Langsung ke konten utama

Skor DxOMark Kamera Pocophone F1 Dahsyat!

Ada kabar gembira bagi pengguna smartphone anak perusahaan Xiaomi yang sangat marak dibahas di tahun 2018 lalu yakni Pocophone F1. DxOMark, lembaga pemeringkat kualitas hasil jepretan kamera, lensa, termasuk kamera smartphone merilis hasil penelitian terbarunya. Menurut DxOMark, skor kamera Pocophone F1 termasuk tinggi.

Seperti diketahui, Pocophone F1 merupakan smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 845 Octa-core termurah di dunia dan juga Indonesia. Bayangkan, dengan harga Rp4,6 juta saja, pengguna sudah bisa menikmati sebuah smartphone dengan prosesor kasta tertinggi dengan performa maksimal plus RAM besar sebesar 64GB.


Dengan harga semurah itu, tentunya Pocophone F1 menjadi salah satu smartphone berperforma tinggi yang banyak diburu oleh orang. Namun murahnya harga ini pun menimbulkan banyak pertanyaan. Termasuk apakah kameranya berkualitas, sampai hasil fotonya seperti apa.


Akhirnya, semua pertanyaan itu terjawab. DxOMark merilis hasil pengamatan mendalam mereka dari Pocophone F1. Hasilnya, smartphone sub-brand Xiaomi ini berhasil mendapatkan skor total yang mencapai 91 poin. Dengan skor ini membuatnya sedikit lebih unggul dibandingkan dengan ASUS Zenfone 5 yang mempunyai skor 90 poin, Google Pixel dengan skor 90 poin, maupun Xiaomi Mi Note 3 dengan skor 90 poin. Luar biasa bukan?

Baca juga:

Sebagai informasi, untuk pengujian fotonya sendiri, DxOMark melakukan pengujian dari berbagai aspek mulai dari Exposure, Color, Autofocus, Texture, Noise, Artifacts, Flash, Zoom, dan Bokeh. Sedangkan pengujian videonya menggunakan beberapa aspek mulai dari Exposure, Color, Autofocus, Texture, Noise, Artifacts, dan Stabilization.

Tentu saja hal yang paling menarik adalah Pocophone F1 bisa sedikit mengungguli skor smartphone Google Pixel yang terkenal dengan kemampuan kamera bagusnya. Meskipun hal ini relatif wajar mengingat Google Pixel merupakan perangkat yang dirilis 2 tahun lalu dan memang teknologi kameranya tidak secanggih smartphone yang diluncurkan di tahun 2018. Lalu, bagaimana jika dibandingkan dengan Zenfone 5 yang juga dirilis di 2018?

Menurut DxOMark, skor total DxOMark Mobile Pocophone F1 mencapai 91, angka 92 untuk skor Photo dan skor Video pun mencapai 90. Asus Zenfone 5 berhasil meraih skor total DxOMark Mobile di angka 90. Namun demikian, skor Photo nya mencapai 93 poin, sementara skor Video-nya kedodoran, di 86 poin saja.


Menarik untuk diketahui hasil perbandingan foto-foto milik Xiaomi Pocophone F1 dengan hasil foto-foto jepretan Asus Zenfone 5z yang juga menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 845.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Review Laptop AMD, Lenovo Yoga 7 2-in-1 14AHP9

Perkembangan teknologi laptop dalam dua tahun terakhir bergerak pesat menuju era AI PC. Saat ini, perangkat tidak hanya mengandalkan kecepatan prosesor, tetapi juga kecerdasan komputasi yang terintegrasi.  Dengan akselerator AI dan fitur Copilot+ di Windows, pengguna bisa bekerja lebih cepat, berkreasi lebih leluasa, serta menikmati hiburan yang lebih imersif. Bagi pengguna profesional maupun kreator, kemampuan AI yang tertanam langsung di perangkat menjanjikan pengalaman komputasi yang semakin personal dan responsif. Salah satu contoh nyata dari tren AI PC adalah Lenovo Yoga 7 2-in-1 14AHP9. Perangkat tersebut memadukan desain fleksibel khas Yoga, panel OLED yang memanjakan mata, dan prosesor AMD Ryzen 7 8840HS yang sudah mengusung GPU Radeon 780M terintegrasi.  Dengan kombinasi keduanya, Yoga 7 bukan hanya menarik untuk pekerjaan kreatif dan multitasking, tetapi juga menjadi salah satu kandidat utama untuk laptop AI di segmen 2-in-1 premium. Desain Dari segi desain, Lenovo Y...