Langsung ke konten utama

Dengan Komputer Kuantum, Manusia Bisa Kekal Abadi?

Kehidupan di planet Bumi dimulai sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sayangnya, begitu pula kematian, yang merupakan takdir yang tak terbantahkan dari perjalanan mahluk hidup. Sekitar 99 persen dari semua species yang pernah hidup dahulu kala, sekarang sudah punah.

Hampir tidak ada alasan ilmiah untuk percaya bahwa manusia tidak akan pernah bergabung dengan species yang sudah punah dalam kurun waktu yang tidak diketahui. Mungkin saja di masa depan manusia dapat punah karena wabah penyakit atau lain sebagainya.


Sebuah pemikiran yang cukup mendalam tentang kepunahan ini melahirkan teori yang mengintervensi kematian. Buah dari pemikiran tersebut berbuah suatu teori yang bernama "Quantum Respawn."


Keabadian memang selalu diperbincangkan di setiap generasi, bahkan angan-angan tersebut banyak tersalurkan dalam novel dan film fiksi. Tetapi kali ini para peneliti tengah membahasnya lebih serius lagi.

Kali ini kita akan membahas teori yang cukup keren dari fisikawan yang bekerja di University of Rochester di New York, dan Purdue University di Indiana.

Karyanya berjudul "Conditional teleportation of quantum-dot spin states". Karya ini menggambarkan keterikatan eksperimental kuantum elektron. Fokus utamanya adalah pada teleportasi kuantum, fitur funky dari fisika kuantum di mana informasi dapat dibagi antara dua objek kuantum yang jauh secara fisik.

Alih-alih "mengirim" atau "menerima" informasi, objek kuantum terjerat saling berbagi informasi secara instan. Itu sebabnya disebut teleportasi.

Sangat menarik bahwa para ilmuwan sekarang menggunakan elektron sebagai kapal untuk teleportasi. Ketika para ilmuwan melakukan percobaan teleportasi kuantum, mereka melibatkan beberapa foton dan kemudian menggunakan foton ketiga untuk mengganggu yang pertama.

Karena terjerat dengan foton yang kedua, apa pun yang terjadi kepada dua foton yang lain secara bersamaan terjadi pada keduanya. Ini berarti manusia dapat memindahkan informasi dari titik A ke titik B tanpa kemungkinan akan disadap, direplikasi, atau diubah.

Para ilmuwan telah menggunakan ikatan foton tersebut untuk mengirim pesan ke seluruh planet, dari luar angkasa ke Bumi. Banyak ahli percaya, berkat teleportasi kuantum dan munculnya komputasi kuantum, itu dimungkinkan.

Komputasi kuantum sendiri merupakan alat hitung yang menggunakan fenomena mekanika kuantum yang terikat dengan superposisi dan keterikatan untuk menjalankan operasi datanya. Memang, komputasi kuantum sendiri masih berada di angan-angan karena untuk memecahkannya membutuhkan suatu logika baru yang sesuai.

Lalu, apa sebenarnya kehidupan itu? 
Pada dasarnya, kehidupan adalah kode replikasi. Organisme bersel tunggal bereplikasi sendiri atau membelah diri. Ketika mati, versi lain itu ada untuk melanjutkan siklus kehidupannya. Jika tidak ada salinan asli atau keturunannya yang masih hidup, species tersebut akan hilang dan punah.

Pada tingkat yang lebih tinggi misalnya manusia, kehidupan manusia lebih dari sekadar perpindahan DNA dari orangtua ke anak. Itu adalah eksistensi dari apa yang disebut oleh para pemuka agama dan pengikutnya sebagai jiwa. Para ilmuwan menyebutnya sebagai kesadaran atau akal.

Jika kita kehilangan anggota tubuh atau mengganti organ asli dengan yang buatan, kita akan merasa kekurangan dibanding saat kita lahir. Secara medis, suatu hari mungkin kita bisa melakukan suatu hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan seperti transplantasi kepala, transplantasi otak, atau bahkan menjaga kesadaran manusia akan dukungan kehidupan atau otak buatan.


