Langsung ke konten utama

Gandeng Panasonic, Baterai Tesla Akan Lebih Efisien

Kabar gembira bagi kendaraan bermotor masa depan besutan Tesla. Panasonic mengatakan bahwa baterai Tesla '2170' yang diproduksi di Gigafactory Nevada akan mendapatkan peningkatan kepadatan energi 20% selama lima tahun ke depan.

Penambahan kepadatan energi yang cukup beser ini tentunya dapat menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan pada baterai mobil listrik yang diproduksi Tesla.


Sebagai informasi, Tesla telah bermitra dengan Panasonic untuk memproduksi sel baterai format 2170 baru di Gigafactory, Nevada, Amerika Serikat. Panasonic yang memproduksi sel-sel baterai sedangkan Tesla telah membantu pengembangan kimia dan memiliki pabrik yang bersangkutan


Sebelum pengumuman ini, kedua perusahaan tersebut jarang mengomentari pengembangan baterai di Gigafactory Nevada. Khususnya karena proyek Roadrunner Tesla, yang membuat Tesla sekarang membangun volume sel baterainya sendiri.


Kini Panasonic menyimpang dari kebijakan itu dengan komentar pada perbaikan mendatang untuk sel baterai '2170' Tesla.

Yasuaki Takamoto, seorang eksekutif Panasonic yang bertanggung jawab atas bisnis baterai Tesla di AS, membuat beberapa komentar baru yang menarik dalam sebuah wawancara dengan pihak Reuters. Ia berkomentar dan menyinggung peningkatan kepadatan energi dapat berguna bagi kendaraan Tesla.

Ini bisa berarti bahwa Tesla dapat meningkatkan jangkauan kendaraannya tanpa harus memasukkan paket baterai yang lebih besar atau menambah bobot mobil.

Sebagai contoh, Tesla dapat membangun Model 3 dengan baterai 90 kWh dan jangkauan hampir 400 mil dengan dimensi kemasan yang hampir sama dengan yang sebelumnya tanpa harus menambah bobot.


Baca juga:

Opsi lain, Tesla juga bisa membuat mobil dengan kemasan baterai dengan kapasitas yang sama tetapi membuat kendaraannya lebih ringan untuk mendapatkan kinerja, efisiensi, dan jangkauan yang lebih baik. Bahkan bisa juga membuat sedikit ruang yang lebih luas untuk sandaran kaki di area pengemudi.

Dengan tidak menambah ukuran baterainya, kepadatan energi yang lebih tinggi juga bisa bermanfaat untuk meningkatkan keseluruhan kapasitas total yang menghasilkan lebih banyak baterai bagi Tesla untuk meningkatkan output kendaraannya.


Takamoto mengatakan bahwa Panasonic berencana untuk memperbarui jalur produksi sel baterai di Tesla's Gigafactory Nevada pada bulan September mendatang untuk mulai meningkatkan kepadatan energi. Pembaruan itu akan bertepatan dengan 'hari baterai' milik Tesla, yang diadakan pada akhir September.

Takamoto juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk memproduksi baterai bebas kobalt untuk Tesla dalam 2 hingga 3 tahun ke depan. Ini sekaligus mengonfirmasi target yang diungkapkan oleh Tesla beberapa waktu lalu.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

Bocoran Qualcomm Snapdragon X Terbaru Mulai Beredar

Qualcomm dikabarkan tengah menyiapkan prosesor Snapdragon X generasi kedua untuk laptop dengan sistem operasi Windows. Dan bocoran performa awalnya mulai beredar di Internet. Ya, seorang blogger asal Tiongkok bernama Focused Digital mengungkapkan bahwa chip terbaru ini diperkirakan akan berjalan mulai 4,40 GHz, dengan peningkatan performa keseluruhan sekitar 18 hingga 22 persen. Yang menarik, klaim tersebut juga didukung sumber dari Korea Selatan yang memiliki koneksi ke analis keuangan lokal, meski belum ada bukti resmi. Sebagai perbandingan, Snapdragon X Elite generasi pertama (SC8380XP) yang diluncurkan pertengahan 2024, berjalan dengan base clock 3,0 hingga 3,80 GHz dan boost clock antara 4,0 hingga 4,30 GHz. Chip generasi terbaru yang diduga akan menggunakan kode SC8480XP tampaknya akan mengalami kenaikan clock speed, meskipun belum jelas apakah ada perubahan signifikan di sisi arsitektur. Chip generasi pertama ini dibangun dengan fabrikasi TSMC 4nm N4P, sementara belum ada inform...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

Rekrut Eksekutif Qualcomm, Xiaomi Siapkan Chip 3nm Perdana

Xiaomi makin serius membangun ekosistem chipset buatannya sendiri. Terbaru, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut membentuk Chip Platform Department di divisi mobile-nya dan menunjuk Qin Muyun, mantan Senior Director Qualcomm, sebagai kepala departemen tersebut. Menurut laporan Sina Technology, Qin akan langsung melapor ke General Manager Divisi Produk Xiaomi, Li Jun. Penunjukan ini terjadi di saat Xiaomi tengah bersiap merilis SoC 3nm pertama mereka, yang dirumorkan akan debut di Xiaomi 15S Pro. Qin sebelumnya dikenal berperan penting dalam strategi produk Qualcomm, dan kini dipercaya membangun arah pengembangan chipset Xiaomi dari nol. Langkah ini menandai babak baru setelah kegagalan Surge S1 di 2017 — SoC 28nm delapan core yang hanya hadir di Mi 5C, sebuah ponsel yang kini nyaris terlupakan. Meski begitu, saat itu Xiaomi sempat jadi brand keempat di dunia setelah Samsung, Apple, dan Huawei yang mampu meracik chipset sendiri. Sejak kegagalan itu, Xiaomi perlahan membangun portofo...