Langsung ke konten utama

Review Asus ZenFone Max Pro M2, Bukan Sekadar Upgrade

Asus baru saja menghadirkan lini smartphone ZenFone Max Pro M1 series pada pertengahan tahun ini. Menggadang-gadang sebagai smartphone “Limitless Gaming” smartphone tersebut berhasil merebut perhatian banyak pengguna, khususnya mereka yang gemar bermain game di smartphone Android.

Ya, ZenFone Max Pro M1 punya semua hal yang dibutuhkan sebuah smartphone gaming. Prosesor kencang sekaligus hemat energi (baca: tidak panas), layar full view dengan resolusi FullHD+ dengan bezel tipis, baterai segede gaban, dan juga sistem operasi Android kosongan, alias Android Pure.

Sistem operasi Android kosongan ini sangat penting. Ibaratnya pengguna yang ingin membeli PC atau notebook gaming, ia cuma butuh Windows saja yang ada di dalam harddisk. Tidak perlu antivirus, tidak perlu aplikasi office, multimedia, ataupun aplikasi editing yang tidak dibutuhkan. Nah, inilah alasan mengapa Asus menginstalasikan Android Pure pada smartphone gaming “sejuta umat” nya tersebut.

Pada ZenFone Max Pro M2, Asus melanjutkan tradisi hape gaming kosongan tersebut dengan tetap menggunakan sistem operasi pure Android tanpa dilengkapi dengan ZenUI, sebuah antarmuka khas Asus yang ringan tapi cukup kaya fitur menarik. Dan tidak hanya meneruskan tradisi, Asus juga memenuhi janjinya dengan meningkatkan berbagai aspek pada smartphone yang kini disebut sebagai “Next Generation Gaming”. Apa saja yang mendapat upgrade? Mari kita simak ulasannya:



Dari sisi performa, tentunya ada pengingkatan yang dihadirkan. Apalah artinya hape gaming kalau kemampuannya tidak ditingkatkan dibanding sebelumnya agar mampu menangani game-game masa kini dan masa depan lebih lancar dan tetap lancar sampai beberapa waktu ke depan. Snapdragon 636 memang cukup bertenaga. Tetapi tentu menggunakan prosesor lebih kencang menjamin game dapat dimainkan dengan lancar. Untuk itu, Asus menukarnya dengan Snapdragon 660 yang lebih hebat.

Dari sisi layar, pengguna yang keranjingan bermain game tentu akan melakukannya sesering mungkin, kapan pun dan di manapun. Nah, dalam kondisi tertentu, bisa jadi jari tangan ataupun permukaan layar tidak benar-benar bersih dan bermain game, menggeser-geserkan jari di atas permukaan bisa membuat layar menjadi baret halus. Hal ini diatasi Asus dengan menggunakan lapisan Corning Gorilla Glass 6 pada layar ZenFone Max Pro M2.

Terakhir, hal yang tidak ada hubungannya dengan hape gaming, juga ikut mendapatkan upgrade. Seperti Anda ketahui, saat diluncurkan kisaran Mei lalu, ZenFone Max Pro M1 banyak di-bully karena kemampuan kameranya yang pas-pasan. Asus tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Meski kamera tidak ada urusannya dengan gaming, tetapi mereka tetap meningkatkan kemampuan kamera ZenFone Max Pro M2.

Baca juga:

Desain
Faktor desain juga merupakan faktor utama yang mendapatkan modifikasi dari Asus. Jika Max Pro M1 menggunakan desain unibody metallic, kini Asus sudah mengikuti tren kekinian. Meski hape gaming, tetap saja hape itu harus tampak cantik menarik dan elegan. Agar semakin kekinian, harus ada poni di sana.



Notch tersebut merupakan tempat di mana ZenFone Max Pro M2 menyimpan kamera depan, soft light LED flash, speaker output dan LED notifikasi.



