Langsung ke konten utama

Dari Mana Air di Bumi Berasal?

Asal usul air di planet Bumi telah lama menjadi sebuah perdebatan yang panjang. Sebagai informasi, air sendiri terbentuk dari beberapa proses reaksi kimia. Dan di sisi lain air juga merupakan komponen utama dari sejumlah komet.

Sudah sejak lama, para peneliti sering memperdebatkan mana di antaranya yang merupakan sumber utama sebagian besar air di planet Bumi ini. Apakah dari proses reaksi kimia, ataukah datang dari komet yang menghantam Bumi, miliaran tahun lalu.


Dalam sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan, para peneliti mengungkapkan bahwa reaksi kimia dalam asteroid mungkin menjadi salah satu faktor terkait keberadaan air di Bumi. Air kemudian perlahan-lahan menutupi planet ini.


Teori ini berbeda dengan gagasan sebelumnya bahwa bahwa air yang berada di Bumi  berasal dari komet. Beberapa penelitian baru-baru ini juga telah menentang gagasan tentang bahwa komet yang membawa banyak air ke Bumi. Metode pengirimannya pun tetap tidak terjawab.


Satu isu yang diperdebatkan adalah bahwa silikat hidro yang tiba melalui komet akan mengirimkan lebih banyak air ke planet terestrial daripada yang kita amati. Selain itu, gagasan air datang dari hujan komet yang menghantam Bumi pun sangat bisa diperdebatkan karena air di Bumi tidak memiliki susunan kimia yang sama dengan air yang ada di komet.

Baru-baru ini, analisis dari beberapa isotop dari komet 67 P / Churyumov-Gerasimenko telah menunjukkan bahwa kontribusi es komet ke lautan Bumi hanya kurang dari 1%. Ini menunjukkan bahwa perlu ada alternatif lain untuk teori air di Bumi bersumber dari air terestrial, sebut para peneliti dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Di saat sebagian besar peneliti mengamati tubuh es di tata surya sebagai sumber air planet Bumi, sebuah tim peneliti di Sapporo, Jepang, mengarahkan pandangan mereka pada bahan organik yang cukup umum di wilayah Tata Surya kita.

Baca juga:

"Sampai sekarang, perhatian terhadap bahan organik jauh lebih sedikit, dibandingkan dengan es dan silikat, meskipun ada banyak di dalam garis salju," kata Akira Kouchi, ilmuwan planet di Universitas Hokkaido.

Dalam penelitiannya, Kouchi dan tim secara bertahap memanaskan material organik yang didapatkan dari ruang angkasa, dari 24 hingga 400 ℃ dalam kondisi tertekan di dalam sel berlapis berlian. Sampel tidak berubah bentuk hingga 100 ℃, tetapi terpisah menjadi dua fase pada 200 ℃. Pada sekitar 350 ℃, pembentukan tetesan air menjadi jelas dan ukuran tetesan meningkat ketika suhu naik. Pada 400 ℃, selain tetesan air, minyak hitam diproduksi.

Ketika dipanaskan hingga suhu tinggi, bahan organik antarbintang melepaskan air dan minyak. Studi baru ini menemukan bahwa asal usul air di Bumi bisa datang dari material organik yang berada di dalam garis salju, bukan datang dari sejumlah besar komet yang bertabrakan dengan Bumi.

“Hasil kami menunjukkan bahwa bahan organik antarbintang di dalam garis salju adalah sumber air yang potensial di Bumi. Selain itu, formasi minyak abiotik yang kami amati menunjukkan sumber minyak Bumi yang lebih luas pada Bumi kuno dibanding yang diperkirakan sebelumnya," sebut Kouchi.


Dalam banyak hal, minyak yang dihasilkan dalam percobaan ini mirip dengan minyak mentah yang diambil dari bawah tanah.

