Langsung ke konten utama

Asus ExpertBook P1440F, Laptop untuk Mulai Berbisnis

Lini produk laptop Asus yang hadir di pasaran Indonesia sangat lengkap. Untuk segmen pelajar, mahasiswa, mahasiswa dengan jenjang studi khusus bahkan sampai ke profesional, laptop gaming, sampai ke laptop premium untuk para profesional semua tersedia.

Untuk segmen korporat sampai ke bisnis kecil dan menengah, Asus pun menggarapnya dengan serius. Buktinya, untuk segmen ini, tersedia laptop (dan juga desktop) seri ExpertBook, mulai dari yang premium untuk bisnis skala besar, sampai ke entry level, yang ditujukan untuk usaha mikro, kecil dan menengah.



Bagi segmen UMKM ini, ada seri yang tepat untuk digunakan, yakni Asus ExpertBook P1440F. Yang menarik, meskipun terjangkau, ia tetap memiliki sejumlah fitur pembeda dengan laptop entry level untuk pengguna mainstream. Apa saja?


Sebelum kita membahas laptopnya, sedikit kita membicarakan latar belakang hadirnya laptop seri ini.

Seperti diketahui, bisnis dan komputer tidak bisa dipisahkan, apalagi di era informasi seperti saat ini di mana pelaku bisnis harus lebih gesit dalam melakukan proses bisnisnya.

Otomatisasi melalui penggunaan software berbasis Artificial Intelligence (AI) juga kerap digunakan untuk memastikan kerjasama antar tim dan proses bisnis secara keseluruhan dapat berjalan tanpa hambatan.

Tentu saja semua itu membutuhkan komputer yang sudah kompatibel dengan software modern serta memiliki kemampuan pemrosesan mumpuni agar proses bisnis tidak ada yang terhambat.

Nah sekarang, mengapa perlu laptop bisnis?



Laptop bisnis dirancang khusus dan hadir dengan fitur khusus untuk menunjang kebutuhan bisnis seperti fitur enkripsi data, fitur keamanan menggunakan biometrik, hingga fitur yang memungkinkan upgrade dapat dilakukan dengan mudah.

Selain itu, laptop bisnis juga harus tampil lebih tangguh sehingga data yang ada di dalamnya dapat terjaga dengan aman.



Memilih laptop dengan fitur tersebut mungkin akan mudah bagi perusahaan besar yang juga memiliki dana pengadaan inventaris yang lebih besar. Namun bagi pelaku UKM, memilih laptop yang tepat untuk menunjang kegiatan bisnis bisa jadi akan lebih sulit.

Laptop dengan harga terjangkau memang sudah banyak di pasar, namun sebagaian besar merupakan laptop untuk konsumen standar dan bukan untuk keperluan bisnis.

Kembali ke pembahasan utama, atas dasar tersebut lah Asus menghadirkan ExpertBook P1440F, sebuah laptop bisnis dengan harga terjangkau dan cocok untuk para pelaku UKM.

Seperti sudah disebut di atas, meski terjangkau, ExpertBook P1440F hadir dengan fitur esensial yang dibutuhkan untuk pelaku bisnis, mulai dari keamanan, daya tahan, konektivitas, hingga portabilitas. Ini dia di antaranya.

Portabel, Fleksibel, dan Powerful
Sebuah laptop bisnis tentunya harus cukup portabel sehingga mudah untuk dibawa bepergian. ExpertBook P1440F pun mengadopsi konsep yang sama, di mana laptop bisnis ini hadir dengan bentuk serta bobot yang portabel. 



Bobotnya berada di angka 1,6 kilogram dan ukuran bodinya masih membuat ExpertBook P1440F dapat dimasukkan ke dalam tas laptop standar.

Keunggulan ExpertBook P1440F bukan pada ukuran bodi atau bobotnya, melainkan fleksibilitasnya. Lpatop bisnis ini memiliki layar 14 inci dengan fitur lay-flat. Fitur tersebut memungkinkan layar ExpertBook P1440F dapat dibuka hingga 180 derajat, membuat penggunanya lebih mudah untuk berbagi tampilan layar dengan orang lain.

Selain itu, ExpertBook P1440F juga sudah menggunakan fitur anti-glare yang membuat tampilan layar tetap dapat dilihat dengan jelas meski terpapar cahaya terang.

Fleksibilitas ExpertBook P1440F hadir lebih jauh lagi berkat port yang sangat lengkap. Mulai dari port modern seperti USB Type-A serta HDMI, hingga legacy port seperti VGA bahkan masih terdapat di laptop bisnis ini.

Tujuannya tentu saja memberikan fleksibilitas sehingga pengguna ExpertBook P1440F dapat mengkoneksikan laptop-nya dengan berbagai perangkat tanpa menggunakan aksesori atau dongle tambahan.

Opsi konektivitas untuk terhubung dengan jaringan intranet dan internet juga terdapat lengkap di ExpertBook P1440F. Selain telah dilengkapi dengan modul WiFi 5 (802.11ac) dan Bluetooth 4.1 untuk konektivitas nirkabel, ExpertBook P1440F juga memiliki port LAN sehingga tetap dapat digunakan di lingkungan kerja yang masih mengandalkan konektivitas melalui kabel.

