Langsung ke konten utama

Apple Kembali Digugat Pemerintah AS. Apa Alasannya?

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah mengajukan gugatan terhadap Apple dengan tuduhan praktik monopoli dan penghambatan persaingan. Dalam gugatannya, pemerintah AS mengklaim bahwa Apple telah menyalahgunakan dominasinya atas ekosistem iPhone untuk mengontrol pengguna dan pengembang aplikasi.

Tak hanya itu, Apple juga dituduh menggunakan tindakan ilegal untuk menghalangi aplikasi yang dianggap sebagai ancaman dan membuat produk dari pesaing terlihat kurang baik.

Gugatan tersebut juga menegaskan bahwa Apple telah membatasi akses terhadap perangkat keras dan perangkat lunaknya dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan, yang menyebabkan pengguna membayar lebih mahal dan menghambat inovasi.



"Apple mempertahankan dominasinya bukan karena keunggulannya, tetapi karena perilaku eksklusif yang melanggar hukum," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland, dikutip dari BBC. "Pelanggan tidak seharusnya membayar lebih mahal karena perusahaan melanggar hukum."

Gugatan tersebut menyoroti lima poin di mana Apple dituduh menyalahgunakan kekuasaannya. Pertama, Apple disebut menghambat aplikasi super dan aplikasi streaming dari masuk ke toko aplikasinya karena khawatir hal tersebut akan mengurangi loyalitas pengguna iPhone.

Pemerintah AS juga menuduh Apple mempersulit integrasi smartwatch pesaing sehingga tidak dapat terhubung dengan iPhone, serta menghalangi platform pembayaran pihak ketiga untuk mengakses layanan tap-to-pay.

Selain itu, gugatan juga menyatakan bahwa Apple memperlakukan SMS dari platform lain secara berbeda dengan menerapkan sistem blue bubble dan green bubble di iMessage. Melalui sistem ini, Apple dituduh menciptakan stigma sosial yang membuat ponsel dari pesaing terlihat kurang baik.

Menanggapi gugatan tersebut, Apple berkilah bahwa aturan dan pembatasan tersebut diterapkan untuk meningkatkan privasi dan keamanan pengguna. Perusahaan tersebut akan meminta pengadilan untuk membatalkan gugatan yang dianggap dapat mengancam inovasinya.

"Gugatan ini mengancam identitas kami dan prinsip-prinsip yang membedakan produk Apple di pasar yang sangat kompetitif," kata juru bicara Apple. "Kami percaya gugatan ini salah secara fakta dan hukum, dan kami akan mempertahankan diri dengan sekuat tenaga," tambahnya.

Ini merupakan kali ketiga Apple dihadapkan pada gugatan anti-monopoli dari pemerintah AS sejak tahun 2009, dan kali pertama di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Namun, ekosistem iOS yang tertutup telah menarik perhatian beberapa perusahaan dan regulator, termasuk Epic Games yang telah beberapa kali mengkritik kebijakan App Store.

Jika pemerintah AS berhasil memenangkan gugatan ini, Apple mungkin akan diwajibkan untuk merevisi kontrak dan kebijakannya, atau bahkan mengalami pemecahan perusahaan.

Bagaimana guys? Anda lebih suka ekosistem Apple tertutup, atau terbuka agar inovasi lain bisa masuk ke dalamnya?

Postingan Populer

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Apple MacBook Murah Segera Beredar. Di Bawah 1000 Dolar

Apple dikabarkan tengah menyiapkan MacBook murah yang kemungkinan besar akan dipasarkan dengan harga di bawah $999. Sebuah langkah mengejutkan dari raksasa teknologi yang dikenal gemar menjual produknya dengan harga mahal. Menurut analis ternama Ming-Chi Kuo, laptop terbaru Apple ini akan ditenagai oleh chip A18 Pro, yaitu chip yang sama dengan yang digunakan pada iPhone 16 Pro mendatang. Meskipun berbasis arsitektur mobile, chip ini menawarkan performa tinggi untuk tugas harian seperti browsing, email, dan penyuntingan ringan. Menariknya, MacBook murah A18 ini kabarnya akan tersedia dalam beberapa warna seperti silver, pink, dan kuning, menunjukkan bahwa Apple memang menyasar segmen pelajar dan pengguna kasual. Produksi massal disebutkan akan dimulai akhir 2025 atau awal 2026, dengan target produksi 5 hingga 7 juta unit sepanjang tahun 2026. Ini merupakan angka yang menunjukkan ambisi besar Apple untuk merebut pasar mainstream. Laptop ini diperkirakan akan menggunakan layar 13 inci ...