Langsung ke konten utama

Netverse, Metaverse Versi Syariah Pertama di Dunia

Sobat Tekno tentu sudah pernah dengar istilah metaverse alias dunia lain di luar dunia nyata kita? Saat ini metaverse kian hari kian menjadi semakin populer dan pertumbuhan sektor platformnya menjadi lebih beragam. 

Yang menarik, pertumbuhan di metaverse sendiri juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Dan di dalam metaverse, pengguna bisa jadi lebih ekspresif saat masuk ke dalamnya.


Ya, tidak seperti di dalam video game, metaverse bergerak terus seperti kehidupan nyata. Dalam video game, kalau kita save dan keluar dari game, kita akan menemukan kondisi yang sama seperti saat kita tinggalkan game tersebut. Tapi di dunia virtual metaverse, tatanan sosial dan ekonomi berjalan sesuai dengan sistemnya meski kita sudah keluar dari sana.

Nah sekarang ternyata ada yang namanya Netverse. Yang membedakan Netverse dengan metaverse lainnya adalah Netverse memiliki prisip syariah di dalam penggunaannya.


Netverse ini merupakan metaverse syariah pertama di dunia milik IBF Net. Sebagai informasi, IBF Net Group ini merupakan perusahaan keuangan syariah dalam industri blockchain yang didirikan pertama kali di tahun 1999 yang lalu.

Dibangun di dalam teknologi blockchain Algorand, Netverse mengimplementasikan prinsip syariah ke dalam dunia virtualnya. Dan dengan adanya Netverse, ini juga sekaligus menjadi tonggak bahwa dunia Islam juga sudah maju dan modern.

Netverse juga diharapkan akan menjadi kontributor utama dalam pergerakan digitalisasi khususnya dalam dunia Islam.

Sebagai gambaran, IBF Net sendiri menggunakan Netverse untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di dunia yang saat ini pertumbuhannya terus meningkat. 

Asal tahu saja, ekonomi digital belakangan ini tumbuh sekitar 20-25% lebih pesat dibandingkan dengan ekomoni global yang justru sedang melambat bertumbuhannya.


Baca juga:


Di dalamnya, Netverse bisa digunakan untuk berinteraksi sosial dan penggunanya juga bisa ikut dalam kontribusi sosial yang diselenggarakan proyek Netversity. Program ini menawarkan berbagai macam kursus yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

Sebagai langkah digitalisasi berikutnya, IBF Net juga akan menghadirkan IBFNex. Platform ini akan menjadi portofolio pada blockchain yang melayani sektor nirlaba, filantropi dan sektor profit syariah. IBFNex ini nantinya akan bisa langsung diakses dari Netverse.


Saat ini IBF Net sedang berusaha mengembangkan keanggotaannya. Mohammed Obaidullah selaku founder mengajak berbagai kalangan untuk menjadi Dewan IBF Net. Dewan tersebut terdiri dari penggerak di dunia akademis, profesinal, cendikiawan syariah.

Bagaimana guys? Sudah siap masuk ke dalam dunia lain?

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...

5 Alasan Android 16 Bagus untuk Gaming

Google secara resmi meluncurkan Android 16 versi stabil pada 10 Juni 2025. Namun seperti biasa, peluncuran ini tidak serta-merta tersedia di semua perangkat. Saat ini, Android 16 baru tersedia untuk sejumlah perangkat tertentu.  Pengguna perangkat Google Pixel menjadi yang pertama mencicipinya, mulai dari Pixel 6 hingga Pixel 9 Pro XL, serta Pixel 10 yang akan datang. Ini merupakan keunggulan ekosistem Pixel, yang selalu mendapatkan pembaruan lebih awal dibandingkan perangkat dari produsen lain. Beberapa merek lain yang ikut serta dalam program beta juga sudah mulai menerima versi stabil Android 16. Di antaranya adalah Honor Magic 7 Pro, Xiaomi 15, dan OnePlus 13. Lalu, apakah Android 16 bagus untuk gaming? Sebenarnya ada beberapa implikasi penting Android 16 bagi pengalaman bermain game di perangkat mobile. Apa saja? 1. Performa Lebih Stabil dan Konsisten Android 16 membawa peningkatan pada alat pemantauan performa (performance monitoring tools). Ini berarti sistem operasi le...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...