Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini?
Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan.
“Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya.
Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis.
Namun masalah tidak berhenti di sana. Menurut laporan PC Games Hardware (PCGH.de) dari Jerman, Hell Is Us membutuhkan GPU sekelas RTX 4090 hanya untuk mencapai 30 FPS di resolusi 4K. Bukan 60 FPS, bukan pengaturan ultra, sekadar 30 FPS. Bahkan untuk standar minimal, ini sudah termasuk ekstrem.
Lembar spesifikasi resmi game ini pun mempertegas tuntutannya: GPU minimal yang disarankan adalah RTX 2080 Ti dengan 11GB VRAM atau AMD RX 6750 XT dengan 12GB, ditambah 32GB RAM sistem. Sebuah sinyal keras bahwa kartu grafis dengan VRAM 8GB kini mulai ditinggalkan oleh game-game AAA modern.
Demo Hell Is Us sudah tersedia di Steam sekarang, sementara peluncuran penuh dijadwalkan pada 4 September 2025 untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X/S. Masih ada waktu bagi Rogue Factor untuk memperbaiki bug awal ini, atau mungkin sekadar mengakui bahwa tidak semua gamer punya kartu grafis seharga motor.