Langsung ke konten utama

Review Orico M.2 NVMe SSD Enclosure M2PV-C3

Beberapa waktu lalu kami membeli SSD enclosure besutan Orico untuk membungkus SSD M.2 NVMe yang kami lepas dari laptop. Kebetulan saat itu sudah ada SSD lain untuk menjadi storage utama laptop tersebut dan bermaksud untuk menggunakan SSD lamanya sebagai external storage.

Enclosure yang satu ini kami tebus secara total senilai Rp220 ribuan dari Tokopedia. Dan kalau melihat dari bentuk serta ulasan pembelinya, rata-rata puas dengan produk ini. Akhirnya, kamipun memutuskan untuk memilih Orico Adaptor Enclosure NVMe M.2 SSD to USB 3.1 Type-C M2PV-C3.

Dari sisi spesifikasi, SSD enclosure yang satu ini menggunakan konektor M.2 M-Key (NVMe) untuk terhubung dengan SSD, sementara untuk output-nya, ia menyediakan port USB 3.1 Gen2 jenis Type-C yang katanya mampu melakukan transmisi data hingga kecepatan 10Gbps.



Desain
Hadir menggunakan material aluminum lengkap dengan desain heatsink di bagian atasnya, Orico M2PV-C3 ini juga dilengkapi dengan thermal pad atau thermal tape di paket penjualannya. Thermal tape ini berfungsi untuk menghubungkan chip SSD Anda dengan permukaan bagian dalam enclosure. Tujuannya tentu untuk menghantarkan panas dari chip tersebut saat ia sedang beroperasi agar bisa dilepaskan di luar.

Bagian bawah enclosure ini menggunakan material plastik yang cukup solid. Tersedia satu buah baut untuk membuka dan menutup kembali cover enclosure. Adapun cover tersebut merupakan jenis slider. Jadi untuk membuka dan menutupnya, Anda cukup menggesernya saja, tanpa perlu khawatir kurang presisi.

Di salah satu sisi enclosure, terdapat port USB Type-C yang akan menghubungkan SSD enclosure ini dengan laptop ataupun PC desktop.

Fitur
Tidak ada fitur istimewa pada enclosure ini. Meski demikian, dalam paket penjualannya Orico menyediakan dua buah kabel. Kabel USB Type-C to USB Type-C, kabel USB Type-C to USB Type A, thermal pad, obeng untuk membuka baut SSD enclosure serta lembaran manual berbahasa Inggris dan Mandarin.

Sama halnya seperti enclosure harddisk atau SSD lainnya, Orico M.2 NVMe SSD Enclosure M2PV-C3 ini juga plug and play terhadap semua sistem operasi PC, mulai dari Windows, MacOS sampai ke Linux.

Bahkan saat kami coba sambungkan SSD ini ke smartphone dengan sistem operasi Android 13, seluruh data yang ada di SSD dapat terdeteksi tanpa harus mengubah file system NTFS yang kami gunakan. File gambar bisa dibuka, file video bisa langsung diputar.

Baca juga:


Berikut ini spesifikasi teknis Orico M.2 NVMe SSD Enclosure M2PV-C3:

Performa
Dalam pengujian, kami menggunakan SSD dari SK Hynix model HFM001TD3JX013N yang merupakan PCIe SSD dalam format M.2 2280. Ia memiliki kapasitas sebesar 1TB dan jika dipasang di dalam laptop, kecepatan baca dan tulisnya rata-rata mencapai 2419MB/s dan 2147MB/s.

Berikut hasil pengujian kami saat SSD dipasang di dalam Orico M.2 NVMe SSD Enclosure M2PV-C3 pada laptop yang memiliki port USB Type-C Thunderbolt 4 (up to 40Gb/s), USB 3.2 Gen1 Type-A dan juga port USB 2.0 Type-A.

Jika SSD enclosure ini disambungkan ke PC atau laptop lewat port USB 2.0, kecepatannya sangat lambat, baik saat mentransfer data sebesar 1GB dan 8GB.

Jika disambungkan ke port USB 3.2 Gen 1 Type-A, kecepatan transfer datanya baik kecepatan baca dan tulis, meningkat signifikan.

Terakhir, kondisi paling optimal adalah saat SSD enclosure ini disambungkan lewat konektor USB Type-C yang ada di laptop atau desktop tersebut.


