Prosesor menengah terbaru AMD, Ryzen AI Max Pro 385, akhirnya muncul di dunia nyata lewat hasil benchmark Geekbench. Chip berbasis arsitektur Zen 5 ini mencatatkan skor single-core 2.489 dan multi-core 14.136, angka yang cukup kompetitif di kelasnya.
Chip tersebut terlihat pertama kali di dalam HP ZBook Ultra G1a, workstation mobile premium berukuran 14 inci yang mengincar kalangan profesional dan kreator konten.
Berbeda dari varian flagship Ryzen AI Max Pro 395 yang dibekali 16-core dan grafis Radeon 8060S, Pro 385 hadir dengan konfigurasi 8-core/16-thread, kecepatan dasar 3,6 GHz, dan boost hingga 5 GHz. Untuk urusan grafis, chip ini menggunakan Radeon 8050S berbasis RDNA 3.5, yang hanya terpaut delapan compute unit dari 8060S. Masih tergolong sangat kuat untuk sebuah GPU terintegrasi.
Meski performa grafis sebenarnya belum diuji penuh, Radeon 8050S diprediksi akan tampil solid di segmen mainstream. Fakta bahwa HP memilih chip ini untuk ZBook Ultra menunjukkan bahwa OEM siap menawarkan alternatif workstation premium dengan harga lebih terjangkau tanpa mengorbankan terlalu banyak performa.
Meski berada di kelas menengah, Ryzen AI Max Pro 385 tidak kekurangan kekuatan di sisi kecerdasan buatan. Chip ini menawarkan hingga 50 TOPS dari NPU, dengan total performa AI melebihi 100 TOPS. Itu cukup untuk menangani berbagai beban kerja AI modern, dari generatif AI hingga inferensi lokal.
Lebih penting lagi, kehadiran chip ini membuka jalan bagi laptop AI dengan harga di bawah $1.500. Bagi pengguna profesional yang tidak memerlukan kekuatan penuh dari chip Pro 395 namun tetap ingin grafis kuat dan kemampuan AI solid, Ryzen AI Max Pro 385 bisa menjadi pilihan yang sangat menarik.
Seperti biasa, skor Geekbench sebaiknya dilihat sebagai indikasi awal, bukan tolok ukur mutlak. Tapi dari apa yang terlihat sejauh ini, AMD kembali menunjukkan kemampuannya untuk menghadirkan performa kompetitif dalam paket yang lebih efisien dan ekonomis.