Langsung ke konten utama

Menjaga Kelestarian Populasi Orangutan dengan Machine Learning

Pelestarian orangutan di Indonesia terus menerus mengalami hambatan karena berbagai hal. Terlebih lagi karena terdegradasinya area hutan karena pembukaan lahan untuk kebun kelapa sawit, konflik satwa dan manusia, perburuan dan perdagangan illegal.

Berbagai hambatan itu membuat populasi orang-utan di Indonesia semakin sedikit jumlahnya. Sebagai gambaran, populasi orang-utan di Kalimantan saat ini berkurang hingga lebih dari 50% dalam kurun waktu 60 tahun terakhir.


Terlebih, habitat mereka pun juga mengalami penurunan luas wilayah hingga 55% hanya dalam kurun waktu 20 tahun saja. Dampak yang terlihat dari penurunan angka populasi ini akan dirasakan dikemudian hari yang mengancam keseimbangan alam.


Melihat kondisi di atas, Amazon Web Services atau AWS berkolaborasi dengan WWF Indonesia dalam hal konservasi guna meningkatkan upaya penyelamatan orangutan dari kepunahan menggunakan teknologi machine learning.

Layanan machine learning yang digarap oleh AWS tersebut mendukung WWF Indonesia untuk memantau pergerakan orangutan, mengevaluasi ukuran dan tingkat kesehatan populasi orangutan yang tinggal di hutan alami tempat tinggal mereka.



Teknologi ini mendukung WWF Indonesia agar dapat menjangkau teritori wilayah dengan cakupan yang lebih luas dan sumber daya yang lebih ringkas dan optimal. Namun dengan cara yang lebih efektif agar misi konservasi tetap terjaga dan terlaksana dengan baik.

Teknologi seperti Amazon SageMaker dan Amazon Simple Storage Service (Amazon S3) yang dibuat oleh AWS dimanfaatkan tim dari WWF Indonesia untuk membuat software yang dapat diakses para pekerja survey lapangan dan para pekerja yang kapasitas dan keahliannya lebih terbatas.

Teknologi tersebut dapat mengidentifikasi satwa liar pada habitat aslinya dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi ini akan sangat membantu bagi para ahli biologi dan konservasi dalam memantau perilaku satwa liar dengan waktu yang lebih efektif dan biaya yang lebih sedikit.



Prinsip dari teknologi ini adalah pengumpulan foto dari kamera yang diaktifasi oleh gerakan yang berasal dari basecamp. Lalu foto-foto tersebut diunggah ke layanan penyimpanan objek Amazon S3. Kemudian foto-foto tersebut dianalisis dengan Amazon SageMaker secara ilmiah. Data ilmiah tersebut lalu diuji dan dilakukan penggelaran beragam model machine learning dalam skala besar. 

Amazon Recognition merupakan layanan imaji dan gambar untuk mendukung peningkatan akurasi pada proses identifikasi dan pelacakan populasi orangutan yang ada. Proses analisisnya sendiri hanya membutuhkan waktu 10 menit saja.

Baca Juga :



Untuk tingkat akurasi dan kerincian dalam tiap proses analisis lebih akurat dan efisien. Teknologi ini dapat mengukur rasio gender dan umur, tingkat viabilitas tiap-tiap populasi. Bahkan teknologi dari AWS ini dapat menganalisis orang utan yang sedang hamil, sakit, atau mengalami luka.

Dampak dari teknologi ini cukup membantu WWF Indonesia melakukan survey secara waktu dan finansial. Sehingga biaya yang tersedia dapat disalurkan untuk pembiayaan konservasi biodiversitas lain yang ada di Indonesia.

Postingan Populer

Review Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop Tipis Premium dengan Prosesor Kencang

Di tengah meningkatnya adopsi layar OLED pada laptop consumer portable performa tinggi, Asus kembali mengukuhkan posisinya lewat Zenbook 14 OLED UX3405CA. Laptop tipis ini merupakan sebuah laptop 14 inci yang tidak hanya memprioritaskan estetika dan portabilitas, tetapi juga menghadirkan inovasi yang relevan untuk kebutuhan produktivitas modern dan penggunaan hybrid. Asus Zenbook 14 OLED UX3405CA hadir sebagai penyempurnaan dari generasi sebelumnya, dengan membawa layar OLED yang semakin matang, performa chip Intel Core Ultra yang lebih cepat dan efisien, serta peningkatan kualitas desain yang membuatnya lebih ergonomis. Ia juga sudah menggunakan RAM 32GB serta storage SSD 1TB. Aman untuk menghindari lonjakan kenaikan harga di 2026 mendatang. Ya, laptop Asus yang satu ini dirancang untuk pengguna profesional, mahasiswa, kreator kasual, dan pekerja hybrid yang membutuhkan perangkat portabel dengan kualitas layar terbaik dan performa stabil sepanjang hari. Pada review kali ini, kita aka...

