التخطي إلى المحتوى الرئيسي

AI vs Google: Chatbot Mulai Ubah Cara Orang Mencari Informasi di Internet

AI bukan lagi sekadar eksperimen. Chatbot kini benar-benar menggoyang posisi raksasa mesin pencari. Laporan terbaru Datos, anak usaha Semrush, menunjukkan 5,6% trafik pencarian desktop di AS bulan lalu diarahkan ke chatbot AI seperti ChatGPT dan Perplexity. 

Angka ini memang kecil dibanding 94,4% milik Google dan Bing, tetapi lonjakannya signifikan: lebih dari dua kali lipat dari Juni 2024 dan empat kali lipat dari Januari 2024.

Eli Goodman, CEO Datos, menyebut fenomena ini sebagai “pergeseran besar perilaku online,” setara dengan momen lahirnya Google Chrome atau media sosial generasi awal. Bahkan di kalangan early adopter, 40% kunjungan desktop kini ke AI tools, naik dari 24% setahun lalu, sementara mesin pencari tradisional mereka turun dari 76% ke 61%.

Data Sensor Tower menambah kabar buruk: waktu penggunaan aplikasi dan situs pencarian tradisional turun 3% secara global antara April 2024–2025, dengan early adopter mengalami penurunan dua kali lipat.

Google tentu membantah dominasi mereka goyah. Mereka mengklaim AI Overviews di hasil pencarian justru meningkatkan koneksi antara konsumen dan bisnis. Namun, publisher melihat cerita berbeda. Traffic organik ke situs berita besar seperti Business Insider, Washington Post, dan HuffPost anjlok dalam tiga tahun terakhir, dengan eksekutif media menuding AI yang “menjawab semua” tanpa mengarahkan klik ke situs mereka.

Neil Vogel, CEO Dotdash Meredith, menegaskan kegelisahan pelaku bisnis: LLM hanya memberikan satu jawaban, bukan halaman penuh tautan, sehingga peluang brand untuk tampil semakin sempit. Tak heran jika startup “AI-optimisation” bermunculan, menjual janji agar brand tetap relevan di era jawaban instan.

Namun Goodman mengingatkan agar tidak panik. Mesin pencari masih mendominasi, apalagi melekat erat di smartphone. Menurutnya, kebanyakan kueri AI bersifat “informasi atau produktivitas,” sementara pencarian tradisional sejak awal dirancang untuk mengarahkan pengguna ke situs lain.

Analis Andrew Lipsman melihat ini bukan “pembunuhan” mesin pencari, melainkan penambahan kanal pemasaran baru. Mirip pergeseran dari desktop ke smartphone yang dulu sempat menimbulkan ketakutan serupa.

Tantangan berikutnya: iklan di jawaban AI. Perplexity sudah menguji sponsored searches, bahkan merekrut kepala divisi periklanan. OpenAI? Mereka masih bungkam, meski kabarnya tengah menyiapkan browser sendiri.

Yang jelas, perebutan masa depan pencarian sudah dimulai, dan kali ini, Google tidak sendirian di arena.

المشاركات الشائعة

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

Orang Asia Paling Tergantung pada AI di Tempat Kerja

Sebuah studi terbaru dari Loopex Digital menegaskan bahwa Asia kini menjadi episentrum ketergantungan pada kecerdasan buatan (AI) di dunia kerja. Dari sepuluh negara teratas dengan skor tertinggi, tujuh di antaranya berasal dari Asia, dipimpin oleh Singapura, China, India, dan Indonesia. Singapura menempati posisi pertama dengan skor 99, menjadikannya negara paling “AI-addicted” di dunia kerja. Sekitar 74 persen pekerja menggunakan AI secara mandiri, sementara 14 persen lainnya mengandalkan sistem yang disediakan perusahaan. Dengan lebih dari 1,4 juta pencarian AI per 100 ribu penduduk, minat terhadap teknologi ini jelas luar biasa tinggi. China berada di posisi kedua dengan skor 92. Sebanyak 60 persen pekerja memilih menggunakan AI mandiri, sementara sepertiga lainnya memakai sistem yang dipaksakan perusahaan. India menempati posisi ketiga (skor 89) dengan 66 persen penggunaan AI independen dan 26 persen berbasis perusahaan. Indonesia menyusul dekat dengan skor 88, mencatat 70 persen ...

