Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.
Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar.
Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise.
Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin dari kuartal sebelumnya, kini menyentuh 39,3 persen.
Meski demikian, tidak semua lini produk AMD berjalan mulus. Segmen notebook sedikit melemah, turun 0,7 poin dibanding kuartal pertama menjadi 21,5 persen. Namun angka ini tetap lebih tinggi hampir empat poin dibanding periode yang sama tahun 2024, sehingga pelemahan ini lebih bersifat koreksi teknis ketimbang tren negatif.
Dengan pipeline produk berbasis arsitektur Zen 5 yang mulai merambah pasar, AMD tampaknya masih memiliki momentum jangka menengah untuk memperluas dominasi.
Bagi Intel, situasi ini semakin menekan. Dewan direksi kini berada dalam posisi sulit, di tengah kehilangan kepercayaan investor, pergantian CEO yang belum memulihkan stabilitas, serta roadmap manufaktur yang terus tertunda.
Server, yang seharusnya menjadi benteng pertahanan Intel, justru berubah menjadi titik paling rapuh. Setiap persentase pangsa yang hilang di segmen ini berarti kerugian finansial besar, sekaligus memperburuk citra Intel sebagai pemimpin teknologi.
Pergeseran ini juga menandai dinamika baru dalam industri. Selama bertahun-tahun, dominasi Intel di server dianggap tak tergoyahkan. Namun kini, AMD bukan lagi sekadar penantang, melainkan pemain utama yang berhasil membalikkan struktur pasar.
Jika tren ini berlanjut, peta persaingan semikonduktor akan bergeser permanen: server menjadi lahan kekuatan AMD, sementara Intel harus membuktikan mampu bangkit kembali, atau bersiap menerima kenyataan sebagai runner-up di industri yang dulu ia kuasai sendirian.