ARM resmi memperkenalkan teknologi Neural Super Sampling (NSS) di ajang SIGGRAPH 2025, solusi upscaling berbasis AI yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas grafis gaming di perangkat Android. Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan visual setara PC gaming tanpa mengorbankan performa atau daya tahan baterai.
NSS bekerja dengan prinsip mirip Nvidia DLSS: game dirender pada resolusi rendah lalu di-upscale menggunakan neural network.
Pada demo awal, gambar 540p dapat ditingkatkan ke 1080p hanya dalam waktu 4 milidetik per frame, cukup cepat untuk menjaga frame rate tetap stabil. ARM menyebut pendekatan ini lebih efisien dibanding metode upscaling tradisional yang sering menghasilkan artefak visual seperti ghosting atau blur.
Teknologi ini akan dijalankan pada akselerator neural bawaan Mali GPU generasi terbaru, yang telah dioptimalkan khusus untuk perangkat mobile. Selain untuk gaming, on-chip neural engine juga bisa digunakan untuk ray tracing denoising serta fitur kamera berbasis AI.
Untuk mempercepat adopsi, Arm menyediakan Neural Graphics Development Kit bagi developer. Paket ini mencakup plug-in untuk Unreal Engine, emulasi PC berbasis Vulkan, alat profiling, hingga integrasi dengan Hugging Face. Dengan ekosistem ini, pengembang diharapkan siap memanfaatkan NSS segera setelah perangkat keras tersedia di pasar.
Arm juga memaparkan roadmap teknologi grafis berbasis AI hingga 2026. Fitur baru yang direncanakan mencakup Neural Frame Rate Upscaling dan Neural Super Sampling Denoising, yang ditujukan untuk meningkatkan kelancaran gameplay sekaligus memperhalus kualitas gambar.
Dengan NSS, Arm berupaya menjembatani kesenjangan kualitas visual antara smartphone dan PC, sekaligus memperkuat posisinya dalam persaingan GPU mobile melawan Qualcomm dan MediaTek.