Langsung ke konten utama

Cara Screenshot Samsung Galaxy A23

Halo guys, bagaimana liburan Anda? Apakah Anda berhasil meminang smartphone idaman Anda dari THR Lebaran yang Anda dapatkan tahun ini?

Nah, kalau Anda baru saja meminang salah satu smartphone andalan Samsung yakni Samsung Galaxy A23 dan belum begitu familiar dengan fitur dan cara penggunaannya, berikut ini tips Cara screensot Samsung Galaxy A23.

Sebagai informasi, Samsung Galaxy A23 adalah salah satu smartphone terbaru dari Samsung yang memiliki fitur-fitur menarik dan canggih. Salah satu fitur yang mungkin berguna bagi Anda adalah kemampuan untuk mengambil screenshot atau tangkapan layar dari apa yang Anda lihat di layar ponsel Anda. 



Screenshot bisa berguna untuk berbagai keperluan, seperti menyimpan informasi penting, berbagi gambar lucu, atau menunjukkan sesuatu kepada orang lain.

Ada beberapa cara untuk mengambil screenshot di Samsung Galaxy A23, dan berikut ini adalah langkah-langkahnya:

Cara 1: Menggunakan Tombol Fisik

Cara ini adalah cara yang paling mudah dan umum untuk mengambil screenshot di hampir semua ponsel Android. Anda hanya perlu menekan tombol power dan tombol volume turun secara bersamaan selama beberapa detik sampai Anda mendengar suara klik atau melihat animasi di layar.

Setelah itu, screenshot Anda akan tersimpan di galeri ponsel Anda di folder bernama Screenshots. Anda juga bisa melihat notifikasi di bagian atas layar yang menunjukkan bahwa screenshot berhasil diambil. Anda bisa mengetuk notifikasi tersebut untuk melihat, mengedit, atau membagikan screenshot Anda.

Cara 2: Menggunakan Gesture Palm Swipe

Cara ini adalah cara khusus yang hanya tersedia di ponsel Samsung. Anda bisa mengaktifkan fitur ini di pengaturan ponsel Anda dengan masuk ke menu Settings > Advanced features > Motions and gestures > Palm swipe to capture. Pastikan fitur ini sudah diaktifkan dengan mengetuk tombol toggle di sebelah kanannya.

Baca juga:


Setelah itu, Anda bisa mengambil screenshot dengan menggerakkan telapak tangan Anda dari kiri ke kanan atau sebaliknya di atas layar ponsel Anda. Anda harus menyentuh layar dengan tepi tangan Anda dan tidak boleh mengangkatnya sampai screenshot terambil.
- Screenshot Anda akan tersimpan dan ditampilkan dengan cara yang sama seperti cara pertama.

Cara 3: Menggunakan Bixby Voice

Cara ini adalah cara lain yang khusus untuk ponsel Samsung yang memiliki asisten suara bernama Bixby. Anda bisa mengaktifkan fitur ini dengan menekan tombol Bixby yang ada di sisi kiri bawah ponsel Anda atau dengan mengucapkan "Hi Bixby" jika Anda sudah mengatur pengenalan suara.

Setelah itu, Anda bisa mengambil screenshot dengan memberikan perintah suara kepada Bixby, seperti "Take a screenshot", "Capture this screen", atau "Screenshot this". Bixby akan mengambil screenshot untuk Anda dan menampilkan opsi untuk mengedit atau membagikannya.

Demikianlah beberapa cara untuk mengambil screenshot di Samsung Galaxy A23. Semoga bermanfaat dan selamat menikmati smartphone Samsung Galaxy A23!

Postingan Populer

ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300), Tablet Windows 11 yang Bisa Jadi Laptop

Saat ini, konten multimedia adalah segala-galanya. Berkurang sudah jumlah pengguna, khususnya di kalangan millenial apalagi gen-Z yang gemar membaca teks panjang-panjang. Mereka lebih senang menonton video. Apalagi untuk hiburan. Nah, Menikmati beragam bentuk hiburan digital tentu membutuhkan perangkat komputasi. Sayangnya, tidak semua perangkat komputasi dirancang agar penggunanya bisa menikmati hiburan digital secara optimal karena sebagian besar perangkat komputasi seperti laptop lebih condong dirancang untuk bekerja. Di sinilah ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) tampil berbeda dengan laptop pada umumnya karena ia dirancang khusus untuk menikmati hiburan digital. Vivobook 13 Slate OLED merupakan laptop detachable. Artinya bodi dan keyboard-nya bisa dilepas sehingga laptop ini dapat digunakan seperti tablet. Desain detachable membuat Vivobook 13 Slate OLED menjadi laptop yang sangat fleksibel dan cocok untuk target penggunaannya, yaitu menjadi portal hiburan bagi semua orang. ...

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...