Langsung ke konten utama

LG Tone Free, Earbuds Anti Bakteri dengan Pembersih Otomatis

LG semakin melebarkan sayap mereka ke perangkat baru. Produsen asal Korea Selatan tersebut tidak hanya memproduksi smartphone atau alat elektronik lain. Kini mereka juga resmi memulai debutnya sebagai produsen earbuds.

Sebagai langkah perkenalan, LG menghadirkan earbuds nirkabel baru yang canggih, yaitu LG TONE Free HBS-FN6. Earbuds ini bisa dikatakan sangat spesial, karena memiliki fitur pembersihan UV yaitu untuk membersihkan diri sendiri ketika mengisi daya.


Produk ini sendiri telah diumumkan pada 2019 yang lalu di Korea Selatan. Namun banyak pengguna, khususnya di luar Korea Selatan terus mempertanyakan terkait fitur pembersih tersebut. Pasalnya, fituryang satu ini terdengar seperti lelucon belaka, demi untuk menarik pelanggan.


Namun demikian, LG membuktikan fitur tersebut bukan lelucon semata. Fitur Self-Cleaning yang ada di LG Tone Earbud Free, berada pada bagian casing charging yang juga dapat sekaligus mensterilkan earbuds secara otomatis.

Secara singkat, teknologi casing charging hadir dengan lampu ultraviolet, yang diklaim oleh LG dapat membersihkan 99.9% bakteri S.aureus dan E.Coli dalam waktu 10 menit. Tapi meski disebut fitur membersihkan diri, earbuds ini tentunya tidak bisa menghilangkan noda yang menempel di bodinya.


Untuk pembersihan UV yang lebih lengkap, Anda membutuhkan salah satu alat sterilisasi UV yang dibuat untuk ponsel atau tablet. Proses pembersihan ini menggunakan beberapa LED UV dengan bidang yang kurang fokus daripada Tone Free, sehingga mereka dapat membersihkan area yang lebih luas, tetapi kemungkinan melakukannya lebih lambat.

Tidak lupa, LG Tone Earbud Free juga dapat mendukungan Google Assistant dan Siri. Earbud juga kompatibel dengan Android dan iOS, fitur Bluetooth 5.0, serta mendukung codec audio SBC dan AAC.

Tak hanya itu, LG Tone Earbud Free juga memiliki fitur Meridian Audio dengan teknologi HSP untuk hasil suara yang lebih baik, serta fitur Ambient Sound yang dapat memberikan suara disekitar menjadi lebih jelas.

Produk ini juga dilengkapi perlindungan IPX4 yang tahan terhadap hujan dan cipratan air. Namun pengguna tetap disarankan untuk membersihkan bagian luar casing dengan lap basah daripada langsung membersihkan langsung dari sumber air.



Baca juga:

Fitur lainnya yang diunggulkan pada eadbuds ini adalah audio Meridian. Sebagai informasi, Meridian adalah perusahaan audio terkenal asal Inggris dan telah menjadi mitra audio resmi LG sejak tahun 2018 sampai sekarang.

LG Tone Fre HBS-FN6 menawarkan pengaturan suara EQ khusus yang dikembangkan oleh Meridian. Pengaturan ini memiliki empat preset yang bisa diatur sesuai selera pendengar.

Preset Natural dipakai untuk menampilkan suara ‘asli dan seimbang.’ Kemudian preset Immersive bisa dipilih di ruang yang lebih luas. Bass Boost adalah preset untuk bass yang lebih kuat. Preset terakhir adalah Treble Boost, yakni untuk mendapatkan suara jernih yang lebih baik.

Sayangnya, earbuds yang satu ini tidak memiliki fitur active noice cancelling. Meski begitu, LG mengklaim kalau earbuds-nya tersebut sudah bisa menghalangi sebagian besar suara luar.


Earbuds ini dapat digunakan sampai enam jam (untuk mendengarkan). Apabila dipakai untuk berbicara, ia hanya mampu bertahan lima jam, per pengisian daya. Earbuds juga bisa menerima 18 jam tambahan dari casing-charge (atau tiga kali pengisian penuh).

Jika earbuds ditempatkan dalam casing selama 5 menit, LG mengklaim bahwa itu akan memberikan tambahan daya selama 1 jam untuk sang earbuds. Menarik bukan?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...