Langsung ke konten utama

Cara Mudah Membuat Harddisk Internal Jadi Eksternal

Harddisk merupakan salah satu komponen paling penting pada PC desktop ataupun laptop. Sistem operasi yang dibutuhkan PC agar bisa berfungsi disimpan pada komponen ini. Apalagi bagi Anda yang sering menginstalasikan game dan banyak aplikasi, tentunya Anda semakin membutuhkan hardisk yang kapasitasnya besar.

Namun demikian, tidak semua PC, khususnya laptop hadir dengan penyimpanan berkapasitas besar. Di satu titik, meski belum rusak, Anda mungkin perlu menukar harddisk tersebut dengan yang mampu membuat lebih banyak data. Atau, yang saat ini lebih mendesak adalah menggunakan penyimpanan yang kemampuan baca tulisnya jauh lebih tinggi.


Kalau sudah begitu, tentunya ada beberapa alasan yang valid untuk mengubah hardisk internal tersebut menjadi eksternal, lalu Anda menggantinya dengan harddisk yang lebih besar, atau SSD yang lebih cepat untuk performa gaming yang lebih baik. Nah, untuk melakukannya, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dan caranya:


1. Periksa Hardisk
Sebelum menukar harddisk internal menjadi eksternal, periksa kelayakan hardisk internal tersebut. Pastikan kalau harddisk Anda tidak rusak agar data-data yang nantinya tersimpan tidak akan korup ataupun hilang.

Caranya pun cukup mudah, Anda hanya cukup buka Windows Explorer dan melakukan klik kanan pada partisi harddisk yang akan dijadikan hardisk eksternal. Kemudian, pilih menu Properties dan klik tab Tools. Klik pada opsi Check pada bagian “Error checking”.


Alat ini akan melakukan scan pada hardisk untuk mengecek adanya eror atau tidak. Jika setelah scan tidak terdapat pemberitahuan eror, berarti hardisk-mu memang layak dijadikan hardisk eksternal.

2. Backup Data yang Penting
Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan. Kalau file-file penting yang mau dibackup berukuran kecil, Anda bisa menyalinnya pada flash disk atau menguploadnya ke media penyimpanan seperti Google Drive, One Drive, DropBox atau layanan lainnya.

Kalau filenya besar, Anda bisa melakukan backup dengan menggunakan DVD melalui DVD writer. Tapi cara ini hanya dapat dilakukan jika Anda memiliki DVD-RW.

Langkah ini hanya sebagai tindakan preventif saja – proses mengubah hardisk internal menjadi eksternal sejatinya tidak akan menghapuskan data apapun di dalam hardisk. Tapi, lebih baik berjaga-jaga daripada frustasi di kemudian hari.


Baca Juga:


3. Beli Enclosure yang Sesuai
Enclosure adalah wadah untuk menampung hardisk eksternal. Pada umumnya, enclosure terbuat dari bahan plastik atau metal dan bisa menghubungkan harddisk dengan slot USB 3.0 pada PC atau laptop.

Harddisk internal pada PC memiliki ukuran 3,5 inci dan harus dipasang pada enclosure yang 3,5 inci juga. Lalu, ada enclosure khusus harddisk laptop yang berukuran 2,5 inci. Cukup mudah membedakan kedua enclosure. Versi 3,5 inci terdapat tambahan kabel untuk dicolokkan ke stop kontak.

Enclosure untuk hardisk laptop tentu saja ukurannya lebih kecil dan tidak perlu dicolokkan ke listrik – ia akan mengambil daya dari laptop atau PC melalui koneksi USB. Perhatikan juga tipe harddisk-nya (Parallel ATA atau Serial ATA) karena hal ini berpengaruh pada tipe koneksi yang didukung oleh enclosure.

4. Cabut Hardisk dari PC atau Laptop
Langkah selanjutnya cukup riskan karena Anda diharuskan untuk mengoprek bagian hardware dari PC atau laptop Anda. Tapi, satu-satunya cara mengubah hardisk internal menjadi eksternal ya memang harus mencopot dulu harddisk tersebut.

Untuk PC desktop, beberapa casing ada yang mengharuskan Anda mencabut sisi kiri atau kanan CPU menggunakan obeng. Ada juga casing yang memiliki tombol untuk melepas casing. Tapi, pada umumnya casing memiliki baut yang bisa dibuka menggunakan obeng plus.

Cabut juga semua kabel-kabel yang terhubung dengan PC tower terutama kabel listrik – supaya Anda tidak kesetrum atau listrik statik. Setelah casing dibuka, cobalah cari di mana letak harddisk yang terpasang.

Kalau Anda memiliki casing keluaran lama, Anda memerlukan obeng untuk membuka baut yang terpasang pada dudukan harddisk. Kebanyakan casing zaman sekarang memiliki tuas yang bisa diputar agar hardisk mudah dilepas.

Cabutlah harddisk secara perlahan. Jangan dicabut terlalu keras agar tidak rusak. Setelah itu, cabutlah semua kabel yang menempel pada harddisk seperti kabel IDE atau SATA dan power connector.

Ingat, tetap berhati-hati saat mencabut kabel dan jangan tergesa-gesa. Ketika harddisk sudah terlepas dari casing dan kabel-kabelnya sudah dicabut, harddisk internal sudah siap dijadikan eksternal.

Untuk laptop caranya pun tidak jauh berbeda. Pastikan laptop sudah dalam keadaan mati dan cabut semua kabel seperti USB dan kabel charger. Lalu, jangan lupa mencabut baterai dari laptop – biasanya terdapat pengait yang bisa dilepas untuk membuka slot baterai. Kalau tidak ada, coba cari buku manual laptop sebagai rujukan.

Meski sudah cabut baterai, laptop bisa saja masih menyimpan sebagian daya listrik yang bisa membuat Anda kesetrum. Tekan tombol power selama 15 detik agar sisa listriknya menghilang.

Kemudian, cabutlah harddisk yang biasanya terletak pada bagian bawah laptop menggunakan obeng. Hati-hatilah pada proses ini karena tidak semua model laptop memiliki lokasi hardisk yang sama. Kalau ragu, Anda bisa merujuk pada buku manual atau minta tolong kepada ahlinya untuk mencabut hardisk.


5. Masukkan Hardisk Internal ke Enclosure
Langkah selanjutnya adalah memasukkan harddisk ke enclosure sesuai dengan tipe hardisk. Kalau Anda memiliki hardisk dengan tipe Parallel ATA, Anda harus menyambungkan kabel IDE dan power connector pada enclosure dengan harddisk Anda.

Kalau model SATA, Anda hanya perlu mencolokkan hardisk pada port SATA yang tersedia pada enclosure seperti pada gambar di atas. Perlu diingat juga bahwa beberapa model dan merk enclosure memiliki cara yang berbeda untuk menyambungkan hardisk.

Dalam hal ini harddisk yang lama tidak menjadi terbuang, kerena hardisk masih memiliki ruang tambahan untuk menyimpan berbagai koleksi film, TV series, atau mentahan game.

Perlu diingat, Hardisk merupakan komponen yang cukup penting sehingga sayang kalau rusak karena hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari. Juga, ingat bahwa tidak semua model PC, laptop, dan enclosure memiliki cara yang sama persis untuk pemasangannya.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...