Langsung ke konten utama

Realme Narzo, Kelebihan dan Kekurangannya

Realme Narzo merupakan salah satu smartphone keluaran terbaru dari Realme. Smartphone ini baru saja diluncurkan pada pertengahan bulan Juni 2020 lalu di pasar global, dan di Indonesia, ia baru mendarat di kisaran November, jadi relatif masih fresh.

Smartphone ini diluncurkan pastinya memiliki berbagai kelebihan yang bisa menarik minat konsumen dan juga kelebihan-kelebihan tidak dimiliki oleh produk lainnya.


Meskipun demikian, smartphone ini juga memiliki beberapa keterbatasan dari kekurangan yang ada. Penasaran apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh smartphone yang satu ini? Baca selengkapnya pada pembahasan berikut.

Kelebihan Realme Narzo
Realme Narzo ini dianggap sebagai salah satu smartphone yang istimewa dari Realme. Mengapa bisa demikian? Beberapa keistimewaan tersebut bisa Anda temukan pada beberapa poin berikut ini.




Resolusi kamera cukup besar
Smartphone ini hadir dengan konfigurasi empat kamera belakang dengan lensa utamanya cukup besar, yaitu memiliki resolusi 48 MP.

Lensa utama ini disertai dengan 3 lensa lainnya yang memiliki resolusi lebih rendah, yaitu lensa dengan resolusi 8 MP untuk sensor ultrawide, resolusi 2 MP untuk lensa makro dan resolusi 2 MP satu lagi untuk sensor kedalaman gambar yang diambilnya secara monokrom atau hitam putih. 

Untuk perekaman video juga cukup jelas dan lebih jernih meskipun ditonton pada monitor atau layar yang lebih besar. Pergerakannya lebih halus sehingga membuatnya lebih stabil dan menghasilkan video tampak lebih nyata. 

Desain Body Elegan
Selain dari sisi sistem dan fitur-fitur di atas, Anda bisa melihat kelebihan smartphone yang satu ini dari estetika keindahan bodinya. Smartphone tersebut dilapisi dengan lapisan optic yang dapat meningkatkan 60% kecerahan dan 50% saturasi warna. Pilihan warna yang tersedia adalah Just White dan Just Black.

Mampu melakukan Fast Charging
Dengan fitur ini, Anda dapat mengisi penuh smartphone hanya dalam waktu 55 menit saja. Meskipun pengisian cepat, Anda tidak perlu khawatir akan dengan cepat pula habisnya. Baterai yang ada berkapasitas 4300 mAh yang merupakan ukuran cukup besar dan bisa tahan lebih lama.



Side-Mounted Fingerprint


Fitur Side-Mounted Fingerprint yang tersedia pada smartphone ini menawarkan respons super cepat di kelasnya.

Untuk sistem keamanan yang digunakan dalam menjaga semua privasi yang Anda miliki dalam smartphone, sensor sidik jari menjadi pengaman yang sangat diandalkan saat ini. Anda bisa membuka kunci layar dengan sensor ini hanya dalam waktu 0,29 detik saja.

Memiliki Chipset bertenaga
Anda yang suka bermain game dengan memilih smartphone ini adalah pilihan yang sangat tepat. Smartphone ini ditenagai oleh Helio G90T dengan fabrikasi 12 nm dan juga pengolahan Mali G76 MC4 yang membuat Anda tidak akan lag apalagi freeze saat memainkan game di sini. 


Namun, tak ada gading yang tak retak. Semua produk yang diciptakan pastilah punya kelebihan, lengkap dengan kekurangannya. Apa saja?

Kekurangan Realme Narzo
Smartphone ini memang memiliki banyak sekali kelebihan dari segi manapun, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada beberapa kekurangan yang ada. Meskipun demikian, kekurangan ini tidak akan berpengaruh besar terhadap kualitas dari produk tersebut.

Beberapa kekurangan yang ada di antaranya adalah:

Corning Gorilla
Lho, Gorilla Glass kan kelebihan? Memang. Akan tetapi, ia hadir hanya dengan Corning Gorilla Glass 3 yang sudah cukup lawas dan tidak sekuat Gorilla Glass 6. Ini merupakan pelindung layar dari goresan-goresan saja.

Smartphone masih membutuhkan tambahan pelindung atau tempered glass untuk melindungi kerusakan layar akibat terjatuh.

Kapasitas Baterai
Dari sisi kapasitas baterai, smartphone ini masih kalah saing. Meskipun kapasitas baterai yang dimiliki sudah cukup besar, yakni 4.300mAh, tetapi kapasitasnya masih kalah besar dengan smartphone-smartphone lain.

Baca juga:


Sebagai gambaran, saat ini banyak smartphone yang hadir dengan baterai dengan kapasitas sangat besar dan lebih bisa tahan lama. Misalnya Xiaomi Poco X3, Samsung Galaxy M51, Infinix Hot 9 Play ataupun Asus ROG Phone II  dan ROG Phone 3 yang baterainya 6.000mAh. Tetapi untungnya, smartphone ini sudah mendukung fast charging.

NFC
Fitur yang satu ini memang sudah mulai menjadi fitur mendesak, khususnya bagi pengguna yang tinggal di kota-kota besar yang kerap bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai. Tidak hadirnya fitur modern ini pada smartphone baru tentunya merupakan kekurangan yang cukup signifikan.


Akhir kata, sebagai sebuah smartphone, Realme Narzo tidak berbeda dengan smartphone lainnya, yaitu memiliki beberapa kelebihan yang menjadi keunggulannya dan juga beberapa kekurangan yang bisa menjadi nilai minus saat pengguna akan mencari sebuah smartphone baru.

Nah, apakah Anda sedang berburu smartphone? Mungkin Realme Narzo di atas cocok untuk Anda? Keputusan di tangan Anda guys. Jangan hiraukan apa kata orang. Yang Anda perlukan belum tentu sama dengan yang mereka butuhkan.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...