Kesimpulan
Meski performa storage SSD dari SK Hynix ini tidak secepat saat ia dipasangkan langsung ke port motherboard di laptop atau PC desktop, akan tetapi kinerjanya masih sangat worth-it. Khususnya saat SSD enclosure disambungkan lewat port USB Type-C.

Jika Anda sedang mencari enclosure untuk SSD Anda yang sudah tidak terpakai, karena diganti dengan yang lebih besar atau lebih cepat, memasangnya di dalam enclosure seperti Orico M.2 NVMe SSD Enclosure M2PV-C3 ini merupakan solusinya.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Di Mana Membeli Asus ExpertBook di Indonesia?

Asus ExpertBook kini semakin dikenal sebagai laptop bisnis terbaik untuk para profesional, berkat kombinasi desain yang ringan, ketahanan kelas militer, performa tinggi, serta fitur keamanan yang komprehensif.  Namun, banyak calon pengguna yang masih bertanya-tanya. Di mana tempat terpercaya untuk membeli Asus ExpertBook di Indonesia? Untuk membantu pelaku bisnis, profesional, hingga institusi yang ingin mengadopsi laptop ini, berikut kami rangkum daftar lengkap toko-toko resmi yang menjual Asus ExpertBook di berbagai provinsi. Harapannya, Anda yang sedang mencari Asus ExpertBook akan dapat menemukannya dengan mudah dan tentunya mendapatkan barang resmi. Mengapa Harus Membeli Asus ExpertBook di Toko Resmi? Membeli laptop bisnis seperti Asus ExpertBook sebaiknya dilakukan melalui mitra dan toko resmi untuk memastikan: •    Garansi internasional Asus yang valid •    Ketersediaan layanan purna jual •    Suku cadang asli dan dukungan teknis •   ...

2026, Valve Terjun ke Bisnis Konsol Gaming Hardware

Valve akhirnya meresmikan lini Steam Hardware terbaru untuk 2026, dan pusat perhatian jatuh pada Steam Machine. Perangkat ini merupakan sebuah mini PC bergaya set-top box yang dirancang untuk duduk manis di bawah TV, namun dengan tenaga jauh melampaui Steam Deck.  Yang menarik, tak hanya set-top box atau console, perangkat tersebut juga datang bersama Steam Controller generasi baru dan headset Steam Frame VR. Berbeda dari upaya Steam Machine di era 2015 yang gagal membentuk ekosistem, versi terbaru ini tampil jauh lebih matang. Form factor-nya berupa kubus mungil 6 inci (152×162×156 mm) dengan bobot 2.6kg, menandakan sistem pendingin yang tak main-main.  Valve juga menambahkan cover depan yang bisa diganti serta LED multiguna yang dapat menampilkan status sistem hingga progres unduhan. Sebuah sentuhan desain kecil, namun merupakan finishing yang terasa modern dan fungsional. Di dalamnya, Valve memakai dua chip semi-custom AMD, bukan APU tunggal. CPU Zen 4 6-core/12-thread berk...

Rakit PC? Kini Bisa Langsung Download Windows 11

Kabar gembira bagi para DIY (Do It Yourself) user alias para penggemar merakit PC sendiri. Kini Anda tidak perlu repot-repot mencari tempat membeli Windows asli. Ya, Microsoft memang menghadirkan sistem operasi Windows terbaru mereka yakni Windows 11 pada Oktober lalu. Namun para perakit PC tidak bisa membelinya langsung dari website resmi Microsoft dan harus mencari reseller di toko-toko offline ataupun marketplace. Namun baru-baru ini, Microsoft akhirnya menambahkan opsi untuk membeli Windows 11 langsung bagi para perakit PC ataupun PC custom. Ya, tanpa banyak kehebohan, mereka telah menambahkan webpage tempat membeli Windows 11 langsung. Saat ini,Windows 11 Home dan Windows 11 Pro sudah bisa dibeli dan di-download langsung dari website Microsoft seharga 139 dolar AS dan 199,99 dolar AS atau sekitar Rp2.085.000 dan Rp3.000.000. Harganya sama seperti kalau Anda membeli Windows 10 Home dan Windows 10 Pro di retailer-retailer resmi Microsoft. Tapi kalau Anda ingin mendown...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...