Langsung ke konten utama

Kelebihan dan Kekurangan Handphone Batam

Sebelum membeli smartphone, tentunya Anda akan dihadapkan dengan permasalahan budget. Tentunya jika berbicara murah, banyak sumber merekomendasikan smartphone dari Batam karena memang smartphone di sini murah dan menggoda untuk dibeli.

Karena harga yang menggiurkan, banyak orang yang mengunjungi gerai smartphone bekas di Batam. Di sini Anda bisa mendapatkan handphone dengan spesifikasi yang mewah dengan harga yang sangat miring, biasanya berkisar antara Rp500,000 sampai dengan Rp4,000,000.


Namun sebelum menyimpulkan demikian, kita harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang biasanya ada di dalam smartphone yang dijual di Batam.


Kelebihan:
Kelebihan yang pertama tentunya adalah smartphone yang dijual murah. Tetapi murah dalam artian, kita harus waspada karena kebanyakan smartphone yang dijual di sini merupakan barang second, atau telah dipakai sebelumnya.

Smartphone yang ada di Batam biasanya ada yang benar-benar tidak dijual resmi di Indonesia dan tentunya tidak ada garansi resmi di Indonesia. Namun dalam beberapa keadaan, ada juga yang mendapat garansi luar negeri namun hanya bisa diklaim jika kita kembali ke toko yang menjual handphone tersebut.

Selain itu Anda juga dapat membeli smartphone dengan keadaan smartphone tersebut belum resmi rilis di Indonesia dan juga smartphone yang limited edition atau dalam keadaan penjualan terbatas yang hanya ada beberapa unit saja di seluruh dunia.

Untuk kelebihan lainnya, jika beruntung, Anda benar-benar bisa mendapatkan smartphone murah dengan spesifikasi tinggi.

Baca Juga:


Kekurangan:
Salah satu kerugian yang paling utama untuk handphone Batam yaitu hape second atau bekas biasanya diperoleh dari program trade-in. Perlu diketahui, trade-in adalah program menjual smartphone lama dengan smartphone varian baru dengan harga yang telah ditentukan. Biasanya smartphone hasil trade-in dijual di Indonesia atau negara-negara dengan zona perdangangan bebas.

Selain itu, banyak smartphone Batam yang mengalami screen burned atau shadow yang diakibatkan karena dulunya smartphone tersebut merupakan barang ex-display atau bekas pajangan yang tentunya dinyalakan setiap hari untuk keperluan promosi produk.

Handphone yang tiba-tiba blank atau handphone yang mati ketika dipakai menjadi salah satu masalah yang di komplain oleh pembeli dari gerai-gerai handphone di Batam. Kebanyakan Handphone seperti itu biasanya terjadi ketika saat produksi produk yang bersangkutan cacat baik itu cacat parah ataupun kurang bagus dalam perakitan. Handphone yang cacat biasanya bisa di perbaiki atau dalam istilahnya refurbished.

Adapun dalam kasus handphone cacat, biasanya masalahnya adalah layar sering berkedip, adanya shadow, dan garis. Sebaiknya jangan pernah membeli dalam keadaan seperti ini karena kemungkinanya besar untuk cepat rusak.


Di antara semua keuntungan dan kerugian tersebut di atas, ada baiknya kita mengecek penjual dan menanyakan kekurangan dari handphone yang akan kita beli karena sekarang smartphone sudah menjadi kebutuhan dan dibutuhkan ketelitian saat kita akan membeli handphone bekas. Selain itu, kebanyakan handphone bekas tidak sesuai dengan ekspektasi kita sehingga tak dapat dipakai secara jangka panjang dikemudian hari.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

Apple Desak Pengguna Ganti ke MacBook Baru

Apple semakin agresif dalam menyingkirkan sisa-sisa Mac berbasis Intel. Dalam pembaruan macOS 26 yang diberi kode Tahoe, hanya empat model Intel Mac yang masih akan didukung. Sisanya, secara praktis, resmi masuk daftar usang. Daftar dukungan macOS 26 hanya mencakup sebagian kecil perangkat Intel keluaran 2019 dan 2020. MacBook Air berbasis Intel dan Mac mini sudah sepenuhnya dicoret. Para pengguna yang masih menggunakan MacBook Pro 15 inci, MacBook Pro 13 inci dengan dua port Thunderbolt, atau iMac 2019 (baik versi 4K maupun 5K) juga akan segera kehilangan dukungan penuh sistem operasi. Meski Apple belum secara resmi mengumumkan akhir era Intel, langkah ini memberi sinyal kuat: transisi menuju Apple Silicon hampir selesai. Praktis, Apple menginginkan lini Intel "menghilang secara perlahan" dari ekosistem mereka. Strategi pemangkasan dukungan Intel ini bukan hal baru. Dibandingkan masa transisi dari PowerPC dulu, Apple kini jauh lebih cepat dalam mencoret Intel Mac dari daftar...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...