Langsung ke konten utama

Review Realme 2 Pro, Murah Tapi Bagus?

Pasar smartphone murah tapi bukan murahan memang sangat panas. Dikuasai oleh Xiaomi, yang sukses mematikan bisnis dan penghidupan produsen smarphone Tanah Air, kini semakin semarak dengan hadirnya merek baru, yakni Realme di Indonesia. Merek ini pun bukan merek main-main. Mereka merupakan merek besutan Oppo yang dibuat untuk semakin merusak harga pasar. Dalam konotasi positif tentunya.

Seperti diketahui, Oppo merupakan salah satu produsen raksasa yang bermain di branding. Smartphone mereka umumnya punya spesifikasi biasa saja, tapi dilengkapi dengan beraneka ragam gimmick serta marketing campaign yang luar biasa. Sehingga, smartphone mereka pun laku keras meski harganya mahal. Tetapi hadirnya Xiaomi membuat mereka pun harus serius menggarap kelas ekonomi bawah tanpa harus menurunkan harga brand Oppo.

Salah satu produk yang dihadirkan oleh produsen asal Tiongkok tersebut adalah Realme 2 Pro. Dibanding model yang sebelumnya dihadirkan, varian yang satu ini merupakan yang paling menarik dan cocok bagi pengguna Indonesia yang gemar barang murah tapi bagus.

Ya. Realme 2 Pro merupakan smartphone yang punya performa luar biasa namun dipasarkan di harga yang sangat luar biasa pula. Tak main-main, prosesor Snapdragon 660 yang diproduksi dengan teknologi 14 nanometer menjadi pemasok utama performa smartphone ini. Prosesor tersebut diposisikan sebagai seri mid-high oleh Qualcomm dan punya fitur yang tak kalah hebat dengan Snapdragon 800 series. Jadi, sudah kebayang kan, performanya?

Yang menarik, harganya tersedia mulai dari Rp2,899 juta saja. Apa yang ditawarkan Realme 2 Pro? Berikut ini sedikit ulasannya:



Diumumkan pertamakali pada September 2018, tak perlu menunggu lama sampai Indonesia kebagian resmi smartphone cabe rawit ini. Ya, awal Oktober atau sekitar satu bulan setelah pertamakali diperkenalkan secara global, pengguna di Indonesia sudah bisa menikmati performa hebat smartphone yang satu ini.

Desain
Dari sisi desain, Realme 2 Pro sudah mengadopsi desain kekinian untuk smartphone Android. Ia menggunakan layar selebar 6,3 inci dengan rasio 19,6:9 dan resolusi FullHD+ 2340 x 1080 pixel. Screen to body ratio smartphone ini mencapai 84% dengan frame yang sangat tipis di sekeliling layar smartphone. Di bagian atasnya pun, notch yang digunakan sangat minimalis, dengan desain waterdrop, yang hanya untuk menempatkan kamera depan saja.

Kecilnya dimensi notch membawa manfaat yang besar karena area yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan icon-icon notifikasi pesan masuk, koneksi jaringan, mobile data, real-time network speed, status baterai dan lain-lain bisa jadi lebih luas. Notch yang kecil ini juga membuat smartphone tampak lebih cantik karena “frameless” design menjadi tampak lebih sempurna.


Sayangnya, notch tidak dapat disembunyikan. Tetapi pengguna bisa membuat tampilan tidak terganggu oleh notch dengan melakukan pengaturan per aplikasi. Artinya, pengguna tinggal pilih. Di aplikasi-aplikasi mana saja mereka tidak ingin notch mengganggu tampilan konten di layar yang dilindungi oleh lapiran Corning Gorilla Glass 3.


Kalau kamera depan hanya ada satu saja, demi meminimalisir dimensi notch, setup camera Realme 2 Pro di bagian belakang kurang lebih sama seperti kamera smartphone Android saat ini. Terdapat dua buah kamera di sana. Kamera utama berfungsi untuk mengambil foto hingga resolusi 16MP, sementara kamera kedua berfungsi untuk menambah efek kedalaman gambar alias depth effect atau bokeh. Resolusinya 2MP.

Secara spesifikasi, kamera tersebut cukup bertenaga. Resolusi 16MP yang digunakan dilengkapi dengan aperture f/1.7 serta sudah mendukung Phase Detection Auto Focus (PDAF). Sensor size kamera tersebut berukuran 1/2.8 inci dengan pixel size yang cukup besar yakni 1,12 micron. Artinya, untuk urusan memotret, di atas kertas, hasilnya akan ciamik.


