Langsung ke konten utama

Panasonic Punya Kamera Mirrorless Terbaru, Panasonic Lumix G100

Panasonic mengumumkan kamera mirrorless terbaru mereka yakni Lumix G100. Kamera ini dikenal sebagai G110 di luar Amerika Serikat dan kompatibel dengan rangkaian lengkap lensa interchangeable Micro Four Thirds.

Kamera kece ini akan rilis akhir Juli berbarengan dengan  Sony ZV-1 yang juga diluncurkan. Lumix G100 memiliki beberapa fitur yang khusus ditujukan untuk orang-orang yang ingin membuat konten video vlog. Saat ini ia tersedia dengan harga preorder $749,99 hingga 1 Agustus di Amerika Serikat.


Sebagai informasi, G100 memiliki jendela bidik atau viewfinder elektronik yang sangat canggih. Ia diklaim Panasonic 2.8x lebih terang daripada viewfinder yang ada di Lumix G90.


Panasonic Lumix G100 dan ZV-1 juga memiliki tampilan artikulasi. Di Lumix baru, tampilan secara otomatis saat mode potret memicu mode perekaman selfie video dan menyesuaikan kedalaman bidang secara instan begitu menemukan wajah.

Dari sisi fitur video, G100 akan menunjukan layar berwarna merah untuk memberi tahu Anda saat sedang merekam. Jika Anda ingin mengunggah ke beberapa platform social media Anda seperti YouTube atau Instagram, Anda dapat mengganti rasio aspek dari rekaman tersebut dengan cepat tanpa perlu pemrosesan lagi.

Fitur lainnya adalah opsi pada mode dial yang disebut “S&Q” yang merupakan singkatan dari slow and quick.


Saat S&Q diaktifkan, G100 dapat merekam rekaman FHD dalam slow motion 4x lipat yang dapat mengambil foto sampai 120 frame per detik pada kualitas 30p, atau Anda dapat menggandakan kecepatan rekaman FHD menjadi 30 frame per detik pada kualitas 60p. 

Baca juga:



Pada kamera ini, pengguna dapat membagi rekaman video menjadi klip yang lebih kecil itu juga dilengkapi dengan fitur V-Log L dari Panasonic. Fitur ini memberikan rentang dinamis pada rekaman yang lebih luas sehingga lebih fleksibel memberi warna saat pengeditan.

Ketika pengguna siap untuk mengirim rekamannya ke ponsel, mereka dapat melakukannya dengan tombol "Kirim Gambar" di body. Secara otomatis akan memasangkan kamera ke ponsel atau tablet melalui koneksi Wi-Fi 2,4GHz melalui aplikasi pendamping .

Jika pengguna tidak ingin repot dengan mikrofon internal, G100 juga memiliki jack 3,5mm untuk mikrofon eksternal. Sayangnya, jack audio ini hanya untuk input, tidak bisa dibunakan untuk headphone.

Dari sisi resolusi, G100 memiliki kualitas foto 20,3MP dan dapat merekam video resolusi 4K pada 30p dan 25p dalam sesi 10 menit, atau FHD pada 60p dalam sesi 20 menit. Ia memiliki port micro USB untuk pengisian dayanya dan memiliki port HDMI untuk proyeksi ke layar eksternal.



Sayangnya Panasonic G100 tidak tahan cuaca, jadi ini bukan pilihan tepat untuk melakukan vlogging selama cuaca buruk. Untuk videonya, G100 mengandalkan stabilisasi gambar hybrid yakni elektronik in-body dan dukungan untuk OIS berbasis lensa melalui kompatibilitas Micro Four Thirds. 

Panasonic Lumix G100 hadir dengan 2 kit yang berbeda, yaitu kit K berisi bodi kamera dan lensa 12-32mm dengan harga preorder $749,99. Kit V yang isinya sama kit K tapi dengan tambahan tripod.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

TSMC Siap Modali Intel? Strategi Baru di Industri Semikonduktor

Rumor panas kembali berhembus di industri semikonduktor: TSMC disebut-sebut tengah mempertimbangkan langkah investasi besar terhadap rival sekaligus kliennya, Intel. Kabar ini mencuat setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Intel telah menjajaki kemungkinan kemitraan manufaktur maupun kerja sama yang lebih luas bersama TSMC.  Meski kedua pihak memilih bungkam, sikap tersebut justru semakin menyulut spekulasi di pasar. Beberapa faktor memperkuat gosip ini. Nvidia, salah satu pelanggan terbesar TSMC, dikabarkan tengah menyiapkan dana sekitar 50 miliar dolar AS untuk membeli empat persen saham Intel. Pemerintah Amerika Serikat juga ikut bermain, sementara Apple disebut-sebut berada dalam tahap negosiasi serupa. Sebelumnya, SoftBank Group dilaporkan telah menyuntikkan 20 miliar dolar AS ke Intel pada Agustus lalu, menambah lapisan kompleksitas pada drama investasi ini. Langkah potensial TSMC menimbulkan dilema. Di satu sisi, TSMC dikenal sebagai “foundry untuk semua,” melayani ber...

