Langsung ke konten utama

GoPro Hero 9 Black, Action Cam yang Mampu Rekam Video 5K

Dengan tagline baru #MoreEverything, GoPro adalah produsen kamera aksi yang sangat terkenal dan fenomenal. Produk-produk buatannya memiliki desain yang kecil ringkas dan juga kaya fitur serta setiap tahun, perilisan-nya sangat ditunggu-tunggu. 

Sebagai salah satu produsen action camera yang paling dikenal, GoPro menyiapkan sebuah produk flagship mereka dengan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. 



Buktinya, hanya sebelas bulan setelah Hero 8 diperkenalkan ke pasar, produsen kamera aksi GoPro telah meluncurkan model mutakhirnya yang luar biasa, yakni GoPro Hero 9 Black. 

GoPro Hero 9 adalah seri lanjutan dari GoPro Hero 8 yang telah dilengkapi beberapa fitur canggih yang tidak dimiliki oleh produk kompetitor lain-nya. Adapun seri yang disiapkan tahun 2020 ini tak hanya memiliki layar yang lebih besar, tapi juga punya satu tambahan layar untuk mudahkan pengambilan foto maupun video. 



Dari informasi yang beredar, peningkatan dari seri sebelumnya adalah kemampuan Hero 9 untuk merekam video dalam resolusi 5K dibandingkan model sebelumnya yang hanya mampu merekam video beresolusi 4K. 

GoPro Hero 9 Black juga hadir membawa kapasitas baterai lebih besar, stabilisasi video lebih baik. Fungsinya sudah semakin serius, tak lagi hanya sekadar kamera kompak untuk point and shoot, melainkan untuk kreasi konten yang bisa dipasangkan dengan lebih dari 40 aksesori lainnya.

Selain itu, seri ini memiliki dua layar dengan bentang 1,4 inci. Layar kedua yang menghadap ke arah depan ini dapat membantu pengguna dalam mengambil gambar diri sendiri saat memotret selfie ataupun merekam vlog. 

Sementara di bagian belakang, terdapat layar sentuh berukuran 2,27 inci yang lebih besar dibanding model sebelumnya (1,95 inci) dan bisa melakukan touch zoom alias membesarkan gambar dengan sentuhan jari.

Menggunakan sensor baru 23,6MP, kini GoPro Hero 9 bisa mengambil foto dengan resolusi tinggi 20MP. Sementara untuk perekaman video, terdapat beragam format yang bisa dipilih; 5K30, 4K60, 2,7K120, 1440p120 dan 1080p240. 

Dengan fitur stabilisasi HyperSmooth 3.0, hasil videonya akan terlihat jauh lebih stabil layaknya menggunakan gimbal tambahan.



Baca juga:


Dukungan aksesoris mods juga dihadirkan di seri terbaru GoPro ini. Selain display mod (layar tambahan yang bisa diputar) serta light mod untuk pencahayaan, GoPro perkenalkan mod jenis baru untuk GoPro Hero 9, yaitu Max mod. 

Menggantikan lensa bawaan, lensa yang dapat dilepas dan lensa standar dapat diganti dengan lensa Max GoPro yang memperluas sudut pandang hingga 155° dan memiliki fitur stabilisasi yang lebih baik.

Secara desain, produk ini memang masih terlihat serupa layaknya action camera pada umumnya. Namun di bagian depan, kini terdapat layar warna baru yang punya dimensi 1,4 inci. Layar ini juga dapat berfungsi sebagai viewfinder, tak hanya sekadar informasi pengaturan saja. Cocok untuk keperluan swafoto maupun vlogging.

Dari sisi harga dan ketersediaan, GoPro Hero 9 Black hadir dengan label harga $449,99 (sekitar Rp 7,4 jutaan). Ini sedikit lebih mahal daripada harga GoPro Hero 8 Black saat diluncurkan, tetapi peningkatan yang dihadirkannya menebus kenaikan harga. 



Adapun untuk Max Lens, atau tambahan lensa untuk memperlebar bidang pandang dan mengunci posisi horizon walaupun kameranya diputar-putar, ia dijual terpisah. Harganya dipatok sebesar $99 atau sekitar Rp 1,4 juta.

Menarik nih guys!

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...