Untuk transfer data atau pengisian ulang baterai, sama seperti smartphone mainstream murah-meriah lainnya, Realme 2 Pro masih menggunakan konektivitas port micro USB di bagian bawahnya. Di bagian ini, tersedia pula port audio 3.5mm, speaker grill, serta microphone. Penempatan port audio di bagian bawah membuat bagian atas smartphone mulus, hanya ada lubang audio untuk noise cancellation.


Di sebelah kanan smartphone, hanya tersedia tombol power. Adapun di sebelah kiri ada tombol volume up dan volume down (terpisah), serta SIM tray. Untungnya, slot SIM card yang tersedia sebanyak dua buah, terpisah dengan slot microSD sehingga tidak saling mengorbankan satu sama lain saat akan digunakan semua.

Dari sisi fisik, Realme 2 Pro memiliki bobot yang relatif ringan yakni 174 gram namun ini wajar, mengingat baterai yang digunakan pun hanya berkapasitas 3.500mAh. Apalagi body belakangnya juga mengunakan material plastik dengan finishing laminasi yang membuatnya tampak berkilau dan transparan.

Baca juga:

Kamera dan Fitur
Meski punya label sebagai smartphone murah-meriah, sektor kamera tetap tidak dibiarkan hanya sekadar ada. Realme menempatkan setup dual camera 16MP yang mendukung AI di sana untuk menghasilkan foto dengan kualitas standar studio.

Kamera utama Realme 2 Pro menggunakan sensor Sony IMX398 dan aperture (bukaan diafragma pada lensa kamera) hingga f/1.7 serta menggunakan 6P lens. Ada lima mode pemotretan yang bisa dipilih untuk menghasilkan foto-foto yang ciamik.

Melengkapi kemampuan fokus PDAF, kamera utama ini juga mendukung dual pixel fast focusing untuk mendapatkan fokus yang sangat cepat, serta mendukung pula EIS alias Electronic Image Stabilizer, teknologi penstabil gambar saat sedang merekam video. Perekaman video sendiri mendukung resolusi hingga 4K. Adapun untuk memotret, ada 16 skenario Artificial Intelligence (AI) yang akan secara otomatis aktif saat sedang membidik objek.


Fitur kamera Realme 2 Pro juga relatif lengkap. Sebagai contoh, ia punya mode Expert buat mereka yang gemar untuk melakukan berbagai eksperimen. Pada mode ini, pengguna bisa mengatur berbagai hal mulai dari White Balance, Exposure Value, ISO 22 sampai 3200, shutter speed mulai dari 1/8000 sampai 16 detik, Auto Focus ataupun Manual Focus dengan jarak yang bisa diatur sendiri, bagaikan kita menggunakan lensa tambahan.

Modus fotografi lainnya yang disediakan antara lain adalah Time-Lapse, Portrait, Panorama dan Sticker. Ada bayak pilihan sticker lucu yang bisa digunakan untuk membuat foto-foto yang dihasilkan tampak lebih jenaka.

Berikut ini beberapa hasil foto yang didapat menggunakan kamera utama Realme 2 Pro di setting Auto dalam berbagai kondisi.







Dapat Anda lihat pada hasil foto yang diambil, foto outdoor dengan pencahayaan cukup, tentu sangat bagus. Namun foto outdoor saat malam hari pun, hasilnya masih cakep. Bisa dibilang, noise hampir tidak terlihat. Kondisi indoor dengan pencahayaan redup pun hasilnya masih bagus. Noise ada, tapi masih dalam taraf wajar dan tidak mengganggu meskipun foto dilihat dari layar PC desktop atau laptop.

Demikian pula dengan hasil foto bokeh. Pendaran cahaya lampu di belakang tampak cantik dan objek di depan masih fokus dengan kedalaman efek yang sangat baik. Padahal objek diambil dalam kondisi indoor dengan pencahayaan yang relatif kurang. Sebagai bonus, kami ambil juga contoh foto sunset. Hasilnya? Luar biasa!

Spesifikasi dan Performa
Realme 2 Pro merupakan salah satu smartphone mainstream terjangkau yang paling menarik karena penggunaan prosesor mumpuni Qualcomm Snapdragon 660 yang merupakan penerus dari Snapdragon 653. Qualcomm menyebutkan, CPU barunya ini memiliki kinerja hingga 20 persen lebih tinggi dari pendahulunya itu.

