Langsung ke konten utama

Samsung Galaxy A12, Smartphone Entry-Level yang Murah Meriah

Smartphone entry level banyak diburu akhir-akhir ini karena haganya yang ramah di kantong. Apalagi jelang tahun baru, banyak pengguna yang ingin mengganti smartphone baru dan banyak juga produsen yag gencar menghadirkan produk menarik.

Tidak mau ketinggalan tren, Samsung yang merupakan perusahaan ponsel terkenal dari Korea Selatan juga menghadirkan ponsel entry level terbaru miliknya yaitu Samsung Galaxy A12.



Tanpa banyak gembar-gembor, smartphone entry level teranyar dari Samsung ini sudah resmi dirilis di Indonesia sejak Kamis, 23 Desember 2020. 


Nah, ada kabar baik bagi Anda yang tertarik dengan smartphone Samsung Galaxy A12 ini. E-commerce Lazada dan Blibli akan mengadakan promo flash sale melalui platform miliknya pada tanggal 28-30 Desember 2020. 

Dalam promo ini juga, kedua platform tersebut memberikan diskon spesial dengan potongan harga Rp100.000. 

Baca juga:


Selain diskon untuk smartphone Samsung Galaxy A12 sendiri, penawaran ini juga memberikan bonus gratis berupa case smartphone serta earphone orisinal dari Samsung, paket data by-U 18GB dan layanan YouTube Premium 2 Bulan. Bonus tersebut jika ditotalkan kurang lebih senilai Rp500 ribu. Wah lumayan kan guys.

Untuk mendapatkan smartphone tersebut dengan bonus-bonusnya, kamu perlu mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku saat flash sale Samsung Galaxy A12 berlangsung. Kalian bisa mengecek syaratnya pada laman resmi Samsung. Jangan sampai terlewat ya guys.

Bagaimana dengan spesifikasinya?
Untuk smartphone ini, Samsung menargetkan pasar bagi kawula muda yang gemar membuat konsen di sosial medianya. Untuk itu, kali ini mereka menonjolkan fitur kamera dari Samsung Galaxy A12.

Pada smartphone ini, terdapat empat kamera belakang yang terdiri dari lensa utama 48MP, lensa ultrawide 5MP dengan sudut 123 derajat, lensa live focus 2MP dan lensa Makro 2MP. Keempat kamera ini tersusun dengan bentuk kotak.



Banyak kawula muda yang menyebut tipe susunan ini sebagai kamera boba karena bentuknya.

Bagi yang suka selfie, tenang.. kamera depan smartphone ini juga tidak kalah menarik. Meski hanya menggunakan lensa selfie 8MP, akan tetapi ia dilengkapi dengan mode smart beauty dan selfie focus agar selfie menjadi lebih presisi.

Untuk urusan performa, Samsung A12 diotaki oleh chipset Helio P35 dari MediaTek, dengan varian RAM dan memori internal 4GB/128GB dan 6GB/128GB. Smartphone ini juga ditenagai baterai 5.000mAh dengan fast charging 15W. 

Dari sisi layar, ukuran layarnya sendiri memiliki luas 6,5 inci dan beresolusi HD dan desain notch infinity-V.



Harga sebelum diskon untuk smartphone Samsung Galaxy A12 varian 4GB/128GB adalah Rp2.499.000 dan untuk varian 6GB/128GB adalah Rp2.799.000. Saat flash sale berlangsung, kedua varian ini sama-sama dikorting harganya sebesar Rp100.000.

Cuma sedikit? Nggak dong. Kan tadi sudah termasuk bonus casing, earphone dan paket data By-U yang totalnya seharga Rp500 ribu. Menarik banget kan?

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...