Di sisi kanan body smartphone, seperti biasa, hanya tersedia tombol power dan volume up dan down. Kali ini tidak diberikan aksen zen, hanya polesan cat metalik mulus dan kinclong.



Di bagian bawah, tersedia port-port yang seperti sudah bisa diduga, micro USB, audio 3.5 milimeter, mic, serta speaker output.



Di sisi kiri body smartphone, mengarah ke atas, terdapat sim tray. Untungnya, slot SIM tersebut menggunakan desain triple slot, terdiri dari dual sim slot plus microSD card slot alias bukan hybrid slot. Pengguna bisa dengan leluasa memasang kartu microSD tambahan yang mendukung kapasitas penyimpanan hingga 2TB.

Yang paling menarik dari sisi desain ZenFone Max Pro M2 adalah bagian belakangnya yang kini tampak kinclong kekinian. Dengan balutan desain glass like surface, smartphone ini akan memantulkan sinar yang datang dengan sangat cantik. Sayangnya, bahan seperti ini pun punya kelemahan. Ia lekas tergores atau baret, tidak sekuat bahan metal seperti pada ZenFone Max Pro M1. Tetapi tentunya, Anda bisa memanfaatkan jelly case yang disediakan pada paket penjualannya.



Secara teknis, ia menggunakan curved design dengan material back panel acrylic yang tak hanya tampak mewah, tapi lebih tahan terhadap benturan dibandingkan bahan kaca atau metal yang lebih berpotensi pecah ataupun penyok. Bahan ini juga lebih ringan dibanding kaca atau metal sehingga membuat ZenFone Max Pro M2 ini menjadi smartphone berbaterai 5.000mAh paling ringan.

Kamera dan Fitur
Tidak banyak yang bisa diulas dari sisi fitur software ataupun antarmuka ZenFone Max Pro M2 karena smartphone ini hadir dengan stock Android Oreo 8.1. Kelebihan utamanya adalah pada kombinasi hardware yang digunakan. Mulai dari Snapdragon 660 serta Qualcomm Artificial Intelligence Engine serta pengguaan memori jenis LPDDR4 RAM yang lebih cepat dan hemat energi.

Sebagai informasi, DDR4X mereduksi konsumsi daya antara 18 sampai 20 persen dibanding sistem memori biasa dengan cara mengurangi output driver power (I/O VDDQ voltage) sebesar 55 persen. Dari 1.1V menjadi hanya 0.6V saja. Namun demikian, fitur lain milik LPDDR4 tetap disediakan. Dengan demikian, bandwidth memory yang disediakan untuk menampung tugas-tugas berat yang dikerjakan oleh CPU dan GPU tetap mencukupi.



Dari sisi kamera, Asus menempatkan dua kamera dengan posisi tegak di sisi body, dan LED flash di bagian bawahnya. Kamera kedua yang berfungsi sebagai depth sensing atau menambahkan efek bokeh dengan resolusi 5MP tersedia di bagian atas. Di bagian bawah, kamera utama 12MP dengan sensor Sony IMX486 disediakan. Ia punya bukaan f/1.8, sensor size sebesar 1.25 micron, mendukung PDAF, perekaman video 4K serta EIS.

Yang menarik, dibandingkan dengan ZenFone Max Pro M1, aplikasi Snapdragon Camera bawaan Qualcomm juga sudah ditingkatkan oleh Asus. Yang paling terasa adalah hadirnya fitur Pro yang sebelumnya tidak ada di sana.

Meskipun tidak selengkap fitur yang ditawarkan oleh fitur PixelMaster camera bawaan Asus ZenUI, namun fitur Pro ini dapat mengobati kerinduan kemampuan fotografi yang lebih baik pada ZenFone Max series. Berikut ini contoh-contoh hasil jepretan lensa ZenFone Max Pro M2 yang diperkuat oleh Sony IMX486 dan Snapdragon Camera.












