Ketika kebutuhan komputasi AI kian rakus daya dan lahan, startup bernama Starcloud datang dengan ide yang terdengar seperti plot fiksi ilmiah, yakni memindahkan pusat data ke luar angkasa. Mereka berencana meluncurkan Starcloud-1, sebuah satelit seberat 60 kilogram yang berisi GPU Nvidia H100, chip AI kelas berat yang biasa nongkrong di data center supermegah, bukan melayang 500 kilometer di atas kepala kita. Nvidia, tentu saja, langsung mempromosikan rencana ini dalam blog resminya. Janjinya bukan main. 100x kekuatan komputasi lebih tinggi dibanding operasi data center berbasis satelit lain. Argumennya sederhana. Bumi sudah terlalu sumpek untuk menampung “peti-peti komputasi” yang haus listrik. Hyperscaler pusing memikirkan konsumsi daya yang menembus gigawatt, biaya pendinginan yang melangit, serta isu lingkungan yang terus menghantui. Starcloud punya jawaban futuristik. Tenaga surya tanpa batas dan pendinginan oleh kehampaan luar angkasa. Tidak perlu baterai raksasa, tidak perl...

