Langsung ke konten utama

Bocoran Samsung Galaxy S22 Series, Spesifikasi dan Harganya

Samsung Galaxy S22 memang belum hadir di pasaran dan kemungkinan baru akan mendarat pada awal tahun 2022 tepatnya pada Januari atau Februari. Namun spesifikasi smartphone yang merupakan penerus dari Samsung seri Galaxy S21 ini telah banyak bertebaran di internet. 

Setelah Samsung Galaxy Note 21, smartphone flagship akhir tahun 2021 yang akhirnya benar-benar dibatalkan, bocoran ini menjadi angin segar bagi para penggemar smartphone flagship Samsung.


Saat ini memang baru sedikit yang diketahui secara resmi tentang smartphone yang masuk ke jajaran flagship dari Samsung berikutnya ini, meskipun ada banyak kebocoran spesifikasi secara tidak resmi. 

Dari beberapa bocoran yang ada, berikut ini adalah beberapa yang cukup bisa dipercaya tentang Samsung Galaxy S22 ini. Apa saja?


Desain Samsung Galaxy S22 dan Samsung Galaxy S22 Plus mungkin akan terlihat mirip dengan pendahulunya yaitu seri Samsung Galaxy S21. Adapun untuk S22 Ultra, dikabarkan akan mendapatkan desain yang lebih bersudut yang akan mengingatkan kita pada jajaran Galaxy Note.


Bocoran dari leaker Ice Universe, kemungkinan dimensi dan bobot Galaxy S22 adalah 146 x 70 x 7.6mm dan 167g, Galaxy S22 Plus adalah 157.4 x 75.8 x 7.6mm dan 195g, dan Galaxy S22 Ultra adalah 163.3 x 77.9 x 8.9mm dan 228g. 

Dengan dimensi dan bobot tersebut, menjadikan Samsung Galaxy S22 lebih ringan dan kecil dari pendahulunya.

Samsung Galaxy S22 dan Galaxy S22 Plus mungkin hadir dalam warna putih, hitam, emas mawar, dan hijau. Sedangkan Samsung Galaxy S22 Ultra mungkin hadir dalam warna hitam, putih, hijau, dan merah tua.

Beralih ke tampilan, Samsung Galaxy S22 dikabarkan memiliki layar 6,06 inci, S22 Plus 6,55 inci, dan S22 Ultra 6,81 inci. Ketiga model akan memiliki kecepatan refresh 120Hz, tetapi kemungkinan akan dipasangkan dengan resolusi FHD+ untuk S22 dan S22 Plus dan resolusi QHD+ untuk Ultra.

Pada bagian depan kamera, Samsung Galaxy S22 dan Galaxy S22 Plus akan memiliki sensor utama 50MP, ultra-lebar 12MP, dan telefoto 12MP  dengan 3x optical zoom. Konfigurasi ini merupakan perubahan yang cukup banyak dari kamera utama 12MP, ultra lebar 12MP, dan telefoto 64MP dari pendahulunya.


Kamera 50MP ini diluncurkan pada bulan September lalu, karena seorang leaker berpikir Samsung akan memamerkan kamera ISOCELL terbarunya, termasuk kamera 50MP serta sensor 200MP.

Baca juga:


Chipset Snapdragon 898 atau Exynos 2200 yang digunakan (tergantung pada wilayah) akan menjadi inti dari smartphone S22, ditambah mungkin dengan RAM dan jumlah penyimpanan yang sama dengan kisaran S21. 

Itu berarti, RAM hingga 16GB dan penyimpanan 512GB untuk model Ultra, atau RAM 8GB dan penyimpanan hingga 256GB pada model lainnya.

Baterai 3.700mAh sepertinya akan dipasangkan di Galaxy S22, 4.500mAh di Galaxy S22 Plus, dan 5.000mAh di Galaxy S22 Ultra.


Selain Ultra, smartphone lainnya akan memiliki daya lebih kecil dari baterai di kisaran S21. Kecepatan pengisian daya pada S22 Ultra mungkin akan ditingkatkan, dan sepertinya akan hadir di kecepatan 45W.