Prosesor yang pertamakali diluncurkan pada Mei 2017 ini merupakan varian terkuat dari Snapdragon 600 series dan dilengkapi dengan sejumlah fitur milik Snapdragon 800 series. Beberapa di antaranya adalah modem X12 LTE dengan kecepatan download hingga 600Mbps dan kecepatan upload hingga 150 Mbps, Spectra 160 ISP, Hexagon 680 DSP, dukungan teknologi Quick Charge 4.0, Bluetooth 5.0, dual SIM dual VoLTE, dan lain-lain.

Dari sisi grafis, GPU Adreno 512 lebih baik 30 persen dari Adreno 510 di Snapdragon 653 dan mendukung display beresolusi QHD (2K). Lebih lanjut, mobile platfrom ini dibangun pada proses fabrikasi 14 nm yang efisien dan mendukung jenis RAM LPDDR4X hingga 8GB.

Prosesor yang digunakan juga merupakan seri Snapdragon 600 pertama yang menggunakan arsitektur CPU Kyro 260 dan memiliki kemampuan machine learning. CPU-nya terdiri dari empat inti Cortex-A73 dan empat inti Cortex-A53 yang bersatu dalam konfigurasi big.LITTLE dengan clock hingga 2,2GHz. Namun demikian, Snapdragon 660 yang dipasang pada Realme 2 Pro dipatok pada kecepatan 1,96GHz saja. Berikut ini spefikasi teknis Realme 2 Pro yang kami kutip dari GSM Arena:


Dilihat dari komponen-komponen pendukung Realme 2 Pro, tampak spesifikasinya sangat menggiurkan. Untuk itu, tak sabar kami ingin mengukur performanya dengan menjalankan aplikasi benchmark dan game-game favorit kami. Untuk performa, kita akan ukur dengan aplikasi benchmark standar yakni AnTutu, PCMark, 3D Mark, dan Geekbench. Berikut ini performa yang kami dapatkan:



Melihat hasil unjuk kerja yang didapat, Snapdragon 660 yang digunakan pada Realme 2 Pro menawarkan performa yang sangat baik dibandingkan dengan Snapdragon 636 ataupun Snapdragon 630. Namun demikian, performa prosesor yang digunakan pada Realme 2 Pro tidak secepat Snapdragon 660 yang dipasang oleh Asus di ZenFone Max Pro M2 yang sudah pernah kita bahas sebelumnya. Demikian pula untuk performa grafisnya. Mungkin karena Snapdragon 660 pada Realme 2 Pro dipatok di angka 1,96GHz saja.

Dari sisi kemampuan baterai, Realme 2 Pro yang punya baterai berkapasitas 3.500mAh sanggup bertahan hingga 8 jam 30 menit. Sebagai perbandingan, smartphone berprosesor Snapdragon 660 dengan baterai 5.000mAh mampu bertahan untuk bekerja secara non stop selama 11 jam 4 menit. Namun demikian, kalau untuk penggunaan sehari-hari, 8 jam 30 menit non stop sudah sangat mencukupi. Asal jangan terlalu banyak bermain game seharian.

Nah, untuk urusan gaming, Realme 2 Pro juga punya fitur yang menarik yakni Game Space. Fitur ini bisa membuat sesi gaming kita menjadi lebih nyaman dengan meningkatkan performa smartphone dengan melakukan optimasi khusus, mengalokasikan resource agar fokus di performa gaming, menghalangi aplikasi background untuk menguras akses jaringan dan memudahkan pengguna saat akan mengangkat telepon.


Lalu, untuk performa gamingnya sendiri bagaimana?


Kami memainkan dua game favorit, yakni Arena of Valor dan Ashpalt 9. Pada Arena of Valor, kami bisa menggunakan setting rata kanan dengan performa game masih sangat mulus. High Frame Rate Mode bisa digunakan, Resolusi HD bisa diaktifkan dan bermain game pun menjadi sangat memuaskan.


Di game Ashpalt 9, setting High Quality pun bisa dipilih tanpa smartphone mengalami lag ataupun penurunan performa gaming.

Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dalam beberapa minggu terakhir, kami menyimpulkan bahwa Realme 2 Pro ini merupakan smartphone yang sangat bagus, mengingat performa yang ditawarkan dan harganya yang sangat terjangkau. Bayangkan, dengan harga tak sampai Rp2,9 juta, pengguna bisa memiliki smartphone canggih, performa tinggi, kamera bagus dan desain kekinian.