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

Harga RAM Naik Tajam, Laptop 8GB Akan Jadi Standar Baru

Kenaikan harga RAM kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru TrendForce mengungkap terjadinya kelangkaan DRAM yang kian parah di sepanjang rantai pasok global. Situasi ini tidak hanya mendorong harga komponen memori ke level yang lebih tinggi, tetapi juga memaksa produsen laptop melakukan penyesuaian spesifikasi demi menjaga ketersediaan produk dan margin keuntungan. Menurut TrendForce, kondisi pasokan DRAM kini telah mencapai level yang oleh para produsen disebut “mengkhawatirkan”. Dampaknya terasa langsung pada strategi konfigurasi produk.  Banyak vendor laptop mulai mengunci spesifikasi RAM lebih rendah sebagai standar, sembari menaikkan harga untuk varian dengan kapasitas memori lebih besar. Langkah ini dinilai sebagai kompromi untuk menjaga kelangsungan produksi di tengah pasokan yang semakin ketat. Segmen notebook kelas menengah, yang selama ini menjadi tulang punggung pasar PC, mulai bergeser ke konfigurasi 8GB RAM sebagai default. Perubahan ini bukan didorong oleh keb...

MacBook Murah Berpotensi Dirilis. Tapi Pakai Prosesor iPhone 13?

Di tengah kekhawatiran melonjaknya harga laptop, rumor mengenai kehadiran MacBook murah kembali menguat dan berpotensi mengubah posisi MacBook Air sebagai laptop paling terjangkau dari Apple. Namun, di balik wacana harga yang lebih ramah, muncul pertanyaan krusial. Prosesor apa yang akan digunakan Apple untuk menekan biaya tanpa merusak pengalaman pengguna macOS? Awalnya, rumor menyebutkan bahwa MacBook murah ini akan ditenagai chip A18 Pro, prosesor yang juga digunakan pada lini iPhone 16 Pro. Meski masih berbasis chip kelas smartphone, A18 Pro dinilai cukup masuk akal berkat performa dan efisiensinya yang relatif modern.  Namun, spekulasi tersebut berubah arah setelah bocoran internal kernel debug kit mengindikasikan bahwa Apple sempat menguji perangkat ini menggunakan A15 Bionic. Jika benar, keputusan tersebut akan menimbulkan kontroversi. Pasalnya, A15 Bionic adalah chip yang diperkenalkan bersama iPhone 13 pada 2021. Secara performa, ia sudah tertinggal jauh dibanding standa...

Asus Klaim Marketshare Monitor OLED Terbesar di 2025

Asus secara resmi mengumumkan pencapaiannya sebagai pemimpin pasar monitor OLED global pada tahun 2025. Berdasarkan data dari lembaga riset independen TrendForce, Asus kini menguasai sekitar 21,9 persen pangsa pasar monitor OLED dunia, melampaui para kompetitor dan menegaskan posisinya di segmen yang tengah bertumbuh pesat ini. Pencapaian tersebut mencerminkan strategi Asus yang tidak hanya berfokus pada spesifikasi teknis, tetapi juga pada pengalaman pengguna secara menyeluruh. Prestasi serupa juga diraih Asus yang menjadi pionir dengan menghadirkan lini laptop Asus OLED mulai dari segmen flagship sampai entry level. Sebagai gambaran, di sepanjang 2025, Asus memperluas portofolio monitor OLED dengan mengadopsi teknologi QD-OLED dan WOLED untuk berbagai segmen, mulai dari gaming, profesional, hingga kreator konten. Pendekatan ini memungkinkan Asus menghadirkan solusi yang lebih relevan bagi kebutuhan pengguna yang beragam. Berbagai inovasi turut menjadi faktor pembeda, termasuk OLED Ca...