Terakhir, untuk harga Samsung Galaxy S22 harganya masih tidak diketahui. Tetapi untuk referensi, Samsung Galaxy S21 mulai dari $799 atau Rp11,4jutaan dan sepertinya mungkin saja seri Galaxy S22 tahun depan akan memiliki rentang harga yang sama seperti sebelumnya.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

AMD Catat Rekor, 41 Persen Pangsa Pasar Server. Intel Kian Terdesak

Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.  Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar. Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise. Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin d...

Teknologi Semikonduktor China Terhambat. Peluncuran Deepseek R2 Ditunda

Kasus DeepSeek dan Huawei Ascend menunjukkan bahwa ambisi Tiongkok untuk mandiri dalam teknologi semikonduktor AI masih menghadapi jalan terjal. Startup AI yang sempat naik daun dengan model R1 pada Januari lalu itu dipaksa menunda peluncuran penerusnya, R2, setelah gagal melatih model menggunakan chip Ascend buatan Huawei.  Upaya yang didorong langsung oleh regulator Beijing itu akhirnya berujung kompromi: training tetap memakai GPU Nvidia, sementara inference dijalankan di atas Ascend. Kegagalan ini bukan sekadar soal teknis, melainkan cermin dari kesenjangan mendasar antara ekosistem chip Tiongkok dan Nvidia. Training model AI berskala besar menuntut perangkat keras dengan kecepatan, reliabilitas, serta ekosistem perangkat lunak yang matang. Ascend terbukti masih rentan terhadap bug, kecepatan interkoneksi yang tidak stabil, dan software stack yang belum selevel CUDA milik Nvidia. Bahkan dengan dukungan langsung dari tim engineer Huawei di lokasi, DeepSeek tak berhasil menyelesa...

Monitor Gaming OLED Terbaik Samsung, Odyssey OLED G6 dan G7

Pasar monitor gaming kembali diguncang oleh Samsung dengan pengumuman trio terbaru dalam lini Odyssey. Sorotan utama jatuh pada Odyssey OLED G6 berukuran 27 inci, yang digadang sebagai monitor OLED gaming pertama di dunia dengan refresh rate 500Hz.  Angka ini terdengar berlebihan bagi sebagian orang, namun jelas menyasar segmen gamer kompetitif ekstrem yang menganggap refresh rate 240Hz atau 360Hz sudah tidak lagi cukup. Spesifikasi G6 memang tidak main-main. Monitor ini hadir dengan resolusi QHD, respons 0,03ms, kecerahan hingga 1.000 nits, serta sertifikasi VESA DisplayHDR True Black 500. Teknologi QD-OLED memastikan warna lebih kaya, sementara dukungan Nvidia G-SYNC dan AMD FreeSync Premium Pro membuat pengalaman gaming bebas tearing.  Samsung bahkan menambahkan lapisan “Glare Free” agar tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi pencahayaan, serta teknologi OLED Safeguard+ untuk mengurangi risiko burn-in yang selama ini menjadi momok layar OLED. Dengan validasi Pantone, wa...

GitHub Milik Siapa? Kini Dikuasai Penuh Microsoft

GitHub, rumah terbesar bagi para pengembang perangkat lunak, tengah memasuki babak baru yang cukup signifikan. Thomas Dohmke, CEO yang selama ini dianggap sebagai jembatan antara komunitas open source dan Microsoft, resmi mundur untuk mengejar ambisinya untuo berwirausaha.  Kepergiannya menandai berakhirnya masa transisi GitHub sebagai entitas yang relatif mandiri di bawah Microsoft. Kini, platform berbagi kode tersebut sepenuhnya dipetakan ke dalam struktur raksasa perangkat lunak asal Redmond. Pengumuman restrukturisasi datang dari Jay Parikh, kepala Microsoft CoreAI, yang mengungkapkan GitHub akan dibagi ke dalam beberapa jalur pelaporan langsung ke eksekutif Microsoft. Julia Liuson, pemimpin divisi developer Microsoft, akan mengendalikan pendapatan, engineering, dan dukungan GitHub. Sementara itu, Mario Rodriguez, Chief Product Officer GitHub, akan melapor langsung kepada Asha Sharma, wakil presiden Microsoft AI Platform. Dengan skema ini, jelas arah GitHub semakin terkunci ke...