Langsung ke konten utama

Tips Membeli Smartphone yang Baik Agar Tidak Salah Pilih

Saat ini smartphone sudah menjadi perangkat utama untuk kita. Ia sangat bermanfaat dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Supaya mampu memberi manfat maksimal, kita harus pintar-pintar saat akan membeli smartphone. Apa saja yang harus dipertimbangkan saat memilih agar tidak salah beli?


1. Pilih Jumlah RAM yang Tepat
Komponen Random Access Memory (RAM) pada produk elektronik berperan penting dalam mendukung pemrosesan data. RAM berkolaborasi dengan prosesor dalam melakukan pengolahan data. Semakin besar kapasitas RAM maka semakin leluasa pula prosesor mengerjakan tugasnya mengolah informasi. Itu kinerja smartphone secara keseluruan akan semakin baik.
  • Kenapa harus RAM 1GB?
Handset dengan ukuran RAM 1GB kini umum digunakan oleh smartphone. Sebenarnya sebagian handset untuk yang berbudget ketat masih ada yang menyertakan RAM kurang dari 1GB  agar harga jual lebih terjangkau. Tapi dengan kebutuhan sistem Android dan aplikasi saat ini maka RAM kurang dari 1GB, misalnya smartphone dengan RAM 512MB atau 768MB akan banyak memiliki hambatan, mulai dari kinerja yang lambat sampai kegagalan smartphone menjalankan aplikasi tertentu.


Smartphone dengan RAM 1GB lebih mampu menyelesaikan masalah tersebut, apalagi ditunjang dengan harga yang makin kompetitif. Smartphone dengan RAM 1GB sesuai untuk pengguna yang butuh smartphone berkemampuan lumayan tapi dengan harga terjangkau. Berikut ini contoh jika Anda menggunakan smartphone dengan RAM 1GB.


Dengan RAM berkapasitas 1GB seperti di atas, smartphone akan tetap dapat digunakan dengan responsif karena masih tersedia RAM berkapasitas cukup lega untuk menjalankan aplikasi dan multitasking. Jika RAM smartphone tersebut hanya 512MB atau 768MB, tentunya menjalankan beberapa aplikasi sekaligus merupakan masalah besar.
  • Kenapa harus RAM 2GB?
Ketika mengharapkan kinerja lebih baik, RAM 2GB jadi pilihan berikutnya. Peningkatan jumlah 2 kali lipat memungkinkan smartphone bekerja leluasa saat menjalankan berbagai aplikasi. Anda pun bisa membuka dan beralih ke berbagai aplikasi lebih lancar. sistem Android 5 (Lollipop) pun lebih lancar jika dijalankan di sistem dengan RAM 2GB atau lebih. Beberapa aplikasi dan game berbasis Android yang terbilang berat sekarang juga mensyaratkan smartphone dengan RAM 2GB untuk bisa berjalan dengan baik.

2. Memori Penyimpan 4GB? Sudah Tidak Cukup
Di pasaran banyak sekali handset berharga terjangkau dengan kapasitas memori penyimpan internal hanya 4GB. Tapi, tahukah Anda kalau kapasitas 4GB saat ini tidak lagi ideal? Mengapa?
  • Aplikasi tak lagi leluasa
Misalkan Anda memasang aplikasi Facebook, Twitter, WhatsApp, BBM, dan sebagainya. Belum lagi sistem Android yang butuh ruang simpan antara 2GB sampai 3GB. Ruang simpan Anda pasti akan cepat habis dan tak ada lagi tempat untuk menyimpan foto, video atau musik kesayangan. Menambah memori eksternal (MicroSD) pun tidak menyelesaikan masalah, karena banyak aplikasi yang tidak bisa dipasang di memori eksternal, kecuali Anda mau repot melakukan modifikasi terhadap sistem Android.
  • Pilih yang punya ruang simpan 8GB
Di sinilah pentingnya ruang simpan minimal 8GB. Kapasitas ini memungkinkan pengguna menyimpan data, aplikasi, game, dan lainnya dengan lebih leluasa. Selain itu, proses update aplikasi akan lebih mudah dilakukan karena update aplikasi umumnya berukuran lebih besar dibanding versi sebelumnya.

