Langsung ke konten utama

ZenFone Max Pro M1, Begini Seharusnya Smartphone Gaming

Saat ini, smartphone sudah sangat marak digunakan oleh setiap individu. Baik kalangan remaja, dewasa, pelajar, pekerja, profesional, semuanya menggunakan smartphone untuk menopang berbagai kegiatan mereka sehari-hari. Ini berlaku tak hanya bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar, tetapi juga sudah semakin merambah ke pengguna yang tinggal di daerah yang terjangkau sinyal operator selular.

Namun demikian, tak hanya untuk bekerja dan membantu mereka menyelesaikan pekerjaan baik dengan berkomunikasi, kolaborasi, atau membuat laporan, foto dokumentasi dan lain lain, smartphone juga digunakan untuk menemani waktu luang mereka. Baik bersosial media, atau yang sedang marak digandrungi, bermain game.




Jangan salah, saat ini dunia game pun sudah berkembang sangat pesatnya. Sebagai bukti, menurut lembaga riset Newzoo, per Oktober 2018 ini, uang yang sudah dibelanjakan berkaitan dengan game sudah mencapai 134,9 miliar dolar AS, naik 10 persen lebih dibanding tahun lalu. Dan yang menarik, dari angka tersebut, 63 miliar dolar AS di antaranya, atau lebih dari 46 persen datang dari pengguna game yang bermain di perangkat mobile, termasuk smartphone dan tablet.


Meski data di atas tidak menggambarkan jumlah pemain game mobile lebih banyak daripada gamers konsol ataupun PC, namun setidaknya, jumlah pemain yang bermain game di smartphone bisa jadi jauh lebih banyak dibanding jumlah pemain game yang bermain game di PC atau konsol tersebut. Nah kalau begitu, seperti apa sebaiknya smartphone yang digunakan untuk bermain game?

Fitur Utama Smartphone Gaming
Sebuah smartphone, apalagi yang ditujukan untuk gaming, tentunya wajib punya prosesor dan grafis mumpuni, layar keren resolusi minimal Full HD, RAM dan storage besar, dan yang penting, baterai juga bagong. Nah, semua itu dimiliki oleh Asus ZenFone Max Pro M1. Buktinya:



Dari sisi prosesor, ia sudah menggunakan Qualcomm Snapdragon 636. Prosesor yang diproduksi dengan teknologi 14 nanometer ini punya 8 core di dalamnya (octa core) berbasis Kryo berkecepatan hingga 1,8GHz. Prosesor ini menawarkan performa yang cukup mumpuni, bahkan 30 persen lebih kencang dibanding prosesor idola versi sebelumnya yakni Snapdragon 625.


Dari sisi grafis, ia juga sudah menggunakan chip Adreno 509 yang sangat mumpuni untuk menjalankan aplikasi 3D games dibandingkan chip grafis ARM Mali atau PowerVR yang sekelasnya. Sebagai gambaran, Sebagai gambaran, kombinasi Adreno 509 dengan Snapdragon 636 mampu menghasilkan tingkat frame rate antara 17 sampai 31 saat bermain PUBG Mobile dengan setting high.

Seperti diketahui, PUBG Mobile merupakan salah satu game tembak-tembakan berbasis first person shooter yang sangat 3D intensif dan berat. Jika digunakan untuk bermain game moba yang relatif sedang seperti Arena of Valor, dengan setting Ultra, tingkat kecepatan gambar ditampilkan di layar bisa mencapai 55 sampai 60 frame per detik.

Dari sisi baterai. Faktor berikutnya yang sangat penting bagi smartphone gaming adalah baterai. Ya, tentunya kita tidak ingin di-bully teman-teman kita karena AFK gara-gara kehabisan baterai saat bermain Mobile Legends atau Arena of Valor bukan? Atau saat kita sudah hampir chicken dinner di PUBG Mobile di perjalanan, tiba-tiba smartphone kita mati dan tidak ada powerbank.

Nah, Asus ZenFone Max Pro M1 mengatasi masalah ini. Dengan baterai berkapasitas sangat besar, yakni 5.000mAh, pengguna tak lagi perlu khawatir kehabisan baterai saat baru bermain 1-2 jam. Asus sendiri mengklaim, jika digunakan untuk bermain PUBG Mobile, baterai Max Pro M1 mampu memasok daya hingga 7 jam lebih. Luar biasa bukan?



Dari sisi layar, bermain game tentu akan sangat nyaman kalau dimainkan di smartphone dengan layar lega. Asus ZenFone Max Pro M1 punya layar berukuran 6 inci melebar karena punya resolusi 18:9. Yang menarik, layar ini juga punya resolusi FullHD+ 2.160x1.080 pixel. Dan yang juga sangat menarik, penempatan layar tersebut tepat berada di tengah.

Baca juga:

Tanpa notch, bagian atas layar dan juga bagian bawah memiliki lebar frame atau bezel yang sama dan juga cukup lega tetapi juga tidak terlalu lebar. Ini akan sangat bermanfaat saat pengguna bermain game. Telapak tangan tidak menyentuh bagian layar sehingga mengganggu permainan. Bayangkan kalau layar smartphone gaming ini frameless design. Tentunya telapak tangan kita akan memencet-mencet layar hingga bisa berportensi merusak kenyamanan bermain.

