Langsung ke konten utama

Samsung Hadirkan Galaxy J Seri Plus Plus

Apa? Plus-plus? Tenang, bukan pijat plus-plus, melainkan smartphone terbaru seri Galaxy dengan embel-embel plus di belakangnya. Ya. Hari ini secara resmi Samsung Indonesia menghadirkan varian smartphone terjangkau mereka yakni Galaxy J6+ dan J4+ untuk melengkapi seri J yang merupakan smartphone affordable.

Kedua smartphone plus tersebut, yakni Galaxy J6+ dan J4+ memiliki cover belakang yang tampak seperti kaca yang diklaim dapat meningkatkan keindahan desain khas seri Galaxy J. Lekuk ergonomis yang memberikan tampilan dan rasa premium serta kesan ramping, menjamin kedua Galaxy J plus seri terbaru ini tetap nyaman di genggaman.


Bezel tipis dan layar lebih luas, 6.0” HD+ Infinity Display, ala smartphone premium andalan Galaxy juga hadir untuk menawarkan pengalaman bermain game dan konten multimedia yang lebih intens. Infinity Display juga memungkinkan multi-tasking menjadi lebih nyaman, dengan fitur Split Screen menggunakan ukuran layar yang luas, memungkinkan pengguna menikmati dua aplikasi secara bersamaan.


Galaxy J6+ dan J4+ juga memiliki fitur pengenalan wajah untuk membuka kunci dengan mudah. Bahkan pada Galaxy J6+ terdapat fingerprint scanner pada sisi smartphone, menambahkan keamanan ekstra dan kenyamanan tanpa berkompromi dengan desain smartphone.

Baca juga:

Merefleksikan pentingnya kamera bagi konsumen, pengalaman berkamera pada kedua produk ini telah ditingkatkan. Galaxy J6+ memiliki fitur Dual Camera 13MP dan 5MP, yang memungkinkan konsumen menangkap efek Bokeh alami dalam bidikan mereka, sehingga hasil foto lebih dramatis. Dengan Live Focus pada Dual Camera Galaxy J6+, kedalaman bidang dapat disesuaikan kapan saja, baik sebelum atau setelah Anda mengambil gambar, untuk memastikan momen-momen sempurna dapat lebih sering ditangkap.

Kedua perangkat ini juga dilengkapi aperture F1.9 (13MP) yang memungkinkan masuknya lebih banyak cahaya, menjadikan Galaxy J6+ dan J4+ alat yang sempurna untuk mengambil gambar yang jernih dan terang, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Selain itu, tombol floating shutter memungkinkan Anda mengambil foto dengan mudah hanya dengan satu tangan.

Dirancang untuk menyesuaikan dengan pengguna yang sibuk dan memiliki aktivitas tinggi, Galaxy J6+ dan J4+ menyertakan baterai 3.300 mAh, 10% lebih banyak dibandingkan dengan model Galaxy J sebelumnya, sehingga pengguna dapat mengandalkan ponsel mereka lebih lama lagi. Perangkat ini juga dilengkapi Power Saving Mode, yang menyederhanakan Home Screen dan menutup aplikasi-aplikasi yang tidak aktif untuk memperpanjang masa pakai baterai saat Anda sangat membutuhkannya. Selain itu, prosesor Quad-core 1.4GHz yang kuat berarti bahwa perangkat ini mampu menjalankan tugas yang lebih canggih, seperti menjalankan video resolusi tinggi, tanpa menguras baterai.


Di Indonesia, Galaxy J6+ hadir dengan dua pilihan, RAM 3GB dengan memori 32GB seharga Rp 2.7999.000,- dan RAM 4GB dengan memori 64GB dengan harga Rp 3.499.000,-. Sementara Galaxy J4+ menawarkan 2GB RAM dengan pilihan memori 32GB seharga Rp 2.199.000,- dan memori 16GB yang ekslusif hanya di jual online dengan harga Rp 2.099.000,-. Kedua perangkat ini juga memiliki memori internal hingga 512GB dengan kartu microSD™, memberikan pengguna fleksibilitas dan kinerja maksimal.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...