Huawei tengah mempersiapkan pengujian chip kecerdasan buatannya yang terbaru, Ascend 910D, dengan harapan dapat bersaing dengan produk kelas atas dari Nvidia. Langkah ini muncul di tengah meningkatnya pembatasan AS yang berdampak pada industri semikonduktor China.
Menurut laporan dari Wall Street Journal, Huawei telah mendekati perusahaan teknologi China untuk menguji kelayakan teknis chip Ascend 910D. Meskipun pengembangan masih dalam tahap awal, upaya di atas menunjukkan keseriusan Huawei dalam menghadapi gangguan yang diberikan AS terhadap akses teknologi semikonduktor.
Ascend 910D diharapkan mampu mengungguli Nvidia H100, yang telah menjadi standar industri untuk pelatihan AI sejak tahun 2022 lalu. Generasi sebelumnya dari lini Ascend mencakup model 910B dan 910C.
Teknologi terbaru yang digunakan memungkinkan pengemasan beberapa die silikon untuk meningkatkan performa, meskipun efisiensinya masih lebih rendah dibandingkan H100.
Sebagai gambaran, meski masuk dalam daftar hitam perdagangan AS hampir enam tahun lalu, Huawei tetap mampu berkembang.
Tahun lalu, perusahaan ini meluncurkan smartphone Mate 60 dengan chip buatan sendiri, yang memicu perhatian Washington. Pada saat yang sama, pemerintahan Biden memperketat sanksi dengan membatasi ekspor Nvidia H20 ke China, yang menyebabkan Nvidia mengalami kerugian hingga $5,5 miliar.
Ironisnya, pembatasan tersebut membuka peluang bagi pesaing lokal seperti Huawei dan Cambricon Technologies. Huawei diperkirakan akan mengirimkan lebih dari 800.000 unit Ascend 910B dan 910C tahun ini ke berbagai pelanggan, termasuk perusahaan telekomunikasi milik negara dan pengembang AI seperti ByteDance.
Namun, tantangan terbesar Huawei adalah skala produksi. Terputus dari Taiwan Semiconductor Manufacturing dan dibatasi oleh larangan peralatan, Huawei kini beralih ke strategi menggabungkan chip dalam sistem komputasi besar.
Baru-baru ini, mereka memperkenalkan CloudMatrix 384, sistem yang menghubungkan 384 chip Ascend 910C. Meskipun sistem ini bisa mengungguli konfigurasi 72-chip Blackwell dari Nvidia dalam kondisi tertentu, tantangan teknis seperti efisiensi daya dan jaringan prosesor tetap menjadi hambatan utama.
Namun demikian, kita tidak perlu khawatir. Dengan kegigihan China, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, mereka akan melibas seluruh teknologi buatan AS yang tampaknya semakin usang.