Terakhir, faktor yang paling menentukan adalah sistem operasi dan antarmuka. Sebagian besar smartphone yang beredar di Indonesia dilengkapi dengan antarmuka bawaan produsen smartphone. Berhubung ditujukan untuk gaming, Asus ZenFone Max Pro M1 dibuat tanpa antarmuka Asus ZenUI. Mengapa?

Pengguna yang gemar gaming tentu membutuhkan smartphone yang gegas dan punya performa terbaik. Antarmuka bawaan produsen smartphone, meski menyediakan fituf yang berlimpah, namun banyak di antaranya yang tidak dibutuhkan oleh mereka yang fokus di gaming. Untuk itu, Asus ZenFone Max Pro M1 dibuat tanpa antarmuka ZenUI seperti seri ZenFone lain, alias pure Android OS.

Dengan pure Android OS, pengguna dapat menikmati performa seutuhnya dari  ZenFone Max Pro M1 dengan hardware dan sistem operasi yang dimiliki. Tanpa antarmuka dan aplikais-aplikasi bawaan, performa yang sebagaimana mastinya dari kombinasi Qualcomm Snapdragon 636, Adreno 509 serta RAM 3GB atau 4GB atau 6GB yang dipasangi sistem operasi Android Oreo 8.1 polos akan dapat dinikmati.


Akhir kata, semua faktor-faktor penting di atas harus Anda perhatikan saat akan memilih smartphone untuk gaming. Dan kalau Anda sedang memilih smartphone gaming, Asus ZenFone Max Pro M1 merupakan smartphone Limitless Gaming. Kenapa? Semua faktor pendukung sebuah smartphone gaming sudah tersedia di sana. Yang pasti, kami pribadi akan memilih smartphone ini sebagai smartphone khusus gaming.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S14 S3407VA, Laptop untuk Kerja Berdesain Modern

Segmen laptop 10 jutaan sampai 12 jutaan yang merupakan segmen premium mainstream telah berkembang menjadi zona paling kompetitif dalam industri PC saat ini. Pengguna profesional dan mahasiswa semakin mencari perangkat yang menawarkan build quality mendekati ultrabook high-end, namun tanpa perlu merogoh kocek hingga Rp15–25 juta.  Faktor desain, konsumsi daya efisien, serta peningkatan performa generasi terbaru membuat kelas ini semakin digemari sebagai “sweet spot” laptop kerja modern. Asus sendiri bukan pemain baru di segmen ini. Lini Asus Vivobook S sudah lama diposisikan sebagai solusi premium terjangkau, memadukan estetika elegan dengan performa yang cukup agresif. Tahun ini, Asus memperbarui identitas lini tersebut melalui Asus Vivobook S14 S3407VA . Model yang dipasarkan di kisaran harga Rp11 jutaan tersebut membawa prosesor Intel Core generasi terbaru (Core 5-210H), peningkatan kapasitas penyimpanan, dan fitur-fitur produktivitas yang lebih matang. Dengan dua opsi warna, Ma...

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

8 Rekomendasi Laptop Rp8 Jutaan yang Layak Dibeli Tahun Ini

Mencari laptop di kisaran Rp8 jutaan adalah pilihan sangat strategis: tidak terlalu mahal, tapi cukup kencang untuk banyak kebutuhan produktivitas, belajar, dan bahkan kreativitas. Di kisaran harga ini, Anda bisa menemukan laptop dengan spesifikasi modern tanpa harus kompromi soal performa.  Berikut 8 rekomendasi laptop dari berbagai merek yang benar-benar worth it untuk tahun 2025. Plus kelebihan mengapa masing-masing tepat untuk berbagai tipe pengguna yang berbeda-beda. 1. Asus Vivobook 14 A1404VAP — Prosesor Modern, Hemat Energi Spesifikasi: Intel Core 5-120U, RAM 16GB, SSD 512GB, layar 14" FHD Alasan pilih: Prosesor terbaru Intel yang menawarkan performa multitasking lebih tinggi sekaligus hemat energi dibandingkan dengan prosesor seri Intel Core i5 13th Gen sekelasnya. Kapan cocok: Laptop untuk mahasiswa atau pekerja kantoran yang butuh laptop sehari-hari dengan performa gesit dan tidak mau repot cari instalasi Windows 11, Office 2024 dan Microsoft 365.   2. Lenovo V...

Cara Lengkap Menonaktifkan Copilot di Windows 11 dan Microsoft Edge

Copilot kini menjadi bagian dari Windows 11 dan Microsoft Edge, hadir sebagai asisten AI yang muncul di taskbar maupun sidebar browser. Meski bermanfaat bagi sebagian pengguna, banyak yang ingin mematikannya karena alasan privasi, performa, atau sekadar ingin tampilan desktop yang lebih rapi.  Artikel ini akan membahas tiga cara mudah untuk menonaktifkan Copilot. Baik lewat taskbar, Registry Editor, dan juga langsung mematikan Copilot di browser Edge. 1. Menonaktifkan Copilot dari Taskbar (Cara Paling Mudah) Jika Anda hanya ingin menghilangkan ikon Copilot dari taskbar tanpa mengubah konfigurasi sistem secara mendalam, langkah ini paling praktis. Klik kanan pada area kosong di taskbar. Pilih Taskbar settings (Pengaturan Bilah Tugas). Gulir ke bawah hingga menemukan opsi Copilot (Preview). Geser sakelar ke posisi Off (Mati). Setelah langkah ini, ikon Copilot langsung hilang dari taskbar dan tidak akan mengganggu tampilan desktop Anda lagi. Cara ini aman dan dapat dibalik kapan pun. ...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...