Langsung ke konten utama

Samsung Gunakan Chipset Qualcomm di Seluruh Galaxy S23 Global

Seperti diketahui, perbedaan performa antara Exynos dan Snapdragon selalu menjadi masalah besar dan Samsung kerap mendapat kritik dari banyak pihak. Apalagi, ketersediaan smartphone seri Galaxy yang menggunakan chip Qualcomm selalu sangat terbatas.

Sebagai contoh, kalau Anda ingin membeli smartphone Samsung Galaxy S22 yang diperkuat oleh chip Qualcomm Snapdragon, Anda tidak akan bisa mendapatkannya. Kecuali kalau Anda tinggal di Amerika Serikat dan beberapa negara tertentu lainnya.


Anda yang tinggal di negara-negara lain di berbagai belahan dunia, hanya dapat menikmati smartphone versi Samsung Exynos. Dan melihat seringnya terjadi performance drop, wajar jika banyak pengguna akhirnya kecewa dengan performa smartphone tersebut.

Namun kabar gembiranya, mebnurut Cristiano Amon, Chief Executive Officer Qualcomm, kini chip Snapdragon akan hadir di seluruh model Samsung Galaxy S terbaru yang dijual di seluruh dunia, mulai dari seri S23.


Dengan kata lain, smartphone Samsung Galaxy S yang menggunakan chip Snapdragon akan tersedia untuk seluruh pengguna di dunia.

Perubahan strategi tersebut dikonfirmasikan oleh Amon saat perusahaan melaporkan hasil kinerja keuangannya beberapa pekan lalu. Ketika itu, ia juga mengindikasikan bahwa prosesor Snapdragon akan hadir pula di beberapa model smartphone Samsung lainnya.

“Pengguna mungkin berpikir bahwa Snapdragon akan memperkuat lini produk Galaxy kita, namun Galaxy versi flagship,” sebut Amon. “Namun saat ini kami bisa menyebutkan bahwa 75% smartphone seri Samsung Galaxy S22 telah menggunakan chip Snapdragon,” sebutnya.

Amon menambahkan, pihaknya akan melakukan yang lebih baik lagi dari itu pada seri Galaxy S23 dan ke depan. “Ini adalah perjanjian multi-layer dan ini bis akita pastikan. Anda bisa yakin bahwa kita akan memperkuat perangkat-perangkat mereka secara global,” sebut Amon.


Baca juga:


Pertanyaan besarnya saat ini adalah, apa yang akan Samsung lakukan terhadap chip Exynos mereka.

Meskipun Samsung masih belum mengumumkan apapun terkait Langkah mereka terhadap Exynos, sangat menarik disimak apakah perusahaan asal Korea Selatan tersebut akan menyerah dan meninggalkan Exynos untuk lini produk Galaxy S mereka.


Opsi lainnya, mereka akan tetap memasarkan Samsung Galaxy S dengan Snapdragon dan Exynos di seluruh pasar global.

Menarik bukan guys? Apakah Anda lebih memilih Exynos atau Snapdragon?

Postingan Populer

ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300), Tablet Windows 11 yang Bisa Jadi Laptop

Saat ini, konten multimedia adalah segala-galanya. Berkurang sudah jumlah pengguna, khususnya di kalangan millenial apalagi gen-Z yang gemar membaca teks panjang-panjang. Mereka lebih senang menonton video. Apalagi untuk hiburan. Nah, Menikmati beragam bentuk hiburan digital tentu membutuhkan perangkat komputasi. Sayangnya, tidak semua perangkat komputasi dirancang agar penggunanya bisa menikmati hiburan digital secara optimal karena sebagian besar perangkat komputasi seperti laptop lebih condong dirancang untuk bekerja. Di sinilah ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) tampil berbeda dengan laptop pada umumnya karena ia dirancang khusus untuk menikmati hiburan digital. Vivobook 13 Slate OLED merupakan laptop detachable. Artinya bodi dan keyboard-nya bisa dilepas sehingga laptop ini dapat digunakan seperti tablet. Desain detachable membuat Vivobook 13 Slate OLED menjadi laptop yang sangat fleksibel dan cocok untuk target penggunaannya, yaitu menjadi portal hiburan bagi semua orang. ...

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...