Dengan kata lain, sulit untuk membantah hipotesis sederhana ini: manusia bukanlah sekadar seonggok daging. Kita manusia adalah kumpulan data unik yang berjalan pada jaringan saraf yang dirancang sebegitu canggihnya yang berada pada Gray Matter di otak kita.

Bagaimana jika kita bisa mengakses data itu dari komputer yang saat ini tersimpan di otak kita dan menjalankannya di mesin yang berbeda?

Masalahnya "menyalin" manusia tidak menghasilkan dua orang yang sama persis dengan jiwa yang sama, tapi pasti akan menghasilkan manusia lain yang berbeda. Sama seperti anak-anak Anda yang sebenarnya bukan Anda, mereka hanya memiliki sebagian informasi gen Anda. Atau kalau tidak klon Anda, tentu saja klon tersebut entitas yang terpisah.

Baca juga:

Lebih jauh lagi, jika kita menggunakan komputer klasik yang menggabungkan algoritma dan jaringan saraf untuk mengambil, menyimpan, dan menjalankan data manusia, hasilnya mungkin tidak akan efektif dan baik. Mungkin pada perhitungan kuantum hal ini bisa saja terjadi, perhitungan klasik tidak menerjemahkan hasil dari komputasi kuantum ini.


Komputasi kuantum tidak dibatasi oleh pemikiran biner yang diperlukan agar sistem klasik dapat beroperasi. Jika kita menggabungkan teleportasi dengan algoritma pencarian kuantum, dan sesuatu yang lain, kita harus dapat mengeksploitasi mekanika kuantum untuk memindahkan kesadaran tunggal kita dari satu tubuh ke tubuh lain, selama tubuh itu layak. Hal ini seperti memindahkan jiwa.

Disebutkan "sesuatu yang lain" di atas adalah karena jaringan saraf pada manusia bukanlah hal yang simpel. Kita akan membutuhkan pemahaman yang jauh lebih baik tentang jaringan saraf organik (otak) sebelum kita menemukan cara untuk menyimpan kesadaran kita di dalam komputer kuantum.

Tapi, begitu kita mengetahuinya dan dapat memindahkan kesadaran kita, mungkin kita akan bisa terus hidup. Mungkin nantinya akan seperti mengganti casing tubuh Anda.

Mungkin alurnya seperti ini:
1. Anda akan memasang alat-alat komputer otak ke kepala Anda.
2. AI akan menafsirkan aktivitas otak unik Anda seperti memori dan kesadaran.
3. "Home" untuk kesadaran Anda akan dibuat di cloud yang terhubung ke komputer kuantum
4. Setelah kematian, data Anda akan diteleportasikan ke "Home"

Anda akan terbangun di dalam tubuh android. Atau mungkin di masa depan dan para ahli biologis telah menyempurnakan kloning fisik. Anda bisa saja mengapload diri anda ke “home” yang kosong dan Anda akan Respawn.


Ini, tentu saja, adalah sebuah fantasi fiksi ilmiah yang hanya berdasarkan pada interpretasi aneh dari makalah penelitian tentang elektron yang saling terikat.

Tetapi satu-satunya pemisah antara sains dan sihir adalah berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menemukannya. Mari kita periksa kembali teori ini dalam satu atau dua dekade dan lihat apakah teori ini masih dibuat-buat atau sudah terjadi.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Vivobook S14 (S3407CA): Laptop AI Ringkas dengan Performa Tinggi

Asus kembali memperkuat lini laptop konsumer modern melalui Vivobook S14 (S3407CA) , sebuah laptop AI yang dirancang untuk pengguna dengan mobilitas tinggi namun tetap membutuhkan performa kelas atas. Mengusung prosesor Intel® Core™ Ultra generasi terbaru, desain ultra-portabel, dan dukungan fitur-fitur AI modern, Vivobook S14 menawarkan kombinasi ideal antara kecanggihan dan kepraktisan. Berikut ulasan lengkapnya. Desain Ringkas, Tangguh, dan Portabel Satu hal yang langsung mencuri perhatian dari Vivobook S14 adalah bodinya yang tipis dan ringan. Dengan bobot mulai dari 1,4 kg dan ketebalan hanya 1,59 cm, laptop ini terasa sangat ringkas untuk digunakan di mana saja. Asus juga mengadopsi desain dual-metal chassis yang tak hanya memberikan kesan premium, tetapi juga ketahanan fisik yang luar biasa. Laptop ini telah mengantongi sertifikasi ketahanan militer AS (MIL-STD-810H), menjadikannya tahan terhadap guncangan, suhu ekstrem, dan kondisi penggunaan berat lainnya. Performa AI Premium ...