Dari hasil foto yang didapat, bisa kita lihat bahwa kini kamera ZenFone Max Pro M2 meningkat jauh lebih baik dibandingkan dengan seri ZenFone Max Pro M1. Meskipun bukan hape kamera, tapi hasil fotonya sangat bagus.

Dalam kondisi bright light baik indoor ataupun outdoor, hasilnya tentu saja sangat bagus. Gambar tajam, warna-warna cerah dan detail didapat. Dalam kondisi low light, night baik indoor ataupun outdoor, kini hasilnya juga bagus. Noisi relatif minimal dan masih masuk kategori acceptable. Sayangnya memang fitur Pro yang dihadirkan belum lengkap. Kita tidak bisa membuat foto light painting atau time lapse, atau slow motion misalnya. Tetapi fitur bokeh dan HDR cukup bagus, dapat Anda simak pada foto-foto di atas.

Spesifikasi dan Performa
Kelebihan utama ZenFone Max Pro M2 dibanding generasi sebelumnya adalah peningkatan pada CPU dan GPU, dimensi layar, lapisan pelindung layar serta kamera. Kali ini ia sudah menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 660 AIE (Artificial Intelligence Engine) yang terdiri dari delapan buah core. Prosesor yang diproduksi dengan teknologi manufakturing 14 nanometer ini bekerja pada kecepatan hingga 1,96GHz dan ditopang oleh grafis bertenaga, yakni Adreno 512.

Sama seperti generasi sebelumnya, martphone ini hadir dalam pilihan RAM/Storage 3/32GB, 4/64GB, dan juga 6/64GB. Adapun versi yang kita uji kali ini merupakan varian ZenFone Max Pro M2 versi 4GB RAM dan storage 64GB. Spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:


Seperti biasa, untuk mengetahui sejauh mana performa dari Asus ZenFone Max Pro M2, kita akan melakukan pengujian dengan aplikasi benchmark AnTuTu, GeekBench, 3DMark dan PC Mark. Untuk pengujian baterai, kita juga akan mengukur kemampuan maksimum baterai yang tertanam di dalamnya menggunakan aplikasi GeekBench Berikut ini hasil yang didapat:

 



Dari sisi kinerja CPU, terdapat peningkatan antara 9 persen untuk performa single core 13 persen untuk performa multi-core dan sekitar 15 persen performa keseluruhan. Dari sisi grafis, performa Adreno 512 pada Max Pro M2 mencapai 21 persen lebih tinggi dibanding Adreno 509 yang dipasang pada ZenFone Max Pro M1.

Dari sisi konsumsi energi, saat kami lakukan pengujian dengan GeekBench, aplikasi yang memaksa smartphone bekerja secara full load tersebut dapat dijalankan selama 11 jam 4 menit dari kondisi baterai 100 persen sampai shutdown sendiri karena kehabisan energi. Artinya, kalau memang Anda pun memaksa smartphone ini bekerja secara non stop, setidaknya Anda punya waktu 11 jam sampai baterainya habis. Tetapi kalau penggunaan biasa, baterainya bisa bertahan lebih jauh lagi tentunya.

Lalu, bagaimana performanya saat digunakan untuk bermain game? Berhubung Asus sudah bekerjasama dengan Garena untuk membundel ZenFone Max Pro M2 dengan FreeFire, kita akan coba menjalankan game tersebut. Agar lebih afdol, kita juga akan memainkan game moba sejuta umat. Apalagi kalau bukan Mobile Legends. Berikut ini hasilnya:



Pada Garena Freefire, menggunakan setting graphics Ultra, dengan tingkat kecerahan layar Very Bright, opsi High FPS aktif dan Shadow On, game dapat dijalankan dengan lancar. Setelah bermain satu-dua game, performa juga masih smooth meski di bagian belakang, tepatnya di sekitar area fingerprint sensor dan kamera, lokasi chipset Snapdragon 660 berada, agak sedikit hangat. Namun masih dalam taraf wajar.



