Langsung ke konten utama

5 Aplikasi Edit Foto untuk Kamu yang Suka Selfie dan Fotografi



Bagi sebagian orang, fotografi merupakan hal yang menjadi sebuah kebiasaan dan hobi. Bagaimana tidak, saat ini fitur kamera sangat mudah dijumpai di berbagai perangkat. Salah satunya adalah smartphone.

Smartphone sendiri dimiliki oleh hampir berbagai kalangan, dari yang muda sampai yang tua. Jadi tidak heran, kalau dulu fotografi hanya bisa dilakukan oleh beberapa orang tertentu saja, kini semua orang dapat belajar fotografi dari smartphone masing-masing.

Agar foto yang dihasilkan semakin bagus, kita tentu membutuhkan aplikasi pengedit foto. Baik itu untuk sekadar selfie, maupun saat belajar fotografi. Buat kamu yang tertarik untuk mencoba, berikut ini 5 aplikasi pengedit foto yang ajib untuk smartphone.

 1. LightX aplikasi edit foto & Photo Grid


Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang mengubah foto anda menjadi karya seni. Dari mengubah warna rambut, memotong dan menempel foto dan puluhan filter yang menarik untuk dicoba. Kamu juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk foto dengan eksposure ganda dan berlapis. Selain itu dapat juga digunakan untuk membuat karikatur.
Rating    : 4,5/5
Ukuran   : 19 MB




2. Foto Grid


Cara mudah untuk membuat kolase foto adalah menggunakan aplikasi ini. Kamu bisa memilih tata letak foto yang akan kamu satukan dengan mudah dan tentunya banyak fitur tambahan lain seperti stiker, text dan berbagai filter yang menarik. Fitur pada aplikasi ini sepenuhnya gratis.
Rating      : 4,7/5
Ukuran     : 13 MB

Baca juga :
                > 10 aplikasi koding terbaik untuk PC
                > 7 Aplikasi Terbaik di Bulan Ramadhan
                > 7 Aplikasi Download Video Terbaik

3. Foto Blender


Bagi kamu pecinta foto dengan double eksposur, aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi andalan. Kamu juga dapat mengedit foto dan menjadikan format foto kamu HD. Beberapa efek yang dimiliki aplikasi ini ga kalah saing dengan aplikasi lain, sehingga foto kamu menjadi ciamik.
Rating   : 4,6/5
Ukuran  : 32 MB




4. Meitu


Mau fotomu dijadikan kartun atau tokoh anime? Aplikasi ini jawabannya. Fotomu akan dijadikan tokoh kartun hanya dalam beberapa detik saja. Kamu juga dapat membuat editan video singkat dengan efek kartun pada aplikasi ini. Selain membuat foto kamu menjadi kartun, aplikasi ini juga memiliki bagian editor bagi yang suka fotografi, kolase, dan stiker-stiker yang lucu.
Rating    : 4,4/5
Ukuran   : 91 MB




5. Prisma Photo Editor


Kamu memiliki jiwa seni dan ingin mencampurkannya dengan hasil fotomu? Aplikasi Prisma dapat merubah fotomu menjadi lukisan khas Pablo Picasso. Namun meskipun hasilnya bagus aplikasi ini perlu waktu mengubah fotomu, karenanya kamu harus lebih sabar menggunakannya.
Rating    : 4,5/5
Ukuran   : 12 MB

Itulah aplikasi edit foto yang bagus untuk mewarnai harimu agar fotomu lebih menarik dan menyenangkan untuk dilihat. Semua aplikasi tersedia di playstore ya. Semoga kamu terinspirasi.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...