Langsung ke konten utama

Samsung Galaxy A7 2018 Prosesor Exynos 7885 Dijual

Kabar gembira bagi Anda yang menggemari smartphone besutan produsen asal Korea Selatan. Samsung Indonesia sudah membuka pre-order untuk seri smartphone unggulannya di beberapa mitra e-commerce terkemuka negeri ini.

Adalah Samsung Galaxy A7 2018, smartphone terbaru mereka, yang sudah bisa dipesan oleh calon konsumen. Dibesut di harga Rp4.499.000, smartphone tersebut bisa didapatkan di mitroa toko resmi Samsung di Blibli, Lazada, JD.ID, Shopee, Erafone serta Telesindo Shop. Pre-order yang berlangsung sejak 12 hingga 19 Oktober 2018 tersebut diiming-imingi oleh cashback hingga Rp500 ribu. Dengan demikian, pengguna hanya perlu menebusnya di harga Rp3.999.000.


Sebagai informasi, perangkat terbaru Samsung ini memiliki 3 kamera utama yang memiliki konfigurasi kamera primer 24MP dengan aperture f/1.7 dan kamera sekunder 5MP dengan aperture f/2.2 serta kamera ultra-wide 8MP dengan aperture f/2.4.


Bisa dibilang kombinasi kamera perimer dan kamera sekunder utamanya mampu menghasilkan foto bokeh (background blur) dengan instan serta rapi berkat hadirnya fitur Live Focus pada aplikasi kamera bawaannya.

Baca juga:

Dengan hadirnya Live Focus ini memungkinkan penggunanya dapat menentukan tingkat blur (bokeh) sebelum maupun sesudah pengambilan foto bokeh. Sementara kamera ultra-wide dari smartphone ini mampu menghasilkan foto dengan area yang luas hingga 120 derajat.

Menariknya kamera utama dari Galaxy A7 (2018) ini pun telah dilengkapi dengan fitur Scene Optimizer yang telah dihadirkan di Samsung Galaxy Note 9. Dengan hadirnya fitur ini memungkinkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang hadir pada smartphone ini mampu menentuk scene atau suasana foto dengan komposisi gambar yang bagus.

Dari sisi kamera depan, Samsung menempatkan kamera resolusi 24MP dengan aperture f/2.0 yang dapat menghasilkan foto selfie atau wefie dengan wajah yang mulus. Bahkan penggunanya pun dapat membuka kunci smartphone dengan menghadapkan wajah ke kamera depan berkat hadirnya fitur Face Unlock.

Berbeda dengan generasi sebelumnya, Samsung Galaxy A7 (2018) ini mempunyai sensor fingerprint di bagian pinggirnya yang memudahkan penggunanya dapat membuka kunci hanya dengan menggunakan sidik jari.


Dapur pacunya dipercayakan pada proses Samsung Exynos 7885, sebuah prosesor octa-core berbasis ARM Cortex A53 berkecepatan 2,2GHz. Dalam mengimbangi kemampuan prosesor tersebut, pihak Samsung pun telah menyematkan RAM 4GB dan storage internal 64GB yang dapat ditambahkan microSD hingga 512GB.

Mengikuti tren kekinian, layarnya sendiri mempunyai lebar 6 inci dengan resolusi Full HD+ (2220 x 1080 piksel), berteknologi Super AMOLED, dan beraspek rasio 18.5:9 yang memenuhi bagian depan dengan desain Infinity Display.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...