Langsung ke konten utama

Asus Vivo AIO V222, PC All-in-One untuk Segmen Bisnis

Sebuah PC all-in-one (AIO) yang dirancang khusus untuk menunjang berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari perusahaan rintisan (startup) hingga perusahaan besar dihadirkan oleh Asus ke pasaran Indonesia dalam wujud Vivo AIO V222. Ia hadir dengan desain yang sangat elegan dan praktis dan membuat lingkungan kerja lebih rapi karena tidak menggunakan banyak kabel seperti PC tradisional.

PC desktop ini dirancang sangat elegan dengan layar lega berukuran 21,5 inci beresolusi Full HD. Layar tersebut juga tampil semakin mewah berkat bezel super tipis yang mengelilinnya. Bezel tersebut berukuran hanya 2mm saja, sehingga layar Vivo All-In-One V222 terasa tanpa batas dengan screen-to-body ratio mencapai 87%.


Desain tersebut dicapai berkat teknologi NanoEdge Display yang sudah banyak digunakan di produk ASUS lainnya. Teknologi ini memungkinkan layar memiliki bezel yang sangat tipis sehingga ukuran bodi dapat dipangkas secara keseluruhan. Bezel pada layar Vivo All-In-One V222 sendiri hanya berukuran 2mm.


Tidak hanya membuat layar Vivo All-In-One V222 lebih menarik dilihat, teknologi NanoEdge Bezel juga menghadirkan pengalaman visual yang lebih optimal. Dengan bezel 2mm yang sangat tipis, layar akan tampak lebih besar sehingga pengalaman visualnya seperti hampir tanpa batas. Dengan demikian, pengguna dapat lebih leluasa memanfaatkan fitur multitasking yang ada di Windows 10, sistem operasi yang disediakan di Vivo All-In-One V222.

Baca juga:

Selain hadir dengan desain elegan dan bezel tipis, layar Vivo All-In-One V222 memiliki kualitas visual terbaik di kelasnya. Dilengkapi teknologi anti-glare, layar Vivo All-In-One V222 memiliki dukungan 100% color reproduction di sRGB color space. Dukungan kontras hingga 200% dan sudut pandang lebar hingga 178 derajat. Spesifikasi tersebut sangat cocok untuk kebutuhan industri kreatif yang menuntut layar dengan tingkat reproduksi warna tinggi.

Vivo All-In-One V222 merupakan all-in-one PC yang dirancang sebagai penunjang produktivitas bisnis sehingga performa merupakan hal yang tidak bisa dikompromi. Untuk itulah ASUS menyematkan prosesor Intel Core generasi ke-8 dengan arsitektur 14nm yang mampu menghadirkan kecepatan pemrosesan hingga 3,4GHz.


Soal penyimpanan, Vivo All-In-One V222 mengusung penyimpanan super lega menggunakan HDD sebesar 1TB. Dengan kapasitas penyimpanan tersebut, pengguna bisa menyimpan berbagai dokumen dan file dalam jumlah yang sangat banyak.

Vivo All-In-One V222 juga sangat praktis digunakan karena telah memiliki modul WiFi sehingga bisa terkoneksi ke internet melalui jaringan nirkabel. Opsi menggunakan jaringan kabel juga tersedia melalui port ethernet yang hadir bersama port lainnya seperti USB 3.1 dan HDMI. Vivo All-In-One V222 yang dipasarkan mulai dari Rp4 jutaan hadir dengan keyboard dan mouse eksklusif dalam paket penjualannya.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

Bocoran Qualcomm Snapdragon X Terbaru Mulai Beredar

Qualcomm dikabarkan tengah menyiapkan prosesor Snapdragon X generasi kedua untuk laptop dengan sistem operasi Windows. Dan bocoran performa awalnya mulai beredar di Internet. Ya, seorang blogger asal Tiongkok bernama Focused Digital mengungkapkan bahwa chip terbaru ini diperkirakan akan berjalan mulai 4,40 GHz, dengan peningkatan performa keseluruhan sekitar 18 hingga 22 persen. Yang menarik, klaim tersebut juga didukung sumber dari Korea Selatan yang memiliki koneksi ke analis keuangan lokal, meski belum ada bukti resmi. Sebagai perbandingan, Snapdragon X Elite generasi pertama (SC8380XP) yang diluncurkan pertengahan 2024, berjalan dengan base clock 3,0 hingga 3,80 GHz dan boost clock antara 4,0 hingga 4,30 GHz. Chip generasi terbaru yang diduga akan menggunakan kode SC8480XP tampaknya akan mengalami kenaikan clock speed, meskipun belum jelas apakah ada perubahan signifikan di sisi arsitektur. Chip generasi pertama ini dibangun dengan fabrikasi TSMC 4nm N4P, sementara belum ada inform...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

Rekrut Eksekutif Qualcomm, Xiaomi Siapkan Chip 3nm Perdana

Xiaomi makin serius membangun ekosistem chipset buatannya sendiri. Terbaru, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut membentuk Chip Platform Department di divisi mobile-nya dan menunjuk Qin Muyun, mantan Senior Director Qualcomm, sebagai kepala departemen tersebut. Menurut laporan Sina Technology, Qin akan langsung melapor ke General Manager Divisi Produk Xiaomi, Li Jun. Penunjukan ini terjadi di saat Xiaomi tengah bersiap merilis SoC 3nm pertama mereka, yang dirumorkan akan debut di Xiaomi 15S Pro. Qin sebelumnya dikenal berperan penting dalam strategi produk Qualcomm, dan kini dipercaya membangun arah pengembangan chipset Xiaomi dari nol. Langkah ini menandai babak baru setelah kegagalan Surge S1 di 2017 — SoC 28nm delapan core yang hanya hadir di Mi 5C, sebuah ponsel yang kini nyaris terlupakan. Meski begitu, saat itu Xiaomi sempat jadi brand keempat di dunia setelah Samsung, Apple, dan Huawei yang mampu meracik chipset sendiri. Sejak kegagalan itu, Xiaomi perlahan membangun portofo...