التخطي إلى المحتوى الرئيسي

Umur Alam Semesta Tinggal 10 Miliar Tahun

Sebuah studi baru mengusulkan bahwa umur alam semesta mungkin jauh lebih pendek dari perkiraan sebelumnya. Dalam makalah yang diunggah ke server pra-cetak arXiv pada 30 Juni, peneliti memprediksi bahwa alam semesta akan berhenti mengembang dan mulai runtuh (Big Crunch) sekitar 10 miliar tahun dari sekarang, memberikan total usia kosmos sekitar 33 miliar tahun.

Makalah ini menganalisis data dari Dark Energy Survey (DES) dan Dark Energy Spectroscopic Instrument (DESI), yang memberikan petunjuk baru mengenai sifat energi gelap, kekuatan misterius yang mendorong perluasan alam semesta. Berdasarkan analisis tersebut, penulis mengusulkan bahwa energi gelap kemungkinan tersusun dari axion, partikel hipotetis ultraringan yang jarang berinteraksi dengan materi.


Jika benar, ini berarti konstanta kosmologis, angka kunci yang mengukur laju ekspansi alam semesta,  memiliki nilai negatif. Konsekuensinya, menurut studi ini, ekspansi alam semesta akan berhenti dan berganti menjadi kontraksi, mengarah pada Big Crunch.

Big Freeze vs Big Crunch

Teori ini menantang prediksi populer lainnya, yakni Big Freeze, yang menyatakan bahwa alam semesta akan terus mengembang hingga semua bintang mati dan mendingin menuju nol mutlak. Skenario Big Freeze yang didukung Albert Einstein diperkirakan akan terjadi jauh di masa depan, sekitar 1 quinvigintillion tahun (1 diikuti 78 nol).

Sementara itu, model kontraksi seperti Big Crunch memprediksi alam semesta akan mengakhiri siklusnya lebih cepat. Studi ini bahkan memperkirakan alam semesta sudah melalui sepertiga dari total siklus hidupnya yang diperkirakan 33 miliar tahun.

Masih Teoritis dan Diperdebatkan

Meski menarik, hasil penelitian ini belum melalui proses peer-review dan masih bersifat teoritis. Para ilmuwan hingga kini masih menghadapi “krisis kosmologis” kebingungan besar terkait laju ekspansi alam semesta yang terukur berbeda oleh berbagai metode observasi.

Beberapa studi sebelumnya juga pernah memperkirakan bahwa ekspansi bisa berhenti lebih cepat. Pada 2022, misalnya, sebuah riset memprediksi bahwa alam semesta dapat berhenti mengembang hanya dalam 100 juta tahun.

Namun hingga kini, misteri terbesar tetap pada identitas energi gelap. Tanpa memahaminya, para ilmuwan sulit memastikan nasib akhir alam semesta. Apakah Big Freeze, Big Crunch, atau bahkan skenario lain seperti Big Bounce, siklus tak berujung dari ledakan dan keruntuhan, masih terbuka menjadi perdebatan.

Satu hal yang disepakati para ahli: kita mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengetahuinya dengan pasti.

المشاركات الشائعة

iPhone Dikabarkan Akan Pakai Prosesor Buatan Intel. Panas?

Rumor mengenai kolaborasi besar antara Apple dan Intel kembali menguat. Laporan terbaru menyebut Apple sedang mengevaluasi proses manufaktur Intel 18A-P untuk chip seri M, dengan target pengiriman awal pada 2027.  Namun kini, proyeksi baru muncul ke permukaan. Chip buatan Intel tersebut bisa saja digunakan pada iPhone 21 versi non-Pro yang diperkirakan akan rilis pada tahun 2028. Informasi ini pertama kali diperkuat oleh analis Ming-Chi Kuo yang menyatakan bahwa Apple telah menandatangani NDA dengan Intel dan bahkan menerima Process Design Kit (PDK) untuk pengujian. Jika benar, ini menjadi langkah besar mengingat Apple selama bertahun-tahun sangat bergantung pada TSMC sebagai manufaktur tunggal untuk seluruh chip mobile dan desktop mereka. Intel 18A-P menjadi titik fokus karena ini adalah node pertama yang mendukung Foveros Direct 3D hybrid bonding, memungkinkan penggabungan chiplet secara vertikal menggunakan TSV. Dengan pendekatan arsitektur modern Apple yang mengutamakan efisien...

Harga Memori DDR4 dan DDR5 Mahal Sampai Akhir 2027

Pasar memori global berada dalam kondisi paling tidak stabil dalam satu dekade terakhir. Harga DDR5 dan DDR4 terus meroket tanpa tanda-tanda akan turun, dan laporan terbaru menunjukkan bahwa krisis pasokan ini bisa berlangsung hingga Q4 2027. Jika benar, konsumen dan pasar PC harus bersiap menghadapi tren harga yang makin tidak masuk akal. Kabar buruk ini muncul tak lama setelah Micron resmi mematikan brand konsumennya, Crucial. Keputusan yang secara gamblang menunjukkan pergeseran fokus industri bahwa AI kini menjadi prioritas utama. Dengan permintaan dari pusat data yang melonjak, DRAM dan NAND dialihkan ke segmen AI, meninggalkan pasar konsumen dengan pasokan yang semakin tipis. Sumber industri bahkan menggambarkan situasi ini sebagai kombinasi dari crypto boom, krisis komponen selama COVID-19, dan era scalper, semuanya terjadi bersamaan. Memori untuk PC, GPU, laptop, mini PC, hingga konsol, semuanya terpengaruh. Setiap produk yang menggunakan DRAM dipastikan mengalami kenaikan harg...

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...