Bermain game moba terpopuler yakni Mobile Legends Bang Bang, kita bisa mengeset opsi grafis ke setting “rata kanan” dan game masih bisa dijalankan dengan amat sangat lancar. Tentunya ini merupakan kabar gembira bagi para gamers di luar sana.

Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan, terbukti bahwa klaim Asus yang menyebutkan bahwa smartphone ini merupakan upgrade signifikan dari versi pendahulunya bukanlah isapan jempol belaka. Dari sisi performa dan user experience, khususnya saat bermain game, kami mendapatkan pengalaman yang lebih nyaman saat bermain di smartphone ini dibanding Max Pro M1.

Untuk urusan kamera pun, kami tidak perlu lagi ragu membawa smartphone ini untuk kebutuhan memotret. Tidak seperti Max Pro M1 yang harus dipasangi Google Camera terlebih dahulu jika ingin digunakan sebagai smartphone dokumentasi, Max Pro M2 ini sudah jauh lebih mumpuni. Kami pun tak ragu memotret dalam kondisi low light ataupun malam hari menggunakan aplikasi Snapdragon Camera bawaan.

Secara keseluruhan, untuk sebuah smartphone yang dipasarkan di kisaran harga Rp3,2 jutaan, Asus ZenFone Max Pro M2 RAM/Storage 4GB/64GB ini sangat recommended. Apalagi buat Anda yang gemar bermain game dan gemar memotret.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

Bocoran Qualcomm Snapdragon X Terbaru Mulai Beredar

Qualcomm dikabarkan tengah menyiapkan prosesor Snapdragon X generasi kedua untuk laptop dengan sistem operasi Windows. Dan bocoran performa awalnya mulai beredar di Internet. Ya, seorang blogger asal Tiongkok bernama Focused Digital mengungkapkan bahwa chip terbaru ini diperkirakan akan berjalan mulai 4,40 GHz, dengan peningkatan performa keseluruhan sekitar 18 hingga 22 persen. Yang menarik, klaim tersebut juga didukung sumber dari Korea Selatan yang memiliki koneksi ke analis keuangan lokal, meski belum ada bukti resmi. Sebagai perbandingan, Snapdragon X Elite generasi pertama (SC8380XP) yang diluncurkan pertengahan 2024, berjalan dengan base clock 3,0 hingga 3,80 GHz dan boost clock antara 4,0 hingga 4,30 GHz. Chip generasi terbaru yang diduga akan menggunakan kode SC8480XP tampaknya akan mengalami kenaikan clock speed, meskipun belum jelas apakah ada perubahan signifikan di sisi arsitektur. Chip generasi pertama ini dibangun dengan fabrikasi TSMC 4nm N4P, sementara belum ada inform...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

Rekrut Eksekutif Qualcomm, Xiaomi Siapkan Chip 3nm Perdana

Xiaomi makin serius membangun ekosistem chipset buatannya sendiri. Terbaru, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut membentuk Chip Platform Department di divisi mobile-nya dan menunjuk Qin Muyun, mantan Senior Director Qualcomm, sebagai kepala departemen tersebut. Menurut laporan Sina Technology, Qin akan langsung melapor ke General Manager Divisi Produk Xiaomi, Li Jun. Penunjukan ini terjadi di saat Xiaomi tengah bersiap merilis SoC 3nm pertama mereka, yang dirumorkan akan debut di Xiaomi 15S Pro. Qin sebelumnya dikenal berperan penting dalam strategi produk Qualcomm, dan kini dipercaya membangun arah pengembangan chipset Xiaomi dari nol. Langkah ini menandai babak baru setelah kegagalan Surge S1 di 2017 — SoC 28nm delapan core yang hanya hadir di Mi 5C, sebuah ponsel yang kini nyaris terlupakan. Meski begitu, saat itu Xiaomi sempat jadi brand keempat di dunia setelah Samsung, Apple, dan Huawei yang mampu meracik chipset sendiri. Sejak kegagalan itu, Xiaomi perlahan membangun portofo...