dan beberapa negara lainnya. 

Oracle akan mendapatkan 12,5% saham di perusahaan baru itu dan menjadi mitra layanan cloud-nya.



Keputusan hakim tersebut membuat masalah ini menjadi semakin sulit. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah akuisisi ini akan menjadi lebih rumit dalam beberapa minggu mendatang. 

New York Times berasumsi bahwa pada bulan November akan ada serangkaian pembatasan yang lebih luas pada aplikasi TikTok di Amerika Serikat.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Windows 11 Siap Jadi “AI PC” Sesungguhnya

Microsoft kembali memoles Windows 11 dengan lapisan kecerdasan buatan yang lebih tebal. Dalam pembaruan terbaru, pengguna akan bisa memanggil asisten digital hanya dengan mengucapkan, “Hey Copilot.” Konsepnya mirip dengan “Hey Siri” di iPhone atau “Hey Google” di Android, tapi kini hadir langsung di desktop.  Di permukaannya, ini terlihat seperti langkah maju untuk membuat interaksi dengan PC lebih natural. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada pertanyaan besar tentang seberapa jauh Microsoft ingin AI mengambil alih kendali pengalaman pengguna. Salah satu fitur paling menarik (dan mungkin paling kontroversial) adalah Copilot Vision. Dengan izin pengguna, Copilot bisa “melihat” seluruh layar. Mulai dari aplikasi yang terbuka, dokumen kerja, hingga tab browser, lalu memberikan jawaban atau analisis kontekstual. Misalnya, Copilot dapat meninjau presentasi PowerPoint atau memeriksa formula di Excel tanpa Anda perlu menjelaskan apa pun. Tidak seperti fitur Recall yang menuai kritik ka...

Review Mouse Wireless Elecom EX-G M-XGL30DBSK

Dalam dunia kerja digital yang serba cepat, perangkat kecil seperti mouse sering kali jadi faktor penentu kenyamanan produktivitas. Elecom, brand periferal asal Jepang yang dikenal dengan inovasi ergonomisnya, menghadirkan Elecom M-XGL30DBSK. Mouse ini merupakan mouse nirkabel berukuran besar yang mengedepankan desain alami dan kenyamanan jangka panjang. Ia tersedia dalam dua varian warna, M-XGL30DBSKBU (biru) dan M-XGL30DBSKBK (hitam).  Kedua perangkat mouse tersebut merupakan bagian dari Elecom seri EX-G, yang membawa filosofi desain “ergonomic experience gripless”. Seperti apa mouse ini? Desain  Sebagai gambaran, fokus utama Elecom pada seri EX-G adalah mengurangi ketegangan tangan pengguna. Elecom mengklaim, dengan bekerja sama dengan ahli ortopedi, mereka merancang bentuk bodi mouse agar telapak tangan dapat “beristirahat” secara alami, tanpa harus menggenggam terlalu erat. Dari percobaan yang kami lakukan, hasilnya terasa nyata. Saat digunakan berjam-jam, otot pergelanga...

Chip Google Tensor G5 Belum Lancar untuk Gaming

Google tampaknya masih belum belajar dari kesalahan lamanya. Pixel 10 Pro XL yang seharusnya menjadi etalase kecanggihan hardware dan AI andalannya, justru tampil seperti ponsel yang alergi terhadap gaming. Sebuah video yang beredar di X menunjukkan ponsel flagship senilai £1.000 itu terseok-seok memainkan Genshin Impact. Frame rate anjlok, tampilan berkedip, dan lag yang parah. Semua berpadu menjadi sebuah tontonan yang bahkan membuat ponsel keluaran lima tahun lalu terlihat lebih gagah. Biang keladinya? Tensor G5, chip buatan Google yang diproduksi oleh TSMC. Di atas kertas, ia adalah otak pintar yang mampu menjalankan berbagai fitur AI dan trik kamera dengan mulus. Namun begitu dia diminta mengeluarkan tenaga mentah untuk game berat, hasilnya justru seperti overheat dalam ujian fisika dasar. Pixel 10 Pro XL memang nyaman untuk urusan email, kamera, atau eksperimen AI kecil-kecilan. Tapi saat game sungguhan dijalankan, performanya langsung rontok. Ironisnya, Tensor G5 yang digadang-g...

Review Asus Zenbook S16 UM6506WA. Laptop AI Tipis, Ringan, Layar Besar

Pasar laptop modern semakin mengarah pada perangkat yang tidak hanya tipis dan ringan, tetapi juga memiliki layar besar. Banyak profesional kreatif, pekerja remote, hingga mahasiswa kini membutuhkan laptop dengan layar lega tanpa harus mengorbankan portabilitas. Di sinilah kategori laptop ultra thin dan ultra light 16 inci hadir sebagai solusi. Tak hanya ultra tipis dan ultra ringan, laptop dengan panel OLED 16 inci juga kini menjadi incaran. Selain karena dimensinya sudah semakin ringkas, layar OLED yang luas akan mampu menghadirkan pengalaman visual imersif untuk pekerjaan desain, editing video, hingga hiburan multimedia. Asus menjadi salah satu pionir dalam menghadirkan laptop AI di kategori ini. Lewat seri Asus Zenbook S16 UM6506WA ( dipasarkan di kisaran harga Rp27 jutaan ), perusahaan asal Taiwan tersebut menghadirkan kombinasi desain tipis, bobot ringan, performa tinggi dengan prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370, serta layar OLED 3K yang memukau. Mari kita ulas lebih detail dari sisi...