Meski tidak punya lapisan Corning Gorilla Glass 5 atau Gorilla Glass 6 seperti ZenFone Max Pro M2, tetapi layar Gorilla Glass 3 sudah cukup karena kami sendiri biasa memasang tempered glass tambahan disamping memasang casing pelindung untuk smartphone yang kami pakai sebagai daily driver.

Secara keseluruhan, kami sangat merekomendasikan Realme 2 Pro untuk kebutuhan sehari-hari dan sedikit bermain game. Buat Anda yang gemar memotret juga akan mendapati bahwa kemampuan kameranya pun sangat mumpuni untuk di kelasnya. Jadi, buat Anda yang mencari smartphone murah tapi bagus, ya ini dia.



Postingan Populer

Nvidia Ajak Gamers Main di Cloud Gaming

Layanan cloud gaming GeForce NOW dari Nvidia kembali menggoda para gamer dengan deretan konten menarik di penghujung Juni. Dalam pembaruan GFN Thursday minggu ini, tersedia hadiah in-game eksklusif, judul klasik yang kini bisa dimainkan di cloud, dan tentu saja, diskon besar-besaran lewat Steam Summer Sale.  Semua ini semakin mempertegas posisi GeForce NOW sebagai salah satu platform paling fleksibel dan menarik bagi gamer lintas perangkat. Salah satu sorotan utama minggu ini adalah hadirnya We Happy Few dan Broken Age ke pustaka GeForce NOW. We Happy Few menyajikan petualangan bertema distopia di dunia retro-futuristik yang kelam dan penuh sindiran sosial, sementara Broken Age, karya dari legenda game Tim Schafer, membawa nuansa dongeng interaktif dengan visual ala lukisan tangan. Kedua game ini menjadi bukti bahwa cloud gaming tidak hanya soal grafis, tapi juga soal pengalaman bermain yang berkesan. Di sisi lain, para pemain The Elder Scrolls Online bisa mengklaim reward eksklusi...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Harga RAM DDR4 Kini Lebih Mahal dari DDR5. Ada Apa?

Dalam dunia teknologi, sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap generasi baru hadir dengan harga lebih tinggi dibanding pendahulunya. Namun, hal yang tak lazim justru terjadi pada pasar memori DRAM saat ini.  Untuk pertama kalinya sejak peluncuran DDR5, harga modul DDR4, yang lebih lama dan secara teknis inferior, melampaui harga DDR5. Ini menjadi peristiwa langka yang dipicu oleh berbagai faktor struktural dan geopolitik. Data dari TrendForce menunjukkan lonjakan harga DDR4 mencapai 40% hanya dalam waktu satu minggu, terutama pada kit dengan permintaan tinggi. Modul DDR4 16 Gb berkecepatan 3.200 MT/s dari Samsung dan SK Hynix kini rata-rata dihargai $12,50, bahkan mencapai puncak $24 di pasar spot. Sebaliknya, modul DDR5 dual-8 Gb dengan kecepatan 4.800–5.600 MT/s hanya berada di kisaran $6–$9. Secara logika pasar, ini adalah kebalikan dari tren biasa, di mana teknologi yang lebih canggih biasanya lebih mahal. Pemicunya adalah kombinasi dari dua hal: ketidakpastian tarif impor dan pas...

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

5 Alasan Android 16 Bagus untuk Gaming

Google secara resmi meluncurkan Android 16 versi stabil pada 10 Juni 2025. Namun seperti biasa, peluncuran ini tidak serta-merta tersedia di semua perangkat. Saat ini, Android 16 baru tersedia untuk sejumlah perangkat tertentu.  Pengguna perangkat Google Pixel menjadi yang pertama mencicipinya, mulai dari Pixel 6 hingga Pixel 9 Pro XL, serta Pixel 10 yang akan datang. Ini merupakan keunggulan ekosistem Pixel, yang selalu mendapatkan pembaruan lebih awal dibandingkan perangkat dari produsen lain. Beberapa merek lain yang ikut serta dalam program beta juga sudah mulai menerima versi stabil Android 16. Di antaranya adalah Honor Magic 7 Pro, Xiaomi 15, dan OnePlus 13. Lalu, apakah Android 16 bagus untuk gaming? Sebenarnya ada beberapa implikasi penting Android 16 bagi pengalaman bermain game di perangkat mobile. Apa saja? 1. Performa Lebih Stabil dan Konsisten Android 16 membawa peningkatan pada alat pemantauan performa (performance monitoring tools). Ini berarti sistem operasi le...