MediaTek resmi merilis chip superkomputasi GB10, hasil kolaborasi strategis dengan Nvidia, yang kini menjadi inti dari perangkat AI pribadi generasi terbaru. Chip ini pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari Nvidia DGX Spark.
Sebagai informasi, Nvidia DGX Spark adalah sistem AI desktop berperforma tinggi yang mampu menjalankan model dengan hingga 200 miliar parameter dan mencapai performa 1.000 TOPS.
Kolaborasi ini diumumkan langsung oleh CEO Nvidia Jensen Huang dalam keynote CES, dan langsung menarik perhatian sejumlah nama besar industri PC seperti Acer, Asus, Dell, Gigabyte, HP, Lenovo, dan MSI, yang semuanya siap memproduksi perangkat berbasis chip GB10.

GB10 menjadi simbol penting bagi MediaTek dalam upaya diversifikasi bisnisnya dari pasar smartphone ke komputasi kinerja tinggi (HPC). Dengan volume produksi sudah berjalan, MediaTek menargetkan pertumbuhan signifikan di segmen non-mobile selama paruh kedua 2025. Perusahaan juga menyebut peluncuran ini sebagai pembuktian kemampuan teknologi AI-nya di pasar global.
Bagi Nvidia, kehadiran DGX Spark menjembatani kesenjangan antara komputasi AI lokal dan cloud. Pengguna kini dapat mengembangkan, menyempurnakan, dan menjalankan model AI langsung di meja kerja, sebelum mengekspornya ke DGX Cloud atau infrastruktur AI lainnya.
Solusi ini menyasar pengembang, ilmuwan data, mahasiswa, dan peneliti yang ingin menjalankan workload AI generatif tanpa ketergantungan penuh pada layanan cloud.
MediaTek menyebutkan bahwa mereka tetap waspada terhadap potensi gangguan rantai pasok dan tarif global, namun yakin posisi keuangan yang kuat memungkinkan investasi berkelanjutan di bidang infrastruktur AI dan teknologi strategis lainnya.
Di tengah ketidakpastian geopolitik, MediaTek kini berada di posisi strategis untuk menjadi pemain kunci dalam revolusi komputasi AI personal, sebuah pasar yang diprediksi akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.