Keleluasaan dalam menyimpan itulah yang membuat pengguna sangat disarankan untuk memilih handset dengan kapasitas ruang simpan internal minimal 8GB. Semakin besar tentunya semakin bagus. Namun bila Anda pengguna yang memiliki dana terbatas, maka pilihan dengan ruang simpan 8GB sudah cukup ideal. Berikut ini contoh penggunaan umum aplikasi-aplikasi pada smartphone masa kini:


Dengan kapasitas internal storage 8GB, pengguna bisa menginstalasikan seluruh aplikasi umum di atas dan punya ruang sebesar 2GB tersedia untuk menyimpan foto-foto atau data lainnya. Coba bandingkan jika smartphone Anda hanya memiliki kapasitas simpan internal di bawah 8GB. Selain tidak banyak data yang bisa disimpan, aplikasi pun harus dihapus sebelum menginstalasikan aplikasi lainnya.

3. Jangan Lupakan Fitur di Kamera
Smartphone saat ini bukan lagi hanya berfungsi untuk melakukan panggilan suara, mendengar musik atau memeriksa email. Lebih dari itu, smartphone juga makin identik dengan kamera digital, bahkan lebih setia dari kamera saku sekalipun, karena ia selalu dibawa kemanapun Anda pergi.

Itulah sebabnya kamera smartphone dan fitur-fiturnya menjadi perhatian penting bagi pengguna smartphone saat ini. Lantas apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih kamera yang baik.
  • Punya  fokus yang cepat
Fokus cepat penting, karena momen yang akan Anda foto bisa jadi tidak bisa diulang dua kali. Pasti tidak mau dong, foto senyum pertama putra putri Anda terlihat buram akibat salah fokus? Smartphone dengan fitur fokus laser adalah yang terbaik saat ini karena mampu meminimalkan kesalahan fokus.
  • Mampu menangani cahaya latar (backlight)
Arah cahaya tidak selalu tepat dengan posisi obyeknya. Itulah mengapa ada baiknya Anda memiliki fitur High Dynamic Range (HDR) yang baik di smartphone. Dengan fitur HDR yang baik, obyek bisa terlihat lebih terang dan cerah meskipun difoto dengan arah cahaya dari belakang.
  • Seperti Burung Hantu
Bisa melihat di tempat gelap adalah hal penting lain yang tidak boleh dilupakan di kamera smartphone. Dengan adanya fitur minim cahaya yang baik, Anda tidak lagi perlu kuatir saat memotret di tempat gelap, karena obyek akan terlihat terang tanpa ditambah noise gambar yang tinggi serta resiko gambar buram akibat gerakan kamera di rana lambat.
  • Tidak mengubah warna kulit
Tidak elok kan kalau foto Anda terlihat pucat akibat lampu kilat LED yang tidak memberikan kompensasi kepada warna kulit. Itulah sebabnya memiliki smartphone dengan lampu kilat LED dua warna (dual tone) adalah penting. Di LED dua warna, salah satunya memiliki cahaya yang lebih kuning, gunanya untuk menjaga tonal kulit agar terlihat senantiasa alami.
  • Seperti kamera DSLR profesional
Hampir seluruh kamera smartphone bekerja otomatis saat mengambil gambar. Tapi, ada baiknya kalau ia juga memiliki fitur manual. Dengan fitur ini Anda memiliki kontrol lebih baik untuk beradaptasi dengan kondisi foto tertentu. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan Anda membuat efek kreatif yang tidak bisa dihasilkan modus otomatis.
  • Megapiksel yang besar
Ukuran megapiksel pada kamera menyumbang hasil yang lebih detil pada foto. Saat dicetak, megapiksel yang besar juga menghasilkan hasil yang baik. Sekarang ada teknologi yang mampu menghasilkan foto dengan resolusi yang besar melalui aplikasi kameranya (Super Resolution). Fitur seperti ini bisa Anda pilih karena dapat menghemat budget saat memilih smartphone dengan resolusi kamera besar.

4. Daya Tahan Baterai Kunci Utama Smartphone Anda
Prosesor, RAM, kapasitas penyimpanan, dan kamera merupakan beberapa penentu utama seseorang membeli sebuah smartphone. Namun, jangan sampai lupa terhadap yang memberikan daya ke faktor-faktor penentu tersebut, yaitu baterai.