Review Asus Vivobook 14 A1404VAP, Laptop untuk Kerja Spek Terbaru

Dunia laptop consumer saat ini bergerak ke arah keseimbangan antara portabilitas, performa, dan dukungan teknologi terbaru. Asus, sebagai salah satu pemain besar di pasar laptop global, kembali menghadirkan lini Vivobook yang selalu identik dengan gaya kasual, tipis, dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.  Salah satu model terbarunya, Asus Vivobook 14 A1404VAP , hadir sebagai solusi modern bagi pelajar, profesional, maupun pekerja hybrid yang menginginkan perangkat ringkas dengan tenaga prosesor generasi baru. Laptop ini bukan hanya sekadar perangkat kerja, melainkan juga representasi dari tren baru dalam komputasi mobile. Dengan prosesor Intel Core 5 120U, memori 16GB, serta penyimpanan SSD NVMe 512GB, Vivobook 14 ini menawarkan keseimbangan apik antara kecepatan, efisiensi, dan fleksibilitas.  Ditambah desain stylish dalam pilihan warna Quiet Blue, Terra Cotta, dan Transparent Silver, laptop ini jelas menyasar segmen pengguna muda dan profesional yang peduli tam...

Dampak Negatif AI Terhadap Internet. Website Kehilangan Pengunjung

Sebuah studi terbaru dari Loopex Digital mengungkap perubahan besar dalam perilaku pengguna internet global. Seiring meningkatnya ketergantungan pada alat berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, banyak situs web besar mengalami penurunan trafik drastis selama setahun terakhir. Data menunjukkan bahwa pengguna kini lebih memilih bertanya langsung pada AI daripada mengklik tautan menuju halaman web tradisional. Dampaknya terasa luas, mulai dari media berita hingga situs referensi dan forum komunitas. Korban terbesar adalah Business Insider, yang kehilangan 48,5% pengunjung tahun-ke-tahun. Jumlah kunjungan bulanan situs tersebut anjlok dari 13,4 juta menjadi 6,9 juta, sementara pencarian turun dari 1,9 juta menjadi 1,3 juta. Para pembaca tampaknya lebih suka meminta ringkasan langsung kepada chatbot dibanding membaca artikel seperti “10 laptop terbaik untuk kerja”, misalnya. Situs kesehatan WebMD juga terpukul, kehilangan 43,1% pengunjung. Banyak pengguna kini lebih memilih menany...

Microsoft Akhirnya Serius Bikin Chip Sendiri. Tapi Apakah Sudah Terlambat?

Microsoft tampaknya mulai jengah hidup di bawah bayang-bayang Nvidia dan AMD. Setelah bertahun-tahun menyewa tenaga GPU orang lain, raksasa software ini akhirnya memutuskan untuk membangun chip AI-nya sendiri, dimulai dari seri Maia. Langkah ini sebenarnya masuk akal. Amazon dan Google sudah lebih dulu punya chip khusus untuk infrastruktur cloud dan AI mereka. Microsoft baru ikut pesta ini di akhir 2023 lewat Maia 100, AI accelerator pertamanya. Tapi seperti tamu yang datang setelah musik berhenti, debut Maia tidak terlalu mengesankan. Chip tersebut punya tenaga komputasi 800 teraFLOPS BF16, 64GB HBM2e memory, dan bandwidth 1.8TB/s yang sebenarnya sudah cukup baik, tapi masih jauh di bawah GPU kelas atas dari Nvidia. Maia 100 memang membantu Microsoft mengalihkan sebagian beban kerja OpenAI dari GPU yang sudah penuh, namun tidak cukup untuk membuat dampak besar di dunia AI. CTO Microsoft Kevin Scott mengatakan dorongan menuju chip buatan sendiri ini bukan semata soal gengsi, tapi tenta...