Langsung ke konten utama

Peneliti Ungkap Langkah Kunci Daur Ulang Sel Atau Authophagy

Autophagy merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "makan sendiri". Ia merupakan proses penting dalam mahluk hidup, khususnya sel yang mengisolasi dan mendaur ulang komponen seluler dalam kondisi stress atau ketika sumber daya terbatas. 

Contohnya, materi organik seperti protein yang memiliki kesalahan kode genetik atau organel yang rusak nantinya akan ditangkap dalam kompartemen terikat membran ganda yang disebut autofagosom. Materi organik ini ditargetkan untuk didegradasi. 



Dari fakta tersebut, lalu muncul sebuah pertanyaan mendasar berkaitan dengan autophagy. Tepatnya, bagaimana cara "kantong sampah" ini terbentuk di dalam sel.


Dalam sebuah studi, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Sascha Martens dari Max Perutz Labs, yang merupakan perusahan gabungan dari dua universitas yaitu University of Vienna dan the Medical University of Vienna, telah merekonstruksi langkah pertama dalam pembentukan autofagosom. 

Mereka menemukan bahwa vesikel kecil yang sarat dengan protein Atg9 bertindak sebagai benih dari autofagosom yang muncul. Studi ini dipublikasikan di jurnal Science dengan judul ‘Reconstitution of Autophagosome Nucleation Defines Atg9 vesicles As Seed For Membrane Formation’. 



Proyek penelitian ini merupakan kolaborasi laboratorium Martens dengan Gerhard Hummer dan Soeren von Bülow dari Institut Max Planck for Biophysics di Frankfurt dan Martin Graef dari Institut Max Planck For Biologi Aging in Cologne. Apa kesimpulannya?


Autofagosom pertama kali terbentuk sebagai membran berbentuk cangkir di dalam sel, yang kemudian tumbuh dan menelan bahan seluler yang merupakan targetnya. Pembentukan membran ini dikatalisasi oleh mesin protein yang kompleks. 

“Faktor-faktor yang terlibat dalam pembentukan Autogosom sudah banyak diketahui namun pembentukannya sendiri masih membingungkan,” ungkap Martens.

Salah satu faktor Autogosom ini adalah Atg9, protein yang diketahui penting dalam proses tersebut, namun perannya tidak jelas. Atg9 sendiri ditemukan di vesicles intraseluler kecil. 



Para peneliti dari tim Martens ini menemukan bahwa protein Atg9 membentuk platform tempat mesin autophagy dapat berkumpul untuk membangun autophagosome. “Keberadaan vesikel Atg9 di dalam sel melimpah, sehingga protein ini dapat dengan cepat digunakan saat autofagosom dibutuhkan," Martens.

Baca juga:


Sel membungkus muatan dalam vesikel, sehingga dapat diangkut dan didegradasi dengan benar dalam lingkungan kimiawi yang berbeda dengan yang biasanya ditemukan di dalam sel. 

Autophagosomes terdiri dari membran ganda yang terbuat dari fosfolipid. Amplop berminyak ini menciptakan paket tahan air yang memisahkan material dari lingkungan berair di sel dan menandainya untuk kebutuhan degradasi. 

Namun, vesikel Atg9  hanya bertindak demikian dan tidak memasok lipid ke autofagosom yang sedang tumbuh.

Para peneliti pada jurnal ini kemudian merekontruksi dan me-rebuild sel. Ditemukan, biogenesis autofagosom melibatkan banyak protein, dengan mengisolasi dan mengkarakterisasi 21 komponen protein.



Namun demikian, para ilmuwan telah mampu membangun kembali bagian dari mesin autophagy di "tabung reaksi" yang proses tersebut terbilang cukup sulit dan memakan waktu hampir sepuluh tahun bagi Sascha Martens dan timnya.

"Dengan pendekatan ini, kami dapat menyusun kembali langkah-langkah awal biogenesis autofagosom dengan cara yang terkontrol," kata Martens. Dengan toolkit rumit yang telah dikembangkan lab Martens, para ilmuwan sekarang bertujuan untuk mengungkap langkah selanjutnya dalam biogenesis autophagosome.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook Go 14 E1404F, Laptop untuk Pelajar

Pelajar saat ini membutuhkan laptop yang dapat mendukung aktivitas belajar mereka secara optimal. Adapun laptop yang ideal untuk pelajar adalah laptop yang ringan, ringkas, tahan lama, kaya fitur, dan terjangkau. Sebagai produsen laptop utama di Indonesia, Asus juga tentunya menyediakan laptop untuk pelajar yang memang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Terbaru, produsen asal Taiwan tersebut menghadirkan seri Vivobook Go 14 E1404F ke pasaran Indonesia. Harganya? Sangat menarik, mulai dari 6 jutaan. Ya, Asus Vivobook Go 14 adalah laptop untuk pelajar yang memenuhi semua kriteria tersebut. Laptop ini dirancang khusus untuk membuat aktivitas belajar penggunanya makin produktif dan menyenangkan. Mengapa demikian? Desain Pertama, desain elegan dan modern. Laptop ini menawarkan bentuk yang simple namun tetap trendy sesuai dengan segmen pengguna yang dituju, yakni generasi muda, dengan membawa berbagai aksen khas Vivobook. Laptop ini juga hadir pilihan warna yang menarik, sepert...

Review Acer Aspire Lite 14, Laptop Murah dengan Intel N100

Dengan banyaknya tugas sekolah berbasis teknologi, seperti membuat dokumen laporan, presentasi, pembelajaran online, dan aktivitas lainnya, laptop murah namun andal menjadi solusi yang dicari banyak orang. Khususnya para pelajar sekolah. Di pasaran, salah satu opsi yang bisa dipilih adalah Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4. Laptop murah Acer ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan di atas, dengan harga yang ramah di kantong. Laptop murah sendiri bukan berarti kompromi total pada kualitas. Buktinya, laptop murah Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4 menawarkan kombinasi yang lumayan modern, performa yang cukup untuk tugas harian, dan portabilitas baik. Dengan spesifikasi yang dirancang untuk pelajar atau pengguna dengan kebutuhan dasar, laptop ini menjadi salah satu opsi terbaik di kelas entry-level. Desain Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4, atau kita singkat saja dengan Acer Aspire Lite 14, hadir dengan desain minimalis dan modern, menjadikannya salah satu laptop yang cukup menarik di ke...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama Rémi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...