Intel tampaknya tidak tinggal diam melihat dominasi AMD dalam pasar CPU gaming enthusiast. Laporan terbaru menyebutkan bahwa Intel tengah menyiapkan prosesor Nova Lake dengan teknologi cache baru bernama bLLC (big Last Line Cache).
Teknologi ini disebut-sebut sebagai jawaban terhadap 3D V-Cache dari AMD, teknologi yang menjadikan chip Ryzen X3D pilihan utama gamer sejak 2022.
Kebocoran informasi dari leaker @Haze2K1 mengungkap bahwa setidaknya dua model Nova Lake akan mengusung bLLC. Arsitektur tersebut mengombinasikan 8 P-core dan 4 LP-E-core, dengan varian tambahan yang menghadirkan masing-masing 20 atau 12 E-core.
Kedua model diperkirakan mempertahankan TDP 125 watt, membuatnya tetap relevan untuk desktop enthusiast yang mengincar performa tinggi tanpa konsumsi daya ekstrem.
Menariknya, teknologi bLLC ini bukan hal baru sepenuhnya bagi Intel. Ia sudah diimplementasikan lebih dulu dalam prosesor server Clearwater Forest, di mana cache lokal disematkan ke dalam base tile yang berada di bawah active tiles. Pendekatan desain ini mirip dengan CPU AMD Ryzen 9000-series X3D, di mana chip V-Cache dipasang di bagian bawah die, berbeda dari generasi sebelumnya yang menyebabkan masalah termal karena menempatkan cache di atas.
Yang mencolok adalah perubahan arah Intel. Sebelumnya, pada November 2024, Manajer Komunikasi Teknis Intel, Florian Maislinger, secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana membawa teknologi mirip 3D V-Cache ke desktop konsumen. Namun kini, kehadiran bLLC dalam Nova Lake menunjukkan bahwa tekanan dari AMD dan komunitas enthusiast mungkin telah mengubah strategi mereka.
Rangkaian Nova Lake-S ini diperkirakan meluncur pada akhir 2026 atau awal 2027, menggunakan soket baru LGA 1954. Lini produk ini akan dimulai dari model tertinggi Core Ultra 9 485K dengan 52 core dan TDP 150 W, hingga model Core Ultra 3 415K dengan 12 core dan TDP 125W.
Jika bLLC mampu memberikan peningkatan performa gaming signifikan seperti yang dilakukan 3D V-Cache pada chip AMD, maka persaingan CPU desktop akan kembali memanas. Ini bisa menjadi momen kunci bagi Intel untuk merebut kembali hati gamer hardcore yang selama ini lebih condong ke kubu merah.