SSD Samsung 9100 PRO 8TB Resmi Dirilis: Kecepatan 14.800MB/s

Samsung resmi membuka pre-order untuk lini SSD 9100 PRO dan 9100 PRO dengan Heatsink, yang menawarkan kapasitas hingga 8TB. Produk ini hadir dengan kecepatan transfer sekuensial hingga 14.800MB/s baca dan 13.400MB/s tulis, serta performa IOPS mencapai 2,2 juta baca dan 2,6 juta tulis, menjadikannya salah satu SSD tercepat di pasaran. SSD terbaru ini menggunakan controller 5nm dengan efisiensi daya yang diklaim 49 persen lebih baik dibanding pendahulunya. Varian 8TB dilengkapi 8GB LPDDR4 cache, sementara penggunaan V-NAND TLC buatan Samsung menjanjikan kinerja stabil jangka panjang. Untuk daya tahannya, SSD ini menawarkan endurance 4.800 TBW dan garansi 5 tahun. Menurut Jim Kiczek, VP Memory Product Marketing Samsung Electronics America, SSD 9100 PRO hadir menjawab kebutuhan pengguna dengan beban kerja berat maupun gamer kelas atas. Dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, SSD ini memungkinkan editing video, rendering, hingga bermain game dengan loading nyaris instan. Samsung memban...

Qualcomm Siapkan Snapdragon 8 Elite Gen 5 Khusus untuk Samsung Galaxy S26

Qualcomm siap mengguncang pasar smartphone dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, prosesor yang diklaim tercepat di dunia. Samsung Galaxy S26 akan mendapat versi spesial dengan kecepatan hingga 4,74 GHz, lebih tinggi dibanding varian standar 4,61 GHz yang akan digunakan Xiaomi, Honor, iQOO, OnePlus, dan Realme. Chip ini mengusung arsitektur 2+6 core layout dengan dua core performa hingga 4,61 GHz dan enam core efisiensi pada 3,63 GHz. Di sisi grafis, Adreno 840 GPU dengan clock 1,2 GHz menjanjikan performa tinggi untuk gaming maupun aplikasi berbasis AI. Bocoran benchmark menyebut Snapdragon 8 Elite Gen 5 menembus 4 juta poin di AnTuTu v11, jauh di atas rekor lama sekitar 2,66 juta. Menurut CEO Qualcomm, Cristiano Amon, keunggulan prosesor baru ini bukan hanya soal kecepatan. “Kepemimpinan kami dalam pemrosesan AI, komputasi berperforma tinggi dan hemat daya, serta konektivitas canggih, menempatkan Qualcomm sebagai platform pilihan industri saat AI berkembang di edge,” ujarnya dalam laporan ...

Asus Dominasi Pasar Copilot+ PC di Indonesia dengan 60% Market Share

Industri laptop global kini memasuki era baru dengan hadirnya laptop AI, termasuk Copilot+ PC yang dirilis sejak 2025. Perangkat ini dirancang untuk menjawab kebutuhan komputasi modern yang semakin bergantung pada kecerdasan buatan.  Di Indonesia, tren tersebut berkembang pesat, dan Asus berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dengan menguasai 60% pangsa pasar Copilot+ PC. Posisi ini menegaskan Asus sebagai pemimpin pasar yang mampu menghadirkan kombinasi teknologi mutakhir, ekosistem aplikasi AI, serta dukungan layanan purna jual yang komprehensif. Salah satu faktor utama keberhasilan Asus adalah kehadiran seri laptop AI dengan NPU 45+ TOPS, melampaui standar 40 TOPS yang ditetapkan Microsoft untuk Copilot+ PC. Performa ini didukung oleh prosesor terbaru dari Intel, AMD, dan Qualcomm yang bukan hanya unggul dalam komputasi AI, tetapi juga hemat daya.  Hasil pengujian internal menunjukkan daya tahan baterai lebih dari 20 jam, menjadikan laptop Asus salah satu yang paling ef...