Langsung ke konten utama

Shorts, Fitur Baru YouTube Pesaing TikTok

Setelah keberadaannya sempat dirumorkan beberapa waktu lalu, YouTube pekan ini mulai menggulirkan Shorts. Layanan ini meruapakn fitur video pendek yang serupa dengan TikTok. Saat ini ia baru masuk ke dalam tahap early beta untuk platform Android di India. 

Fitur YouTube Short akan diuji di India selama beberapa hari kedepan dan akan berkembang ke lebih banyak negara dalam waktu beberapa bulan mendatang. 



Sebenarnya, desas-desus kehadiran fitur YouTube Shorts sendiri pertama kali terdengar pada kisaran April lalu. Ketika itu, CEO YouTube, Susan Wojcicki mengungkap kehadiran fitur video pendek pada aplikasi besutan perusahaannya.


Youtube Shorts memungkinkan pengguna untuk mengunggah video pendek berdurasi 15 detik dengan cuplikan lagu-lagu populer sebagai musik latar belakang menggunakan ponsel mereka. Video yang lebih dari 15 detik akan dipecah menjadi beberapa klip berkelanjutan.



Shorts kemudian akan menampilkan kamera multi-segmen untuk mengedit beberapa klip video bersama-sama, dan akan menampilkan perpustakaan lagu untuk disertakan dengan video. 

Sama seperti TikTok, Shorts juga akan memiliki fitur kontrol kecepatan yang memberi pengguna fleksibilitas untuk berkreasi dalam penampilan. Tak hanya itu, ia juga akan memiliki pengatur waktu dan hitung mundur untuk merekam dengan mudah, tanpa menggunakan tangan.

Baca juga:


Setelah merekam video dan menambah musik, pengguna dapat mengunggahnya, sehingga bisa disaksikan oleh pengguna lain. Setelah itu, pengguna akan mendapati sebuah beranda baru pada laman YouTube, yang serupa dengan halaman 'For You' pada TikTok. 



Beranda ini dikhususkan untuk menampilkan video-video pendek kreasi para pengguna fitur Shorts. YouTube berharap, Shorts akan mengalihkan perhatian pengguna di dunia dari TikTok dan Reels karena memiliki lebih dari 2 miliar pengguna bulanan.

Masuknya fitur video pendek Youtube ini bertepatan dengan larangan Tiktok di India, sehingga meningkatkan ketegangan negara itu dengan China. 

Mengutip  dari laman The Verge, Shorts rencananya juga akan dirilis ke aplikasi YouTube di iOS. Namun demikian, belum ada informasi kapan aplikasi ini bakal hadir di negara lain.

Pengumuman hadirnya layanan YouTube Shorts juga datang saat pemilik aplikasi Tiktok, Oracle dan ByteDance yang berkerja sama untuk menjaga aplikasi video singkat itu tetap beroperasi di Amerika Serikat. 



Bukan dari penjualan langsung yang di tawarkan oleh Microsoft. Perusahaan manejemen basis data dan perangkat lunak itu mengalahkan Microsoft dalam kesepakatan kemitraan.

Menarik nih guys. Tetap di YouTube, atau pindah ke Tiktok?

Postingan Populer

ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300), Tablet Windows 11 yang Bisa Jadi Laptop

Saat ini, konten multimedia adalah segala-galanya. Berkurang sudah jumlah pengguna, khususnya di kalangan millenial apalagi gen-Z yang gemar membaca teks panjang-panjang. Mereka lebih senang menonton video. Apalagi untuk hiburan. Nah, Menikmati beragam bentuk hiburan digital tentu membutuhkan perangkat komputasi. Sayangnya, tidak semua perangkat komputasi dirancang agar penggunanya bisa menikmati hiburan digital secara optimal karena sebagian besar perangkat komputasi seperti laptop lebih condong dirancang untuk bekerja. Di sinilah ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300) tampil berbeda dengan laptop pada umumnya karena ia dirancang khusus untuk menikmati hiburan digital. Vivobook 13 Slate OLED merupakan laptop detachable. Artinya bodi dan keyboard-nya bisa dilepas sehingga laptop ini dapat digunakan seperti tablet. Desain detachable membuat Vivobook 13 Slate OLED menjadi laptop yang sangat fleksibel dan cocok untuk target penggunaannya, yaitu menjadi portal hiburan bagi semua orang. ...

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...

AMD dan Microsoft Siapkan Chip Serbaguna untuk Xbox, PC, dan Handheld Generasi Baru

AMD kembali punya hubungan mesra dengan Microsoft. Kali ini, keduanya menggarap chip kustom multi-platform yang bakal mengotaki Xbox generasi berikutnya, gelombang handheld gaming baru, hingga PC prebuilt dan laptop.  Kabar gembira tersebut terselip di laporan pendapatan Q2 AMD. Pada laporan keuangan tersebut, terungkap bahwa keuntungan segmen Client dan Gaming melonjak 71,4%, dipicu oleh penjualan Ryzen dan GPU Radeon yang menggila. Strateginya jelas. AMD dan Microsoft ingin ada satu desain SoC untuk seluruh ekosistem Xbox. Praktis? Ya. Ramah upgrade? Tidak sama sekali. Chip tersebut nantinya akan disolder permanen ke motherboard. Ini tentunya teknologi yang wajar digunakan untuk handheld gaming PC seperti Xbox, ROG Ally ataupun Ally X, bahkan laptop. Tapi metode ini nyaris “bunuh diri” untuk segmen pengguna desktop enthusiast yang doyan bongkar-pasang. Microsoft disebut sedang mengutak-atik Windows agar lebih menyatu dengan DNA konsolnya, membawa optimasi Xbox ke PC. Kedengaranny...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...