Fitur lainnya yang membuat ExpertBook P1440F dapat diandalkan sebagai laptop bisnis adalah kemampuannya untuk dapat di-upgrade dengan mudah.

Pengguna ExpertBook P1440F dapat mengakses RAM dan penyimpanannya dengan mudah melalui service door yang berada di bagian bawah laptop bisnis ini. Dengan demikian, ExpertBook P1440F akan mudah untuk di-upgrade dan di-maintenance.

Ditenagai oleh prosesor hingga Intel Core i7, ExpertBook P1440F tampil sebagai laptop yang selalu dapat diandalkan dalam hal performa. Mellaui prosesor tersebut, ExpertBook P1440F dipastikan mampu menjalankan berbagvai aplikasi penunjang bisnis tanpa kendala. 



Berbekal RAM yang dapat di-upgrade hingga berkapasitas 20GB, ExpertBook P1440F juga andal untuk multitasking. Performanya juga semakin gesit berkat penggunaan penyimpanan ganda yaitu M.2 SSD dan HDD, memastikan waktu loading dan booting yang singkat serta penyimpanan yang tetap lega.

Tidak sampai disitu, P1440F juga menawarkan solusi slot storage ketiga menggunakan HDD Caddy yang sudah termasuk dalam paket penjualan



Lebih Aman dan Tangguh
Sebagai laptop untuk keperluan bisnis, ExpertBook P1440F tentu harus memiliki fitur keamanan yang lebih baik dari laptop kelas konsumen. 

Lapisan keamanan pertama pada ExpertBook P1440F terdapat pada fitur fingerprint-nya yang memungkinkan laptop ini dapat diakses menggunakan sistem pengenal sidik jari. Fiur fingerprint tidak hanya membuat akses ke dalam sistem menjadi lebih mudah serta cepat, tetapi juga lebih aman karena sidik jari tidak bisa direplikasi dengan mudah.

Lapisan keamanan selanjutnya adalah hadirnya fitur TPM atau Trusted Palatform Module di ExpertBook P1440F. Fitur ini memungkinkan avitas serta data yang ada di dalam ExpertBook P1440F dilindungi oleh sistem enkripsi khusus. Dengan demikian, data yang ada di dalam ExpertBook P1440F akan tetap aman meski laptop ini hilang atau dicuri.

Baca juga:


Kegiatan bisnis juga tidak bisa lepas dari kegiatan bepergian (business travel), sehingga pelaku bisnis tentu membutuhkan laptop yang tangguh. ExpertBook P1440F merupakan laptop bisnis yang tangguh dan telah mengantongi sertifikasi uji ketahanan militer AS (MIL STD-810G). 

ExpertBook P1440F telah lolos tujuh pengujian ekstrem berstandar militer, di antaranya adalah uji pengoperasian di suhu dan ketinggian ekstrem, hingga uji pengoperasian di kelembaban ekstrem.



Perlindungan Ekstra
Asus ExpertBook P1440F dilindungi oleh garansi selama tiga tahun. Selain itu, Asus juga menyediakan layanan ekstra Asus Premium Care Package yang memberikan pelayanan khusus seperti on-site service kepada pengguna ExpertBook P1440F.

Di Indonesia, Asus ExpertBook P1440F dibanderol dengan harga mulai dari Rp6.269.000. Untuk sebuah laptop yang mengedepankan banyak aspek kelebihan dibanding laptop consumer, harga tersebut tidaklah mahal. Ingat, bisnis Anda sangat penting dan investasi di perangkat komputasi yang tepat merupakan salah satu faktor krusial demi masa depan usaha kita.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

Apple Desak Pengguna Ganti ke MacBook Baru

Apple semakin agresif dalam menyingkirkan sisa-sisa Mac berbasis Intel. Dalam pembaruan macOS 26 yang diberi kode Tahoe, hanya empat model Intel Mac yang masih akan didukung. Sisanya, secara praktis, resmi masuk daftar usang. Daftar dukungan macOS 26 hanya mencakup sebagian kecil perangkat Intel keluaran 2019 dan 2020. MacBook Air berbasis Intel dan Mac mini sudah sepenuhnya dicoret. Para pengguna yang masih menggunakan MacBook Pro 15 inci, MacBook Pro 13 inci dengan dua port Thunderbolt, atau iMac 2019 (baik versi 4K maupun 5K) juga akan segera kehilangan dukungan penuh sistem operasi. Meski Apple belum secara resmi mengumumkan akhir era Intel, langkah ini memberi sinyal kuat: transisi menuju Apple Silicon hampir selesai. Praktis, Apple menginginkan lini Intel "menghilang secara perlahan" dari ekosistem mereka. Strategi pemangkasan dukungan Intel ini bukan hal baru. Dibandingkan masa transisi dari PowerPC dulu, Apple kini jauh lebih cepat dalam mencoret Intel Mac dari daftar...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...