Akhir tahun ini, pesawat ruang angkasa Jepang Hayabusa2 akan membawa sampel asteroid Ryugu ke Bumi. Para astronom berharap bahwa dengan menganalisis bahan organik dalam sampel tersebut akan membantu menjawab pertanyaan tentang asal usul air di planet Bumi.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

AMD Siapkan Prosesor Zen 4 dengan 3D V-Cache Murah Meriah

Kabar gembira. AMD resmi memperkenalkan Ryzen 5 7500X3D, sebuah prosesor 6-core/12-thread berbasis Zen 4 yang dibekali 64MB 3D V-Cache, dan dijual dengan harga agresif US$269. Ini menjadikannya salah satu CPU gaming X3D paling terjangkau yang pernah dirilis AMD. Secara teknis, chip tersebut merupakan turunan langsung dari Ryzen 5 7600X3D, hanya dengan penyesuaian pada kecepatan clock. Total cache tetap sangat besar di 120MB, sementara konfigurasi TDP juga bertahan di 65W. Ideal untuk PC mainstream tanpa perlu pendingin mahal.  Clock-nya sendiri ditetapkan pada 4.0GHz untuk base clock dan 4.5GHz untuk boost clock. Sedikit lebih rendah dari kakaknya, namun masih cukup tinggi untuk menjaga performa single-thread tetap kompetitif. Meski diposisikan sebagai opsi X3D murah, namun AMD cukup percaya diri dengan performanya. Dalam benchmark internal, Ryzen 5 7500X3D disebut mampu menandingi bahkan mengungguli Intel Core i5-14600K dan Core Ultra 5 245KF, baik di game AAA maupun title kompeti...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Cara Lengkap Menonaktifkan Copilot di Windows 11 dan Microsoft Edge

Copilot kini menjadi bagian dari Windows 11 dan Microsoft Edge, hadir sebagai asisten AI yang muncul di taskbar maupun sidebar browser. Meski bermanfaat bagi sebagian pengguna, banyak yang ingin mematikannya karena alasan privasi, performa, atau sekadar ingin tampilan desktop yang lebih rapi.  Artikel ini akan membahas tiga cara mudah untuk menonaktifkan Copilot. Baik lewat taskbar, Registry Editor, dan juga langsung mematikan Copilot di browser Edge. 1. Menonaktifkan Copilot dari Taskbar (Cara Paling Mudah) Jika Anda hanya ingin menghilangkan ikon Copilot dari taskbar tanpa mengubah konfigurasi sistem secara mendalam, langkah ini paling praktis. Klik kanan pada area kosong di taskbar. Pilih Taskbar settings (Pengaturan Bilah Tugas). Gulir ke bawah hingga menemukan opsi Copilot (Preview). Geser sakelar ke posisi Off (Mati). Setelah langkah ini, ikon Copilot langsung hilang dari taskbar dan tidak akan mengganggu tampilan desktop Anda lagi. Cara ini aman dan dapat dibalik kapan pun. ...

Cara Menggunakan Group Chat di ChatGPT

OpenAI resmi memperkenalkan fitur group chat eksperimental untuk ChatGPT, memungkinkan hingga 20 pengguna berkolaborasi dalam satu percakapan bersama AI. Fitur ini mulai digulirkan untuk pengguna Free, Go, Plus, dan Pro di Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Taiwan, baik di web maupun mobile.  Peluncuran awal ini bertujuan mengumpulkan umpan balik sebelum ekspansi global dilakukan. Mengapa Group Chat Ini Penting? Kehadiran ChatGPT dalam konteks group chat sejalan dengan visi OpenAI menjadikan ChatGPT sebagai asisten AI serbaguna yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga memperkuat posisi ChatGPT sebagai alat kolaborasi produktivitas, melanjutkan langkah sebelumnya melalui mode shared projects yang diluncurkan September lalu. Dalam praktiknya, fitur ini akan sangat membantu dalam situasi pengambilan keputusan cepat. Misalnya, sekelompok teman yang sedang menyusun rencana liburan ke kota baru dapat meminta rekomendasi lokasi wisata atau transportasi langsung dalam satu...