SMIC Raup Keuntungan. Dunia Teknologi Bergeser ke China?

Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), produsen chip terbesar di Tiongkok, membukukan laba bersih sebesar USD 188 juta pada kuartal pertama 2025. Angkanya melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, pencapaian ini bukan semata hasil operasional, melainkan juga cerminan dinamika geopolitik yang terus memanas. Permintaan chip dari pelanggan dalam negeri meningkat tajam, sebagian besar didorong oleh kekhawatiran atas potensi eskalasi ketegangan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat. SMIC mengonfirmasi bahwa sejumlah pesanan yang semula dijadwalkan untuk 2025 telah dimajukan ke awal tahun ini. Pemerintah Tiongkok turut memperkuat tren ini melalui subsidi bagi sektor elektronik konsumer, memicu lonjakan permintaan dan akumulasi stok chip secara agresif. Meski pertumbuhannya kuat, pendapatan SMIC tercatat sebesar USD 2,25 miliar masih di bawah proyeksi analis sebesar USD 2,36 miliar dan target internal perusahaan. Namun, ma...

Prosesor 486 Resmi Ditinggalkan

Setelah lebih dari tiga dekade mempertahankan kompatibilitas dengan arsitektur lawas, Linux akhirnya resmi memensiunkan dukungan untuk prosesor Intel 486. Mulai versi kernel 6.15, dukungan terhadap CPU yang diluncurkan pada 1989 ini akan dihapus. Langkah tersebut menandai berakhirnya era panjang di mana Linux tetap menjaga warisan perangkat keras kuno yang bahkan sudah lama ditinggalkan oleh Microsoft. Seperti diketahui, Intel 486 merupakan prosesor x86 pertama yang menghadirkan arsitektur 32-bit penuh serta floating-point unit terintegrasi, menjadikannya landasan bagi PC yang mampu menjalankan Windows secara lebih layak.  Meski popularitas prosesor 486 digeser oleh lini Pentium di akhir 1990-an, Linux tetap mendukung 486 bahkan setelah Microsoft berhenti melakukannya sejak Windows XP pada 2001. Namun kini, kernel Linux tak lagi memberi tempat bagi CPU tanpa dukungan instruksi modern seperti Time Stamp Counter (TSC) dan CMPXCHG8B (CX8). Ini berarti prosesor jadul seperti IDT WinChi...

Intel Berpotensi Jadi Perusahan Produsen Chip Terkemuka

Setelah bertahun-tahun tertinggal akibat keterlambatan roadmap dan dominasi TSMC yang semakin tak terbendung, Intel tampaknya mulai menemukan kembali momentumnya. Unit foundry Intel kini dilaporkan tengah menjajaki kerja sama dengan raksasa teknologi. Ya, perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Google, dan Nvidia dikabarkan siap bekerjasama dengan Intel untuk memproduksi chip dengan proses 18A. Proses ini merupakan teknologi manufaktur terbaru yang diklaim bisa menyaingi proses 2nm N2 milik TSMC. Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh ChosunBiz dari Korea Selatan, dan mencuat di tengah upaya Intel untuk kembali relevan di pasar semikonduktor tingkat atas, terutama di Amerika Serikat. Di sana, TSMC belakangan berhasil mengamankan posisi strategis berkat kemitraan politik dan insentif ekonomi, termasuk selama masa pemerintahan Trump. Proses 18A, yang diperkenalkan di ajang Direct Connect 2025, disebut sebagai proses manufaktur paling canggih yang dikembangkan di AS. Intel mengklaim...