Komponen canggih di atas bisa menjadi tak berdaya tanpa baterai. Oleh, karena itu, baterai menjadi salah satu hal yang sebaiknya dipertimbangkan disaat membeli smartphone.

Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan saat memilih baterai di smartphone.
  • Kapasitas baterai penting
Faktor penentu daya hidup baterai yang utama adalah kapasitasnya, saat ini pada umumnya menggunakan satuan mili ampere hour atau yang biasa disingkat “mAh”. Tapi, yang harus menjadi catatan, kita harus cermat dalam menentukan daya hidup baterai. Selain kapasitas mAh ini, kita juga perlu  cermat soal seberapa “rakus” komponen-komponen yang ada pada smartphone incaran kita akan mengonsumsi daya. Beberapa komponen-komponen yang biasanya perlu diperhatikan:


o    Apakah prosesor memakan daya baterai terlalu banyak? Pada umumnya prosesor seperti ini yang menyebabkan perangkat pintar terasa panas.

o    Antena perangkat pintar yang ada apakah dapat menangkap sinyal dari penyedia jaringan dengan stabil? Hal ini penting karena makin buruk sinyal yang diterima perangkat pintar, makin boros konsumsi baterainya.

o    Apakah banyak aplikasi-aplikasi yang berjalan di belakang? Beberapa brand memasukkan aplikasi-aplikasi pihak ketiga yang biasa disebut “bloatware”, yaitu aplikasi-aplikasi yang belum tentu berguna dalam pemakaian pada umumnya. Biasanya aplikasi seperti ini dapat berjalan di belakang, meskipun kita tidak membukanya. Pastikan membeli perangkat pintar yang memiliki opsi untuk menghapus aplikasi bawaan yang tidak penting.
  • Jenis baterai apa yang dipakai?
Jenis baterai pun perlu diperhatikan, saat ini jenis baterai yang paling banyak dipakai adalah Lithium Ion (Li-Ion). Tapi, saat ini sudah ada beberpa merek yang menggunakan jenis baterai yang lebih modern, yaitu Lithium Ion Polymer (Li-Po). Keunggulan baterai ini dibandingkan Li-Ion (Lithium Ion) adalah:
o    Memiliki daya tahan lebih baik (Charge life cycle lebih banyak daripada Li-Ion)
o    Bentuk yang lebih fleksibel (Membuat badan perangkat pintar menjadi lebih tipis)
o    Memungkinkan pengisian daya kapan pun, tanpa perlu menunggu baterai kosong atau hampir habis terlebih dahulu.
  • Penghemat baterai
Terakhir, jangan lupa ketersediaan fitur baterai seperti penghemat daya baterai dan pengaturan pemilihan modus baterai otomatis (Berpindah otomatis, misalkan dari modus performa ke modus hemat daya), sehingga kita bisa mengatur konsumsi baterai dengan lebih efisien.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

Apple Desak Pengguna Ganti ke MacBook Baru

Apple semakin agresif dalam menyingkirkan sisa-sisa Mac berbasis Intel. Dalam pembaruan macOS 26 yang diberi kode Tahoe, hanya empat model Intel Mac yang masih akan didukung. Sisanya, secara praktis, resmi masuk daftar usang. Daftar dukungan macOS 26 hanya mencakup sebagian kecil perangkat Intel keluaran 2019 dan 2020. MacBook Air berbasis Intel dan Mac mini sudah sepenuhnya dicoret. Para pengguna yang masih menggunakan MacBook Pro 15 inci, MacBook Pro 13 inci dengan dua port Thunderbolt, atau iMac 2019 (baik versi 4K maupun 5K) juga akan segera kehilangan dukungan penuh sistem operasi. Meski Apple belum secara resmi mengumumkan akhir era Intel, langkah ini memberi sinyal kuat: transisi menuju Apple Silicon hampir selesai. Praktis, Apple menginginkan lini Intel "menghilang secara perlahan" dari ekosistem mereka. Strategi pemangkasan dukungan Intel ini bukan hal baru. Dibandingkan masa transisi dari PowerPC dulu, Apple kini jauh lebih cepat dalam mencoret Intel Mac dari daftar...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...