Langsung ke konten utama

Amoeba Pemakan Otak Mematikan, Ciri Terinfeksi dan Cara Mencegahnya

Tahukah Anda? Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri pada akhir tahun 2022 telah menginfeksi manusia di kawasan Korea Selatan. Amoeba tersebut menyerang sistem saraf manusia dan menghancurkan sel-sel otak. 

Yang mengerikan, Naegleria fowleri  juga bisa menyebabkan kematian pada orang-orang yang terkontaminasi.

Informasi terbaru, amoeba tersebut telah menyebar cukup jauh. Ia menginfeksi dan membuat salah seorang warga Amerika Serikat tepatnya dikawasan Florida meninggal dunia.

Warga AS tersebut diketahui sering menggunakan air keran untuk membersihkan hidungnya. Afiliasi NBC lokal melaporkan bahwa orang tersebut menggunakan neti pot berisi air keran sebagai pembilas sinus. 

Neti pot ini adalah wadah yang dirancang untuk membilas kotoran atau lendir dari rongga hidung. Neti pot biasanya digunakan untuk mengobati gejala alergi hidung, masalah sinus, atau pilek.

Naegleria flowleri ini sebenarnya amoeba yang hidup di air tawar hangat dan berada di mata air tawar yang panas seperti danau dan sungai yang berada di seluruh dunia. Kok bisa ya? 

Sebenarnya Anda tidak bisa tertular infeksi Amoeba pemakan otak ini dengan meminum air ledeng. Karena menurut departemen kesehatan di Amerika Serikat, saat Anda menelan air, air tersebut turun ke tenggorokan dan masuk ke perut.

Organisme seperti amoeba tidak tahan dengan asam klorida yang ada dalam lambung dan akan dipecah melalui proses pencernaan tubuh.

Beda urusannya jika air yang terkontaminasi Amoeba masuk ke tubuh melalui hidung. Itulah yang menyebabkan seseorang terkontaminasi Amoeba ini.

Dari sistem pernafasan, Naegleria akan masuk ke cairan tulang belakang serebral di otak melalui pembuluh darah, yang akhirnya terjadi adalah infeksi membanjiri tubuh.

Biasanya orang yang terkontaminasi amoeba ini karena mereka sebelumnya berenang, menyelam, atau meletakkan kepala di bawah air tawar di danau dan sungai.

Baca Juga:


Naegleria fowleri tidak ditemukan di air asin, seperti lautan. Amoeba ini juga tidak ditemukan di kolam renang yang dibersihkan, dirawat, dan didesinfeksi dengan benar karen ahan kimia seperti klorin membunuh amoeba.

Meski begitu, Naegleria fowleri dapat ditemukan di kolam renang, tempat bermain air, taman selancar, atau tempat rekreasi lainnya yang tidak dirawat dengan baik atau tidak memiliki cukup klorin di dalamnya. Amoeba ini juga bisa ditemukan di kolam renang portable yang tidak steril dan jarang dibersihkan.

Ciri-ciri terinfeksi Amoeba pemakan otak
Gejala muncul sekitar 1-14 hari setelah terinfeksi Naegleria fowleri  di antaranya susah fokus, kebingungan, kehilangan keseimbangan, halusinasi, kejang, demam, nyeri, muntah, sakit kepala. Sayangnya banyak pasien yang meninggal antara 3-7 hari setelah terkontaminasi.

Bagaimana menghindari infeksi amoeba pemakan otak?

  • Gunakan larutan pembilas sinus hanya dengan air suling atau steril.
  • Air ledeng harus direbus minimal 1 menit dan didinginkan sebelum sinus dibilas.
  • Jangan biarkan air masuk ke hidung atau mengendus air ke hidung saat mandi di kolam plastik portable atau tiup kecil. Lebih baik menggunakan air berklorin untuk kolam renang portabel.
  • Gunakan penjepit hidung saat berenang atau menyelam di perairan seperti sungai dan perairan lainnya yang hangat.
  • Sebaikya pastikan berenang di tempat yang bersih.

Semoga amoeba ini tidak menyebar sampai ke Indonesia ya guys!

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...